Sejarah Indonesia
Kisah Paspampres Soeharto Tempelkan Moncong Senjatanya ke Perut Pengawal PM Israel Karena Hal Ini
Seperti halnya cerita Paspampres yang sempat bersitegang dengan pengawal Perdana Menteri Israel saat itu dan bahkan nyaris adu tembak di dlam sebuah
Alhasil, dari kejadian itu Yitzak Rabin dan pengawalnya pun harus mau mentaati protokol kemanan Paspampres.
Mereka kemudian dikawal unutk menemui Soeharto meskipun Yitzak Rabin harus rela menunggu 15 menit di luar kamar Presiden Indonesia itu.
Ketika Presiden Soeharto Nekat Kunjungi Bosnia yang Dilanda Perang
Dilansir dari buku "Pak Harto, The Untold Stories", kisah ini memang tak kalah ekstrim terjadi saat Soeharto mengunjungi Bosnia.
Tepatnya tahun 13 Maret 1995 pak Harto kala itu sedang menghadiri KTT Pembangunan Sosial di Kroasia.
Di Kroasia pak Harto bertemu dengan Presiden Franjo Tudman dan PM Nikica Valentic di Istana Dvetce membahas berbagai macam hal di KTT terkait Pembangunan Sosial.
Namun entah kenapa, tiba-tiba muka para staf, pengawal dan wartawan kepresidenan Indonesia mendadak pucat pasi ketika mengetahui niatan pak Harto setelah KTT itu.

Ia mengatakan tidak mau pulang ke Indonesia dan ingin lebih dulu berkunjung ke Bosnia kala itu.
Bagaimana tidak wajah staf presiden pucat lantaran di tahun itu Bosnia sedang dilanda perang melawan Serbia dan negara tersebut bisa dikatakan masuk ke dalam zona merah PBB karena saking berbahayanya.
"Pikiran saya selalu tertuju pada keselamatan Pak Harto" kata sekretaris militer presiden saat itu, Mayjen TNI Pranowo.
Padahal sebelumnya pesawat utusan khusus sekjen PBB untuk Bosnia-Serbia Yasushi Akashi yang jelas-jelas dilindungi oleh PBB malah ditembaki oleh gerilya tentara Serbia di Bosnia.
"Bayangkan, bagaimana kita tidak ngeri."
"Jaminan untuk Presiden kita apa dong, sedangkan Akashi saja diganggu ke Bosnia" ujar salah satu sumber staf presiden kala itu.
Jangankan pak Harto, Paus dan presiden Turki yang saat itu menjabat tak berani menginjakkan kakinya ke Bosnia karena keselamatan jiwa mereka terancam bia berkunjung ke sana.
Tapi pak Harto tetap kukuh dengan pendiriannya kala itu, ia pun akan mengunjungi Bosnia saat itu juga!