Darmizal Sebut ada Setoran Uang dalam Partai, Herzaky : Itulah Nyanyian Sumbang Mantan Kader

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, membantah pengakuan mantan kader Demokrat, Darmizal, yang menyebut adan

TribunJateng/istimewa
Lambang Partai Demokrat 

TRIBUNJAMBI.COM - Dalam konferensi pers pada Selasa (9/2/2021) kemarin, Darmizal mengungkap uang setoran itu wajib dibayarkan oleh pimpinan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, membantah pengakuan mantan kader Demokrat, Darmizal, yang menyebut adanya peraturan organisasi (PO) soal setoran uang.

Hal itu diduga untuk menguntungkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menanggapi hal itu, Herzaky membantah tegas.

Baca juga: Cara Membasmi Kutu Sisik pada Aglonema dengan Sabun Pencuci Piring

Baca juga: Nikita Mirzani Bikin Dina Lorenza dan Cut Keke Gelagapan saat Singgung Masa Lalu Keduanya

Baca juga: Rohimah Latihan Jadi Janda, Datangi Pengadilan Agama Jakarta Selatan Kendarai Motor Sendiri

Ia menyebut pernyataan Darmizal soal uang setoran hanya mengada-ada.

"Jangan mengada-ada. DPP di bawah AHY tidak pernah mengeluarkan aturan setoran DPD-DPC."

"Itulah nyanyian sumbang mantan kader yang sudah dipecat," kata Herzaky kepada Tribunnews.com, Rabu (10/3/2021).

Menurut Herzaky, pernyataan Darmizal berbanding berbalik dengan fakta yang ada.

Sebab, dalam kepemimpinannya, suami dari Annisa Pohan itu justru mengembangkan semangat solidaritas sosial.

Terlebih, agar para kader di seluruh di Indonesia membantu masyarakat yang terdampak pandemi dan bencana di sekeliling mereka.

"Kader-kader setia dan militan sangat bersemangat dengan gaya kepemimpinan AHY ini di Partai Demokrat."

"Memberikan kebanggaan dan gairah baru bagi organisasi. Menekankan kalau Demokrat berkoalisi dengan rakyat itu nyata," ungkapnya.

Di sisi lain, Herzaky juga menyinggung sejumlah mantan kader yang disebutnya hidup di era feodal.

Karena hidup di era feodal, lanjut Herzaky, para mantan kader menjadi terbiasa diberi sesuatu terlebih dulu, baru kemudian bergerak.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved