Modus Dibelikan Boneka dan Diajak Jalan ke Mall, Siswi SMK Digerayangi Oknum Kepala Sekolah

Modus Dibelikan Boneka dan Diajak Jalan ke Mall, Siswi SMK Digerayangi Oknum Kepala Sekolah

Editor: Heri Prihartono
ist (Tribun Lampung/Dody Kurniawan)
Ilustrasi pencabulan Modus Dibelikan Boneka dan Diajak Jalan ke Mall, Siswi SMK Digerayangi Oknum Kepala Sekolah 

TRIBUNJAMBI.COM - Di situasi pandemi dengan ekonomi yang serba sulit adanya keringanan spp jadi solusi yang banyak diharapkan siswa.
Namun di sebuah sekolah swasta di Surabaya, Jawa Timur, ada oknum kepala sekolah yang justru memanfaatkan untuk berbuat asusila.

Oknum kepala sekolah itu diduga melakukan pencabulan tak hanya kepada ARF (19) warga Surabaya.

Bahkan pria berinisial AR itu diduga juga melalukan aksi pencabulannya terhadap lebih dari seorang siswi.

"Ada banyak teman-teman saya yang mengalami pencabulan yang sama," beber ARF, Sabtu (6/3/2021).

Perilaku adalah oknum kepala sekolah tersebut, kata ARF, diketahui dari cerita AR sendiri saat ia diajak ke ruangannya.

AR mengungkapkan kepada korban bila dirinya pernah berbuat cabul dengan siswi lain, di antara korban ada yang sudah jadi alumni.

Kemudian AR juga membeberkan bukti foto seorang kakak kelasnya melalui HP yang sedang duduk di selangkangan AR, dengan gambar buka baju.

"Bahkan ada kakak kelas saya semua urusan sekolah dibayari oleh kepala sekolah," beber ARF.

Korban mengaku, modus pelaku bermula dengan mengajak jalan-jalan ke mal dan dibelikan makanan serta diberi potongan pembayaran uang SPP oleh kepala sekolah tersebut.

Untuk ARF sendiri ngaku pernah diajak jalan-jalan sama teman-temannya ke mal dan ditraktir makanan.
Setelah aksinya, dirinya langsung diajak ke mal dan dibelikan boneka oleh AR.

"Kepala sekolah itu juga menjanjikan dibantu biaya potongan uang pembayaran SPP sekolah dengan menggunakan uang pribadinya. Tapi sampai sekarang tidak pernah ada," tandas ARF.

ARF ngaku diajak jalan-jalan dan dibelikan boneka, headset, tas, topi dan makanan.

"Ternyata saya akhirnya dibelikan boneka, sama kepala sekolah," tutur ARF.

ARF mengaku syok dan tidak mau ke sekolah dan bertemu dengan AR lagi.

"Saya takut melihat wajah kepala sekolah. Saya tidak pernah balas chat dan telepon kepala sekolah tersebut," tutur ARF.

Korban mengakui, saat peristiwa pencabulan itu hanya digerayangi dan bajunya dilepas dari atas sampai perut.

"Pada waktu terjadi pencabulan, saya mau berontak tidak bisa karena saya ditindih. Sedangkan pintu dan jendela semuanya dikunci," kata ARF.

Sementara itu, Kasatreskrim Polresabes Surabaya AKBP, Oki Ahadian menuturkan saat ini polisi masih memeriksa korban terkait pencabulan yang dilakukan oknum kepala sekolah swasta.

"Kami juga melakukan visum korban dan memeriksa korban," kata Oki.
Oki mempersilakan kepada korban lain untuk melapor ke polisi.

"Jika ada korban lain silahkan melapor," kata Oki.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pakai Modus Beri Keringanan SPP, Diduga Korban Oknum Kepsek di Surabaya Cabuli Lebih dari Satu Siswi, https://surabaya.tribunnews.com/2021/03/06/pakai-modus-beri-keringanan-spp-diduga-korban-oknum-kepsek-di-surabaya-cabuli-lebih-dari-satu-siswi?page=all

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved