Sampai Menangis, Kini Pengikut Aliran Hakekok Sudah Bertobat, Anak-anak Diberikan Trauma Healing

16 orang yang terlibat aliran Hakekok dan mandi bareng tanpa busana kini bertaubat. Mereka telah kembali menjalankan syariat Islam.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
ist
Profil ajaran hakekok, ajaran yang menyimpang 

TRIBUNJAMBI.COM - Kabar baru pengikut aliran sesat Hakekok Balakasuta.

16 orang yang terlibat aliran Hakekok dan mandi bareng tanpa busana kini bertaubat.

Mereka telah kembali menjalankan syariat Islam.

Mereka telah melakukan pertaubatan.

Bahkan ada yang sampai menangis.

Baca juga: Pasokan Bertambah, Harga Cabai Merah dan Rawit Hari Ini (16/03/2021) Turun

Baca juga: Nia Ramadhani Keluhkan Sikap Mikhayla yang Senang di Hotel Ketimbang di Rumah: Hidupnya Gak Puas!

Sebelumnya, mereka sempat menjalankan ajaran yang dibawa oleh Abah Arya.

Ajaran itu membuat mereka harus mandi bersama tanpa memakai busana.

Mereka dibina di bawah bimbingan tokoh Agama Islam, Abuya Muhtadi di Pondok Pesantren miliknya yang berada di Kecamatan Cidahu.

"Pada Sabtu yang lalu para anggota tersebut sudah dibawa ke pondok pesantren dan sudah melakukan pertaubatan hingga ada yang menangis pada saat itu," kata Kejari Pandeglang Suwarno saat dihubungi, Senin (15/3/2021).

Dihadapan Abuya Muhtadi, mereka mengakui kesalahan.

Mereka meminta maaf kepada seluruh masyarakat Pandeglang.

Menurut Suwarno, para anggota Hakekok itu masih harus dibina dan dibimbing.

Upaya itu dilakukan agar ke depan tidak ada lagi provokasi dan ajaran yang menyimpang masuk akibat kurangnya pemahaman.

"Nantinya, mereka akan dibawa ke rumah singgah di Dinsos Pandeglang. Para anggota akan diberikan siraman rohani dari ustad agar kembali ke syariat islam," ujarnya.

Ia berharap, agar para anggota tersebut secepat mungkin dapat kembali ke ajaran islam seperti semula melalui pembinaan yang dilakukan secara terus menerus.

Polres Pandeglang juga menyiapkan trauma healing kepada tiga anak pengikut aliran Hakekok yang turut diamankan bersama belasan orang dewasa lainnya dari Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang.

Baca juga: Sebut Lamaran Atta dan Aurel untuk Bantu Warga, RCTI: Ini Kegiatan Positif, Sakral bagi Masyarakat

Trauma healing itu akan melibatkan lembaga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Kita berikan trauma healing itu agar anak-anak yang ditahan ini tidak terpengaruh oleh ajaran sesat tersebut. Dan juga memberikan treatmen pemahaman agama," ujar Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana di Mapolres Pandeglang, Senin (15/3/2021).

Riky menjelaskan, dari pemeriksaan diketahui ketiga orang anak tersebut ikut ritual mandi bersama tersebut karena diajak orangtua mereka.

Selain itu, pihaknya juga masih akan mendalami ada atau tidaknya kejahatan seksual yang dialami oleh tiga anak tersebut.

"Memang banyak beredar terkait barang yang kami kami amankan seperti kondom, tapi pemeriksaan kami belum mengarah ke sana," tegasnya.

Riky menambahkan, pihaknya bersama lembaga terkait akan bekerja sama membantu menyadarkan 16 orang pengikut aliran Hakekok bahwa ritual yang mereka lakukan adalah menyimpang

Baca juga: Malam Pertama Kalina Ocktaranny Gagal Total Gegara Vicky Prasetyo, Hal Tak Terduga Rupanya Tejadi!

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved