Aksi Pembunuhan

Gara-gara Tak Dibelikan Mobil Anak Bunuh Ayahnya, Korban Sempat Dituduh Selingkuh Dengah Istrinya

Tamin (46) tewas dengan luka mengenaskan lantaran dibunuh oleh putranya sendiri yakni Adi Pratama (25). Diduga karena tak dibelikan mobil.

Editor: Rohmayana
TRIBUNBALI/PRIMA
Ilustrasi anak membunuh ayahnya gara-gara tak dibelikan mobil dan tak diberi uang 

TRIBUNJAMBI.COM -- Tamin (46) tewas dengan luka mengenaskan lantaran dibunuh oleh putranya sendiri yakni Adi Pratama (25).

Aksi biadab ini dilakukan oleh anak kepada ayah kandungnya sendiri.

Pembunuhan itu terjadi di rumah pelaku yang berlokadi di Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Tamin tewas dengan luka sayat dibagian wajah hingga luka bakar dibagian kakinya.

Usai membunuh ayahnya, Adi melarikan diri ke sebuah kebun tebu yang tak jauh dari kediamannya.

Ia bersembunyi dengan mengendarai motor Yamaha Vixion.

Hingga akhirnya pada Rabu (24/3/2021) malam, tersangka yang melarikan diri itu ditangkap oleh polisi.

Adi Pratama, pembunuh <a href='https://jambi.tribunnews.com/tag/ayah' title='ayah'>ayah</a> kandung. Dia cemburui <a href='https://jambi.tribunnews.com/tag/ayah' title='ayah'>ayah</a> <a href='https://jambi.tribunnews.com/tag/selingkuh' title='selingkuh'>selingkuh</a>i istrinya hingga perceraian terjadi. Modus sebenarnya pria Malang ini minta <a href='https://jambi.tribunnews.com/tag/mobil' title='mobil'>mobil</a> Honda Jazz tak dituruti. (Kolase SURYA.co.id/Erwin Wicaksono)

Adi Pratama, pembunuh ayah kandung. Dia cemburui ayah selingkuhi istrinya hingga perceraian terjadi. Modus sebenarnya pria Malang ini minta mobil Honda Jazz tak dituruti. (Kolase SURYA.co.id/Erwin Wicaksono)

Pria pengangguran itu pun sudah bercerai dengan istrinya dan menyandang status duda.

Pelaku juga menuduh ayah kandungnya selingkuh dengan istrinya hingga mengakibatkan ia bercerai.

Padahal, tuduhan tersebut tidak benar adanya.

“Lalu pelaku ini sebenarnya sudah menikah tapi kemudian bercerai. Pelaku ini curiga bapaknya berselingkuh dengan mantan istrinya.

Baca juga: Warga Masih Mencari Emas di Pantai, Meski Pemeritah Telah Melarang

Padahal itu sama sekali tidak bisa dibuktikan dan hanya rekaan-rekaan dari si pelaku saja,” kata Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar usai gelar rilis di Polres Malang pada Selasa (25/3/2021).

Di sisi lain, tersangka Adi diam seribu bahasa ketika ditanya motif serta dendam yang alami kepada bapaknya.

Pria bertato ini hanya menatap dan berjalan ketika memasuki ruang tahanan Polres Malang.

Tak hanya itu, pembunuhan itu juga terjadi lantaran Adi merasa kesal dan emosi ketika minta uang Rp 3 juta tidak diberi ayahnya, Tamin (46).

Belakangan, Adi juga mengaku pernah minta mobil Honda Jazz kepada ayahnya, juga tidak dituruti.

Akhirnya, akumuasi kekesalan dan emosi itu membakar Adi Pratama hingga tega membunuh ayah kandungnya.

"Tujuan pelaku meminta Rp 3 juta itu untuk kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Polisi Temukan Pedang dan Badik di Mobil Kuasa Hukum Rizieq Shihab, Mengaku Buat Potong Mangga

Selain itu, pelaku juga mengungkapkan bahwa seringkali ayahnya tidak menuruti kemauannya.

Contohnya saat meminta mobil Honda Jazz, namun tidak dipenuhi,” ungkap Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar usai gelar rilis di Polres Malang pada Selasa (25/3/2021).

Sementara itu, pihak kepolisian juga pun membawa Adi ke RSJ Lawang untuk mengetahui kondisi psikologis sekaligus kejiwaannya.

“Sementara akan kami tempatkan di RSJ Lawang sampai mengetahui status jelasnya.

Kalau memang ditemukan gangguan kejiwaan akan kita proses sesuai aturan yang berlaku untuk kasus orang-orang dengan gangguan kejiwaan,” jelasnya.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan Pasal 351 Ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

Kalap saat membunuh ayah kandung

“Saat dilakukan identifikasi, pelaku meminta uang Rp 3 juta, tapi hanya dikasih Rp 1 juta. Inilah yang membuat pelaku kalap dan melakukan upaya penganiayaan kepada korban,” ungkap Kapolres Malang ketika gelar rilis di Polres Malang pada Kamis (25/3/2021).

Tamin selama ini bekerja sebagai petani. Sedangkan Adi belum bekerja alias pengangguran.

Saat membacok ayah kandungnya, Adi dikabarkan menggunakan senjata tajam sejenis celurit.

"Bekas lukanya cukup parah di muka, punggung, pergelangan tangan kanan, kemudian di pinggang sampai ke bawah ada luka bakar,” ujar Hendri.

Rumah Adi sekaligus TKP penemuan mayat di Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang dijaga dan diberi garis polisi, Selasa (23/3/2021). (surya.co.id/erwin wicaksono)Rumah Adi sekaligus TKP penemuan mayat di Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang dijaga dan diberi garis polisi, Selasa (23/3/2021). (surya.co.id/erwin wicaksono) ()

Korban Sering Jenguk Pelaku

Korban Tamin rupanya sosok ayah yang sangat perhatian dengan anaknya.

Di rumah yang menjadi TKP penemuan mayat itu, Adi tinggal sendirian setelah bercerai dengan istrinya.

Kepala Desa Bumirejo, Sugeng Wicaksono menceritakan, Tamin tidak tinggal serumah dengan Adi.

Korban tinggal di sebuah rumah yang berjarak 500 meter dari kediaman Adi. Tamin tinggal bersama istrinya.

Tak hanya itu, Tamin acap kali pergi ke rumah yang ditinggali Adi untuk melihat kondisi Adi yang dikabarkan depresi.

"Adi ini anak pertama Pak Tamin. Informasinya, Adi mengalami depresi selama beberapa tahun belakangan. Sudah sering dibawa berobat kemana-mana, keluar masuk RSJ," ungkap Sugeng. (*)

SUMBER : TribunnewsBogor.com/Surya.co.id

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved