Jokowi dengan Tegas Tolak Presiden Tiga Periode, Fahri Hamzah dan Mahfud MD Sependapat

Bermula dari komentar Amien Rais yang curiga adanya usaha dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meguasai seluruh lembaga tinggi negara.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Kolase/Tribun Jambi
Jokowi dan Amien Rais 

TRIBUNJAMBI.COM - Wacana masa jabatan Presiden 3 periode mengemuka beberapa waktu terakhir.

Bermula dari komentar Amien Rais yang curiga adanya usaha dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meguasai seluruh lembaga tinggi negara.

Dalam video yang tayang di channel Amien Rais official, mantan Ketua MPR itu curiga akan ada upaya mendorong sidang istimewa MPR untuk mengganti beberapa pasal.

Salah satunya pasal yang memperbolehkan Presiden bisa dipilih 3 periode.

Namun hal terebut dibantah oleh kubu Jokowi     

Melansir Tribunnews.com, Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi mendukung sikap tegas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menolak dicalonkan untuk periode ketiga pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Oleh karena itu Seknas Jokowi mengimbau masyarakat untuk mengakhiri wacana masa jabatan presiden tiga periode dikaitkan dengan Jokowi.

"Sebaiknya berhenti mendengungkan wacana ini. Seknas Jokowi paling depan menolak jika sampai ada amandemen UUD yang merubah masa jabatan presiden dari dua periode menjadi tiga periode," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Seknas Jokowi Dedy Mawardi kepada wartawan, Jumat (19/3/2024).

Presiden Jokowi sudah mengatakan menolak usulan perpanjangan masa jabatan presiden.

Dia sendiri mengaku tidak berniat dan tak punya minat untuk menjabat selama 3 periode.

Baca juga: Siapa yang Salah Dalam Kasus All England? Tim Indonesia Dipaksa Mundur Hingga Diperlakukan Tak Adil

Jokowi memastikan ia bakal patuh pada konstitusi atau UUD 1945 yang mengamanatkan bahwa jabatan masa presiden maksimal 2 periode.

Seknas Jokowi menegaskan, sikap Presiden Jokowi sudah sangat jelas, sehingga publik sudah bisa menilai kebenaran informasi yang berkembang saat ini.

"Seknas sangat mendukung sikap tegas Presiden Jokowi, menolak wacana masa jabatan presiden tiga periode," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Mantan Ketua MPR RI Amien Rais mengungkapkan kecurigaannya terkait adanya usaha dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menguasai semua lembaga tinggi negara.

Hal itu disampaikannya melalui akun YouTube Amien Rais Official, seperti dikutip Minggu (14/3/2021).

"Tentu ini sangat berbahaya. Jadi sekarang sudah ada semacam publik opini yang mula-mula samar-samar sekarang semakin jelas ke arah mana rezim Jokowi ini untuk melihat masa depannya," ujar Amien.

Pendiri Partai Ummat itu curiga, rezim Presiden Jokowi akan mendorong adanya sidang MPR untuk melakukan perubahan terhadap dua pasal.

Satu di antara dua pasal itu, Amien mengatakan akan memberikan hak bagi presiden bisa dipilih tiga kali.

Namun begitu dia menegaskan bahwa semua hal itu masih menjadi dugaannya.

"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama meminta sidang istimewa MPR ya mungkin satu dua pasal yang katanya perlu diperbaiki. Yang mana saya juga tidak tahu. Tapi kemudian nanti akan ditawarkan pasal baru yang kemudian memberikan hak bahwa presiden itu bisa dipilih tiga kali," ucap Amien.

Fahri Hamzah dan Mahfud MD sependapat

Dua tokoh nasional Republik Indonesia sependapat menanggapi isu wacana presiden tiga periode.

Adalah Fahri Hamzah dan Mahfud MD yang menganggap pihak yang menggulirkan wacana tersebut tak lebih untuk mencari muka hingga menjilat presiden Jokowi.

Untuk diketahui, wacana presiden tiga periode digulirkan salah satu tokoh politik nasional yang jadi pendiri Partai Ummat, Amien Rais belum lama ini.

Baik Fahri maupun Mahfu tak habis pikir, mengapa bisa muncul wacana presiden 3 periode tersebut.

Bagi politisi Partai Gelora, ia termasuk kelompok yang tak percaya dengan upaya perpanjangan masa jabatan periode hingga tiga kali.

Bahkan dalam pernyataan Fahri Hamzah kepada publik, ia telah menanyakan langsung ke Presiden Jokowi soal isu presiden 3 periode, jawabannya tak ada niat mengarah ke sana.

Menurut Fahri, ada partai politik yang panik dalam persiapan jelang Pilpres 2024.

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu tak menyebut siapa parpol yang dimaksud.

Namun, Fahri berujar partai tersebut dipastikan kekurangan atau tak memiliki kandidat kuat untuk diusung di Pilpres 2024 mendatang.

Sebelumnya, Jokowi sudah memberi klarifikasi bahwa dirinya tak berminat menjabat lagi hingga 3 periode.

Nah, wacana presiden 3 periode ini dihembuskan politikus senior Amien Rais, meskipun Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi) telah tegas menyatakan tidak berminat.

Fahri Hamzah menyebut, parpol itu panik sehingga membuat wacana presiden menjabat 3 periode.

Hal itu diungkapkan Fahri lewat acara podcast di akun YouTube miliknya Fahri Hamzah Official, Selasa (16/3/2021).

Fahri meyakini Presiden Jokowi sendiri tidak ada minat untuk kembali menjabat menjadi presiden.

"Ini yang maksa-maksa ini dugaan saya ada niat lainnya, ini yang mesti dibongkar," kata Fahri.

Fahri yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI, mengaku sempat menanyakan soal isu tiga periode langsung kepada Jokowi.

"Dua kali saya tanya langsung ke Beliau (Jokowi)," ujar Fahri.

"Beliau bahkan ada kesan, dia bilang 'itu orang cari muka saja semua'," terang Fahri menirukan percakapannya dengan Presiden Jokowi.

Kini isu tiga periode tiba-tiba ramai dibicarakan, Fahri menduga pemicunya adalah sebuah parpol yang panik tidak memiliki kandidat untuk diadu di tahun 2024.

"Dugaan saya ini ada partai yang sudah enggak punya calon lagi, sudah enggak punya kandidat," kata Fahri.

Fahri tidak menyebut nama parpol tersebut.

Baca juga: All England Wakil Turki Neslihan Yigit Akhirnya Ikut WO, Berpergian 1 Pesawat dengan Tim Indonesia

"Mungkin dia kepepet," ucapnya.

"Jadi yang begini-begini saja kita cari siapa," kata Fahri.

Mantan politisi PKS itu meyakini bahwa di 2024 nanti akan banyak muncul calon-calon pemimpin baru.

"Percayalah anak bangsa ini banyak, politisi banyak, calon pemimpin banyak, 2024 itu akan ada orang baru," ujar Fahri.

"2024 akan ada orang hebat, percayalah, yang penting kita positif bangsa Indonesia ini bisa menjadi bangsa besar," sambungnya.

Respon Mahfud MD

Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan, jika ada pihak yang mendorong Presiden Jokowi kembali memimpin, maka hal itu merupakan upaya menjerumuskan dan menjilat.

Mahfud menyampaikan hal itu sebagain respons atas tudingan pendiri Partai Ummat, Amien Rais, yang menyebut ada wacana jabatan presiden menjadi tiga periode.

"Kalau Pak Jokowi yang saya dengar, dan saudara saya kira punya jejak digitalnya, kalau ada orang-orang mendorong Pak Jokowi menjadi presiden lagi, kata Pak Jokowi nih, itu hanya dua alasannya. Satu, ingin menjerumuskan, dua ingin menjilat," ujar Mahfud di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (15/3/2021).

Di sisi lain, Mahfud menegaskan, penambahan masa jabatan presiden menjadi urusan partai politik dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Hal itu mengingat sejauh ini pemerintah juga tidak pernah membahas wacana tersebut.

"Itu urusan partai politik dan MPR, ya. Di kabinet enggak pernah bicara-bicara yang kaya gitu, bukan bidangnya," kata dia.

Untuk itu, pihaknya pun meminta agar tidak menyeret pemerintah terkait isu tersebut.

"Jadi jangan diseret-seret ke kabinet lah urusan itu diskusinya MPR dan parpol-parpol lah, dan itu haknya," katanya.

"Kan asyik baca-baca begitu, enggak apa-apa. Tetapi kalau pemerintah endak punya wacana tentang mau tiga kali, empat kali, lima kali, kita UUD yang berlaku sekarang saja," sambung dia.

Sebelumnya tudingan amandemen UUD 1945 yang akan dilakukan dengan menggelar Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk mengubah dua periode jabatan presiden menjadi tiga periode disampaikan pendiri Partai Ummat Amien Rais.

"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama meminta Sidang Istimewa MPR yang mungkin 1-2 pasal yang katanya perlu diperbaiki, yang mana saya juga tidak tahu," tutur Amien dalam tayangan Kompas TV, dikutip Senin.

Menurut UU "Tapi kemudian nanti akan ditawarkan pasal baru yang kemudian memberikan hak bahwa presiden bisa dipilih 3 kali," imbuhnya.

Tudingan Amien Rais itu ditampik oleh Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, yang mengatakan bahwa Jokowi tetap patuh pada ketentuan masa jabatan Presiden dua periode.

(*)

Baca juga: Lesti Kejora Dihina Mirip Binatang, Emosi Rizky Billar hingga Ancam Ini: Gue Cari sampai ke Lu!

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved