Bom di Gereja Katedral Makassar
Empat Rekan Teroris Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Ditangkap di Bima
Kelompok teroris yang lakukan aksi bom bunuh diri akhirnya terungkap. Empat orang teroris JAD rekan pelaku bom bunuh diri ditangkap di Bima
TRIBUNJAMBI.COM, MAKASSAR - Kelompok teroris yang lakukan aksi bom bunuh diri akhirnya terungkap.
Kelompok teroris ini adalah bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah atau JAD.
Ada dua anggota teroris JAD ini yang melakukan bom bunuh diri.
Satu orang laki-laki berinisial L, dan satu lagi masih ditelusuri polisi.
"Jadi pelaku adalah bagian dari 20 orang anggota kelompok JAD," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Minggu 28 Maret 2021.
Dia mengatakan inisial serta data anggota kelompok itu sudah dicocokan.
Kelompok teroris JAD Sulsel ini, kata Kapolri, terafiliasi dengan teroris yang melakukan bom bunuh diri di Filipina 2018 lalu.
Dia menyebut Tim Labfor Polri sudah lakukan pemeriksaan DNA pelaku.
Pihaknya memastikan secara ilmiah soal identitas kelompok teroris itu.
"Kami sedang kembangkan mencari pelaku dari kelompok lain," ucap Listyo.
Setelah aksi bom bunuh diri itu, polisi menangkap 4 orang yang diduga terlibat aksi bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar.
Kapolri mengataan terduga teroris itu ditangkap di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Mereka diduga bagian dari kelompok teroris JAD Sulawesi Selatan.
"Tentunya kita amankan karena terkait dengan kelompok teror," ungkap Listyo Sigit saat mengunjungi Gereja Katedral Makassar.
Jenderal Listyo menyebut sudah memerintahkan Kepala Densus 88 Antiteror agar mencari bagian dari kelompok teroris itu.
Ia mengimbau warga tetap tenang dan tidak panik setelah ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Ledakan di pintu masuk halaman Gereja Katedral Makassar pukul 10.30 ini menyebabkan korban 20 orang.
Polisi menduga ledakan ini sebagai aksi teror bom bunuh diri.
Para korban luka masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit.
Polisi menyebut tidak ada dari umat gereja itu yang menjadi bagian dari korban tewas.
Baca juga: Aksi Bom Makassar Merupakan Aksi Teror ke 552 di Indonesia
Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Dua Wanita Berikan Kode Sebelum Bom Makassar Terjadi
Kisah Heroik Kosmas
Kosmas memiliki jasa besar dalam menekan jumlah korban pada kasus bom bunuh diri di Makassar.
Pria paruh baya ini telah berjuang menghalau pelaku agar tidak masuk ke dalam komplek gereja.
Sulit membayangkan apa yang akan terjadi seandainya saja Kosmas tak cekatan mencegah pelaku masuk ke gereja.
Kosmas menahan pelaku di gerbang gereja saat melihatnya hendak masuk ke halaman.
Ia telah curiga melihat gerak-gerik terduga pelaku di sekitar komplek gereja, pagi itu.
“Posisi saya di depan pagar. Saya tahan dia. Dia mau masuk, naik motor,” tuturnya dalam video yang beredar di sosial media.
Kosmas menghalangi terduga pelaku dengan menggunakan tangan dan dadanya.
Bom tersebut tiba-tiba meledak sesudahnya.
Kosmas, yang bertugas sebagai sekuriti Gereja Katedral Makassar, terkena efek ledakan.
Kosmas selamat, meski ia mengalami luka di bagian dada. Ia merasa dalam lindungan Tuhan sehingga bisa menggagalkan aksi teroris itu.
Berita Tentang Aksi Teroris di Gereja Katedral Makassar
Baca juga: Kondisi Mengejutkan Jenazah Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Tubuh Mereka Hancur
Baca juga: Begini Nasib Cosmos Satpam yang Hadang Pelaku Bom Bunuh Diri saat Akan Memasuki Gereja Katedral
SUMBER: KOMPAS