Home and Garden

Cara Menanam Cabai Rawit agar Berbuah Lebat dengan Teknik Pemupukan

Cara menanam cabai rawit yang tepat agar berbuah lebat. Tanaman cabai rawit sebenarnya bisa ditanam di dataran rendah maupun tinggi.

Editor: Nurlailis
PIXABAY/HANS LINDE
Ilustrasi - cara menanam cabai rawit 

TRIBUNJAMBI.COM - Simak cara menanam cabai rawit yang tepat agar berbuah lebat.

Cabai rawit saat ini harganya tengah melambung tinggi.

Untuk merawat dan membuat tanaman cabai rawit berbuah lebat hingga bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, tanaman cabai harus diberi pupuk yang tepat.

Baca juga: Cara Cabai Rawit Berbuah Lebat dengan Pupuk

Baca juga: Perbedaan Sirih Gading dan Philodendron dari Tekstur Daun hingga Akar

Dilansir dari laman Kementerian Pertanian RI, Kamis (18/3/2021), cabai rawit atau cabai kecil (Capsicum frutescens) termasuk dalam famili Solanaceae dan merupakan tanaman berumur panjang (menahun) dan bisa hidup sampai 2-3 tahun apabila dipelihara dengan baik dan kebutuhan haranya tercukupi.

Terdapat beberapa macam cabai rawit antara lain rawit kecil, sedang dan besar. Umumnya cabai rawit kecil rasanya sangat pedas.

Cabai rawit digunakan untuk sayur, bumbu masak, asinan dan obat. Budidaya tanaman ini secara umum tidak berbeda nyata dengan budidaya cabai merah.

Namun yang harus diperhatikan adalah jarak tanam dan pemupukannya. Sebab, umurnya yang panjang, pemupukan tanaman cabai yang diperlukan juga jadi lebih banyak.

Umumnya tanaman ini lebih tahan terhadap penyakit dibanding cabai yang lainnya.

Cara Menanam Cabai
Cara Menanam Cabai (Pixabay/LEELUU)

Tanaman cabai rawit sebenarnya bisa ditanam di dataran rendah maupun tinggi. Karena itulah, kamu bisa menanam cabai di pekarangan rumah tanpa kamu harus tinggal di lingkungan dengan suhu tertentu.

Namun cabai rawit lebih cocok ditanam di ketinggian antara 0-500 m dpl. Produksi pada ketinggian di atas 500 m dpl tidak jauh berbeda namun waktu panennya lebih panjang.

Cabai rawit sangat suka hidup di tanah yang gembur, kaya akan bahan organik dan pH netral (6-7).

Pupuk dasar

Pemupukan tanaman ini disesuaikan dengan kondisi lahan spesifik lokasi. Kebutuhan pupuk meliputi pupuk kandang, pupuk urea 200-300, SP-36 dan KCl. Pemberian pupuk kandang dan kapur pertanian dilakukan saat pembuatan bedengan.

Pemberian pupuk dasar ini dilakukan sebelum pemasangan mulsa sebanyak setengah dosis.

Pupuk susulan

Pemupukan susulan bertujuan untuk memenuhi hara pada tanaman cabai pada fase vegetative hingga generative awal dengan cara dicairkan terlebih dahulu.

Pencairan pupuk ini bertujuan agar hara yang dibutuhkan pada tanaman cabai menjadi cepat tersedia dan cepat pula diserap oleh tanaman sehingga pertumbuhan tanaman akan menjadi baik dan sehat.

Pemupukan susulan diberikan pada saat tanaman berumur 1-4 minggu, menggunakan sisa pupuk dasar.

Tutorial menanam cabai.
Tutorial menanam cabai. ((SHUTTERSTOCK/OLGA KORICA))

Pemupukan susulan ini bisa dberikan dengan cara dikucurkan, setiap tanaman disiram dengan 150-250 ml larutan pupuk. Larutan pupuk dibuat dengan mengencerkan 1,5- 3 kg pupuk buatan per 100 liter air.

Pemupukan susulan yang digunakan adalah NPK bila dikonversikan maka konsentrasi yang digunakan adalah sebanyak 15-30 gram per 1 liter air.

Pupuk yang dilarutkan kemudian diaplikasikan dengan cara dikucurkan ke tanah di sekitar tanaman.

Pemupukan susulan dilakukan dengan pemberian larutan pupuk NPK, dilakukan setiap minggu sejak tanaman berumur 7 hst. Pemupukan selanjutnya dilakukan 2 minggu sekali.

Sumber KOMPAS

Berita lain terkait Home and Garden

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved