Mata Najwa

MATA NAJWA Memanas! Debat Seru Hinca Panjaitan dan Damrizal hingga Muncul Sosok Gatot Nurmantyo

Dalam program acara Mata Najwa yang sedang tayang saat ini, kisruh Partai Demokrat jadi bahasan yang akan dikupas Najwa Shihab, Rabu (10/3/2021) malam

kolase/tribunjambi.com
Mata Najwa malam ini jadi sorotan, tema yang diangkat tuai protes 

TRIBUNJAMBI.COM - Mata Najwa malam ini sangat panas, debat soal siapa Ketua Umum yang sah dari Partai Demokrat kini lagi dibahas bersama Najwa Shihab.

Debat seru pun terjadi antara Hinca Panjaitan, Sekjen Partai Demokrat dengan Damrizal selaku pencetus Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.

Dalam program acara Mata Najwa yang sedang tayang saat ini, kisruh Partai Demokrat jadi bahasan yang akan dikupas Najwa Shihab, Rabu (10/3/2021) malam ini.

Angkat tema 'Ribut Berebut Demokrat', nasib Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko bakal kulik.

Baca juga: SERU! Mata Najwa Malam Ini Bahas Nasib AHY atau Moeldoko, Angkat Tema Kisruh Partai Demokrat

Baca juga: TEMA Mata Najwa Malam Ini Diprotes Gegara Bahas Kisruh Partai Demokrat, Live Streaming di Trans 7

Baca juga: LINK NONTON Mata Najwa Malam Ini di Trans 7, Bakal Kupas Kisruh Partai Demokrat Usai KLB di Medan

Dari perdebatan yang dilakukan oleh Hinca Panjaitan dan juga Damrizal, keduanya meributkan soal jumlah peserta KLB yang diselenggarakan oleh kubu Moeldoko tidak mencapai 1.200 peserta.

Bahkan isu bagi-bagi uang di KLB juga dikupas Najwa Shihab. Tidak hanya itu saja, program acara ini makin seru dengan munculnya Gatot Nurmantyo yang memberi keterangan pernah ditawari posisi Moeldoko saat ini di Partai Demokrat.

Selengkapnya nonton di live streaming Mata Najwa.

Untuk diketahui pekan sebelumnya Mata Najwa juga membahas Partai Demokrat, temanya Adu Kuat Demokrat.

Hanya saja, beda tema lalu, saat itu masih mengulas kudeta kepemimpinan AHY yang belum benar-benar terwujud dan Kongres Luar Biasa ( KLB) Partai Demokrat di Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut) belum digelar.

Namun saat ini, KLB Partai Demokrat yang mengusung Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang, Sumatera Utara sudah dilaksanakan.

Nah, hal itu kini jadi terang benderang siapa kawan dan siapa lawan yang ada di Partai Demokrat itu.

Mata Najwa malam ini jadi sorotan, tema yang diangkat tuai protes
Mata Najwa malam ini jadi sorotan, tema yang diangkat tuai protes (kolase/tribunjambi.com)

Acara yang dipandu Najwa Shihab memandu Mata Najwa dengan tema baru, yakni "Ribut Berebut Demokrat"

Jam tayang Mata Najwa malam ini dimulai pada Rabu 10 Maret 2021 pukul 20.00 WIB.

Jangan lewatkan Mata Najwa malam ini melalui Link Live Streaming yang ada di dalam artikel.

"Konflik Partai Demokrat memasuki babak baru. Setelah KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara (5/3), menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum, kedua kubu kini berebut legalitas.

Selain itu, manuver Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden juga menjadi sorotan, apa kaitan istana dengan konflik internal partai Demokrat?

Bola panas kisruh Partai Demokrat kini ada di tangan pemerintah. Bagaimana respons negara atas dualisme di tubuh Partai Demokrat?

#MataNajwa, "Ribut Berebut Demokrat”. Rabu, 10 Maret 2021, live pukul 20.00 WIB, hanya di @officialTRANS7. ⁣" demikian pengantar di instagram @matanajwa.

Tonton siarannya melaui Live Streaming Trans 7 klik link di bawah ini:

LINK 1 KLIK DI SINI

LINK 2 KLIK DI SINI

LINK 3 KLIK DI SINI

Sebagai catatan, link Live Streaming Trans 7 Mata Najwa hanya informasi untuk pembaca.

Tribunjambi.com tidak bertanggung jawab terhadap perubahan jadwal sewaktu-waktu dan kualitas siaran.

Permintaan Menkumham Yasonna Laoly ke SBY Soal Kisruh Partai Demokrat

Kisruh di tubuh Partai Demokrat terus meruncing, kedua kubu saling klaim sebagai pihak yang berhak mendapatkan legalitas dari Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Hukum dan HAM ( Kemenkumham).

Namun, sebelum ada keputusan dari Kemenkum HAM, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly meminta kedua belah pihak tidak mengaitkan Pemerintah terlibat dalam dualisme yang terjadi di Partai Demokrat.

Menkumham Yasonna Laoly
Menkumham Yasonna Laoly (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.)

Bahkan, Yasonna Laoly secara khusus meminta tolong kepada Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY), serta pengurus Partai Demokrat tidak menuding Pemerintah terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang.

Yasonna Laoly menyarankan dua pengurus Partai Demokrat jangan sembarang menuding pemerintah tidak bersikap objektif atas terjadinya dualisme kepengurusan Partai Demokrat beberapa waktu lalu.

“Saya pesan kepada salah seorang pengurus Demokrat. Saya pesan tolong Pak SBY dan jangan tuding-tuding pemerintah hasil KLB Demokrat di Deli Serdang,” kata Yasonna lewat keterangan tertulis, Selasa (9/3/2021).

Yasonna menegaskan bahwa Kemenkumham akan objektif melihat dualisme pengurus di Partai Demokrat.

“Kita objektif menilainya dan tunggu saja hasilnya,” tegasnya.

Yasonna mengatakan, sudah mendapatkan laporan dari Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham, Cahyo Rahadian atas laporan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) yang datang menyerahkan berkas ke Kemenkumham mengenai KLB Partai Demokrat di Deli Serdang.

“Saat ini kami masih melihat masalah itu masih masalah internal Demokrat,” ungkapnya.

Yasonna kembali memastikan bahwa Ditjen AHU Kemenkumham akan bersikap objekif menilai berkas dualisme pengurus Partai Demokrat.

Katanya, baik pengurus kubu Moeldoko maupun AHY sudah menyerahkan berkas ke Kemenkumham.

“Kami akan menilai sesuai AD dan ART partai. Juga berdasarkan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” tegasnya.

Reaksi Mabes Polri

Kisruh Partai Demokrat turut membuat pihak kepolisian turut terlibat.

Kepala Divis Humas Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono mengatakan, pihak kepolisian bakal mengecek informasi yang mengatakan bahwa ada dugaan ancaman dari intelijen kepolisian terhadap pengurus Partai Demokrat di daerah.

Ancaman itu disebut bertalian dengan gelaran kongres luar biasa (KLB) yang digagas sejumlah eks kader Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Kami cek dulu kebenarannya," ujar Argo dalam keterangannya, Selasa (9/3/2021).

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono pada konferensi pers
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono pada konferensi pers (Tangkapan Layar Youtube Kompas TV)

Menurut Argo, tugas pokok anggota Polri sebagaimana diamanatkan UU Nomor 2 Tahun 2002 yaitu memelihara dan memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Ia menegaskan, anggota Polri tidak berpolitik.

"Polri tidak berpolitik sehingga jangan diseret ke ranah politik. Tugas pokok Polri memelihara kamtibmas," ucap dia.

Argo pun mengatakan, jika kabar itu benar, anggota yang bersangkutan akan ditindak tegas.

(*)

SUMBER: TRIBUNNEWS

Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved