Peserta Vaksin Tertua di Indonesia Berumur 104 Tahun, Saat Divaksin Begini Reaksinya
Wirjawan Hardjamulia sejauh ini menjad peserta vaksin tertua di Indonesia. Usianya 104 tahun.
Wirjawan Hardjamulia sejauh ini menjad peserta vaksin tertua di Indonesia. Usianya 104 tahun.
TRIBUNJAMBI.COM – Namanya Wirjawan Hardjamulia. Usianya 104 tahun.
Meski usianya sudah memasuki satu abad, Wirjawan Hardjamulia tetap antusias mengikuti vaksinasi Covid-19 di RS Vania.
Ia terlihat segar dan bugar pasca divaksin di RS Vania, Kota Bogor Selasa (23/3) lalu.
Anak Wirjawan Hardjamulia, dr Indri (73) mengungkap rahasia ayahnya masih teteap sehat diusianya yang sudah lanjut Usia.
Yang sering diingatnya adalah sikap dan sifat ayahnya selalu berfikir positif.
"Yang selalu diingat adalah semasa muda sampai sekarang selalu berpikiran positif terhadap orang lain dan senang membantu sesama, serta olahraga dan istirahat yang teratur," ujarnya.
Kepala Humas dan Marketing RS Vania Dede Nurhasan mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 untuk lansia adalah program pemerintah untuk usia di atas 60 tahun.
Wirjawan Hardjamulia kelahiran Tangerang, 10-12-1916 ini divaksin dalam usia 104 tahun 3 bulan 13 hari.
"Karena usia yang panjang dengan kesehatan adalah karunia terbesar dari Tuhan YME, Beliau dalam kondisi sehat, dengan tanda tanda vital dalam kondisi baik," dr Indri, putri Wirjawan menjelaskan.
Baca Berita Jambi lainnya
klik:
Baca juga: Rp600 Juta Anggaran Program Pengadaan Ternak Muarojambi Mandek Meski Sudah Banyak Pengajuan
Baca juga: Siap-siap, Formasi CPNS Diumumkan Akhir Maret Ada 1.275.387 Formasi
Baca juga: Tarung Politik Terakhir di Pemungutan Suara Ulang Pilgub Jambi
Baca juga: Tikus Masuk ke Mesin ATM, Makan dan Rusak Uang Hingga Ratusan Juta
Perusahaan farmasi asal China, Sinovac mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 mereka aman dan efektif untuk anak-anak usia 3-17 tahun.
Hal tersebut berdasarkan data awal dan data tersebut telah diserahkan ke regulator obat China.
Gang Zeng, direktur medis Sinovac, mengatakan, uji klinis tahap awal dan menengah dengan lebih dari 550 subyek menunjukkan, vaksin tersebut akan memicu respons kekebalan.