Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Yesus Mati Untuk Menebus Kita dari Dosa

Bacaan Ayat: Lukas 23:46 (TB) - "Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demik

Editor: Suci Rahayu PK
Penyaliban Yesus Kristus 

Yesus Mati Untuk Menebus Kita dari Dosa

Bacaan Ayat: Lukas 23:46 (TB) - "Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya".

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Di sepanjang sejarah iman Kristen, kematian Tuhan Yesus Kristus menjadi tema menarik untuk diperbincangkan.

Sebagian orang, atau bahkan, banyak orang mempertanyakan, 'Jika Yesus mati, bukankah itu berarti Tuhan itu mati? Lalu bagaimana Tuhan bisa mati?'.

Pertanyaan ini logis, karena tidak paham tentang Firman yang menjadi manusia.

Paulus dalam salah satu suratnya telah memberikan jawaban bahwa Yesus mati dalam keadaan sebagai manusia, dan ini cukup memberikan penjelasan bahwa Tuhan hidup; yang mati adalah Yesus dalam keadaan sebagai manusia.

Yang lebih penting adalah memahami apa makna kematian tersebut dalam rangka karya penyelamatan Allah?

Baca juga: Apa Itu Jumat Agung atau Good Friday? Penderitaan dan Penyaliban Yesus

Duaribu tahun lalu, bagi para murid kematian Yesus adalah matinya harapan akan hadirnya Mesias yang dinanti-nantikan.

Kejayaan sebuah bangsa besar dibawah kekuasaan dan pimpinan Sang Mesias harus kandas di atas kayu salib.

Bagi penguasa Romawi, kematian Yesus menjadi kematian korban situasi politik.

Demi menjaga keamanan dan ketentraman, satu orang mati, rasanya bukan hal yang merugikan dibandingkan kekacauan yang mungkin muncul di kemudian hari.

Para ahli Taurat puas, bahwa seorang penyesat telah berhasil dibinasakan. Seorang yang menyamakan diri sebagai Allah hukumannya hanya mati. Namun tidak ada aturan yang mengatur hal tersebut.

Kolaborasi dengan penguasa, menjadi pilihan terbaik untuk membunuh Yesus.

Lain persoalan dengan banyak orang-orang yang berduyun-duyun datang. Mereka sekedar menonton.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved