Berita Batanghari

SAD Punya Tradisi Melangun, Mensos Risma; 'Mereka Butuh Ladang Supaya Bisa Bertahan Hidup'

Suku anak dalam di Kabupaten Batanghari masih mempertahankan tradisi berpindah pindah tempat tinggal atau juga disebut melangun ketika ada anggota kel

Penulis: A Musawira | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi/Musa
Mensos Tri Rismaharini saat bersama warga SAD di Bathin XXIV. 

TRIBUNJAMBI.COM, BATANGHARI - Suku Anak Dalam (SAD) atau biasa juga disebut orang rimba tersebar di hutan pedalaman di Provinsi Jambi termasuk di wilayah Kabupaten Batanghari.

Di Kabupaten Batanghari sendiri SAD banyak tersebar di Kecamatan Batin XXIV, Di antaranya yang masih bertahan sekarang di Dusun Sungai Terap, Kecamatan Bathin XXIV.

Suku anak dalam di Kabupaten Batanghari masih mempertahankan tradisi berpindah pindah tempat tinggal atau juga disebut melangun ketika ada anggota keluarga kelompok SAD yang meninggal dunia.

Baca juga: One Piece Chapter 1007 Tanuki-san - Chopper Berhasil dengan Vaksin Demon Ice, Hyogoro Diselamatkan

Baca juga: Mendadak Sule Sebut Nama Nissa Sabyan, Sikap Ferdi Saat Ditanya Nathalie Holscher Disorot: Gelay!

Baca juga: Putri Anne Sentil Arya Saloka, Ulah Aldebaran di Ikatan Cinta Berujung Ancaman Tak Boleh Masuk Rumah

Mentri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Batanghari, tepatnya berada di Desa Jelutih Kecamatan Batin XXIV, Rabu (10/3/2021).

Di sana, Risma sempat berbincang-bincang dengan kelompok SAD terutama dengan Tumenggung istilah dari pemimpin disuatu kelompok SAD.

“Kenapa mereka berpindah-pindah, alasannya kematian dan lain sebagainya, ternyata mereka mau kembali lagi. Pindahnya hanya sebentar saja,” kata Mentri Sosial, Tri Rismaharini.

Menurut Mantan Wali Kota Surabaya itu alasan yang utama adalah ternyata mereka butuh lahan supaya mereka bisa bertahan hidup.

Kemudian, Risma juga memikirkan masa depan untuk anak-anak supaya mereka mendapatkan akses pendidikan yang sama dengan anak-anak lain yang ada di Indonesia.

“Karena itu kenapa kita hari ini memberi bantuan komputer dan bantuan genset dan nanti Kementrian Kominfo akan memfasilitasi internet gratis,”

“Supaya anak-anak tetap bisa sekolah,” sambungnya.

Risma mengungkapkan kelompok SAD sepertinya hanya ingin itu dulu, baru setelah itu rumah.

“Tadi sudah ada kesepakatan kalau lahan untuk usaha itu clear, maka mereka akan mau di buatkan rumah asal tidak dari seng atapnya,” pungkas Mensos.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved