Yurmalina Menderita Kanker Ganas Hanya Diurus Cucu dan Tidak Bisa Berobat Karena Keterbatasan Biaya
Hampir setahun nenek renta itu terbaring lemah di tempat tidurnya. Namanya Yurmalina, 70 tahun. Dia menderita kanker ganas.
Penulis: Herupitra | Editor: Sulistiono
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang nenek terbaring lemas di ruang kamar seukuran 3 x 3 meter.
Kondisinya lemah, tidur di sebuah kasur merah. Namanya Yurmalina, 70 tahun.
Yurmalina warga Dusun Telago Indah, Desa Muara Semerah Mudik, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci.
Hampir setahun terakhir, nenek renta itu hanya bisa terbaring lemah di tempat tidurnya.
Di rumah beton yang belum memiliki loteng dan di cat inilah, nenek yang sudah tak mampu melihat ini hanya ditemani cucunya.
Anak semata wayangnya telah terlebih dahulu pergi selamanya sejak 2005 silam.
Kini keseharian Yurmalina yang mengidap penyakit Kanker Ganas dihidungnya ini hanya diurus oleh cucunya Lela Febria Jelita (24).
Kondisinya kini semakin parah. Hidungnya sudah tidak ada lagi.
Matanya pun sudah tidak bisa melihat pascaoperasi pada 2019 lalu.
Tubuh Yurmalina pun sekarang kurus kering. Ia tidak bisa melakukan aktivitas apapun.
"Kanker Ganas yang dialami nenek saya dari tahun 2018 lalu, sudah dua kali dioperasi ke Rumah Sakit M. Jamil Padang berobat, tapi tidak ada perubahan," ungkap Lela Febria Jelita, cucu dari nenek Yurmalina, Senin (08/03).
Semestinya ujar Lela, neneknya setelah dioperasi harus rutin kontrol. Namun, karena keterbatasan biaya untuk berobat, neneknya tidak pernah lagi dibawa ke Padang (Sumatera Barat), meksipun berobatnya menggunakan BPJS.
"Walaupun Berobat pakai BPJS, tapi butuh biaya juga untuk makan dan kebutuhan lain di rumah sakit. Suami saya hanya buruh bangunan yang membantu tukang. Makanyo kami dak lagi bawa ke Padang," ujar Lela.
Lela menyampaikan, bahwa kondisi neneknya memprihatinkan sejak 5 bulan terakhir. Namun untuk membawa neneknya berobat ke Padang sudah tak mampu lagi.
"Saya ingin mengobati nenek saya, tapi bagaimana lagi, biaya tidak ada," tuturnya.
Sejauh ini ujarnya, yang pernah membantu dirinya untuk berusaha mengobati neneknya hanya dari Karang Taruna desa setempat. Sementara dari pemerintah dan para dermawan lainnya belum ada.
"Cuma yang pernah bantu dari karang taruna desa lah yang ado," ujarnya.
Dirinya berharap ada uluran tangan para dermawan dan pihak yang ingin membatu termasuk pemerintah untuk pengobatan Neneknya.
"Rencana kita mau membawa untuk berobat ada tapi karena keterbatasan biaya, belum ada kita membawa ke padang," harapnya.
Bagi para dermawan yang ingin meringankan beban Yurmalina bisa membantu lewat Yayasan Aksi Cepat Tanggap, lewat nomor rekening penyaluran bantuan BNIS 8660291021020035, atas nama Yayasan Aksi Cepat Tanggap. (tribunjambi.com)