Janji Anies Baswedan Soal Banjir Jakarta Bisa Surut 6 Jam Disorot, Kini Salahkan Kiriman dari Depok!

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria merasa penanganan banjir di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan lebih baik dibandingkan sebelumnya

Editor: Tommy Kurniawan
ist
Anies Baswedan 

TRIBUNJAMBI.COM - Belakangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi sorotan saat banjir hebat melanda ibu kota sejak Jumat (19/2/2021).

Ya, banjir di Jakarta ini mengulang sepertidi Tahun 2020 silam.

Namun Anie Baswedan menyebut jika banjir di Jakarta merupakan banjir kiriman.

Menurut pengakuan Anies Baswedan, Sabtu (20/2/2021). banjir terjadi akibat kiriman dari Depok, Jawa Barat yang masuk Jakarta melalui kali krukuk.

Penjelasan Anies Baswedan pada awak media usai memantau banjir di Kawasan Jalan Sudirman, dekat pintu Air Sudirman Atmaja, Jakarta Pusat, Sabtu sore sebagaimana dikutip dari https://ppid.jakarta.go.id.

Bahkan Anies Baswedan mengaku Kali Krukut meluap karena mengalami menambahan debit air dari hujan lokal dari Depok, Jawa Barat.

Baca juga: VIRAL, Video Mahasiswi Cantik  Bawa Mobil Digedor dan Diacungi Paving Oleh Pria Bertubuh Gempal

Baca juga: Kebiasaan Nissa Sabyan dan Ayus ke Mobil Usai Tampil Diungkap, Eks Manajer: Sangat Disayangkan Saja!

Baca juga: 2 Hari Tak Keluar Rumah, Kakek Tewas Tanpa Busana, Ada Lipstik Merah dan Cairan Ini di Alat Vitalnya

Baca juga: Mbah Mijan Beri Nasehat Pada Kalina Ocktaranny yang Batal Menikah: Tetap Tenang, Jaga Kesehatan

“Di hulunya terjadi curah hujan yang sangat tinggi tercatat 136 mm/hari. Kemudian lintas airnya melewati dua sungai, satu Kali Mampang dan dua Kali Krukut. Kedua aliran kali itu bertemu di belakang LIPI. Lalu mengalir ke Sudirman. Jadi saat ini adalah dampak dari air kiriman dari kawasan tengah sekitar Depok,” ujat Anies.

“Biasanya kalau hujannya di pegunungan (daerah Bogor) airnya akan lewat Kali Ciliwung, tapi kalau terjadinya hujan deras di kawasan tengah (sekitar Depok) maka lewat ke sungai aliran tengah, yakni kali Krukut ini,” tambahnya.

Anies megatakan, saat ini seluruh jajaran Pemprov DKI telah melakukan upaya untuk membersihkan sampah di aliran sungai.

Pemprov juga mengerahkan pompa mobile baik di kawasan Sudirman maupun di Kemang yang menjadi aliran Kali Krukut untuk selanjutnya dialirkan ke Kanal Banjir Barat (KBB). Namun, pemompaan itu harus menunggu karena KBB masih menampung air kiriman dari daerah hulu.

“Sesudah ini air akan mengalir ke Kanal Banjir Barat. Kanal Banjir Barat permukaan airnya masih tinggi. Karena air dari Sungai Ciliwung masih mengalir masuk ke kota. Jadi saat ini memang Jakarta sore ini, masih menerima aliran dari kawasan Selatan . Itu Depok maupun Puncak. Kalau itu sudah reda insya Allah lebih terkendali,” kata Anies.

Gubernur Anies Baswedan
Gubernur Anies Baswedan (Tangkapan layar YouTube)

PDIP Pertanyakan Janji Anies

Sebagian wilayah Jakarta pada hari Jumat, 19 Februari 2021 kembali dilanda banjir.

Ketinggian banjir di permukiman pun beragam.

Ketinggian banjir di Kawasan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, misalnya mencapai ketinggian 2,5 meter.

Sejumlah warga pun mengeluhkan banjir yang tak kunjung surut.

Kebijakan Pemprov DKI untuk mengatasi banjir kembali dipertanyakan.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono pun turut mempertanyakan janji Anies terkait program banjir Jakarta dapat surut dalam waktu 6 jam.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menargetkan genangan air di ibu kota akibat hujan bisa surut dalam 6 jam setelah hujan berhenti.

Anies mengklaim berbagai genangan yang muncul selama musim hujan belakangan ini terkendali dengan baik.

"Prinsip kita ada dua ukurannya."

"Pertama, bila hujan lebat, maka harus dipastikan jika muncul genangan, 6 jam sesudah hujan berhenti, genangan itu ditargetkan harus sudah bisa kering," ujar Anies.

Berdasarkan data terkini dari BPBD Provinsi DKI Jakarta, saat ini beberapa titik di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur masih terdampak genangan, akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.

Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi Gerindra di DPRD DKI S Andyka turut menanggapi jika penanganan banjir di DKI Jakarta juga butuh kerjasama pusat.

Berikut video lengkapnya:

Klaim Wagub DKI Soal Penanganan Banjir

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria merasa penanganan banjir di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan lebih baik dibandingkan pemimpin sebelumnya.

Dua pimpinan sebelumnya, yaitu Joko Widodo atau Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Tahun 2013 di masa kepemimpinan Gubernur Jokowi, Ahmad Riza Patria menyebut, banjir menyebabkan ribuan warga terpaksa mengungsi.

Bahkan, jumlah pengungsian mencapai lebih dari seribu titik.

"Tahun 2013 umpamanya, titik pengungsian ada 1.115," ucapnya, Jumat (19/2/2021).

Kondisi tak jauh berbeda terjadi tahun 2015 lalu, saat Ahok menjabat sebagai orang nomor satu di DKI, jumlah pengungsian ada 337 titik.

Kemudian, semasa kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, banjir bisa tertangani dengan baik.

Bahkan, pada 2018 lalu tidak ada warga yang sampai harus mengungsi akibat banjir.

Memasuki tahun 2019, banjir kembali menyebabkan warga Jakarta mengungsi.

Namun, jumlahnya tak sebanyak era Jokowi dan Ahok.

"Banjir 2019 ada 13 titik pengungsian dan 2020 ada 70 titik pengungsian. Sementara 2021 sedang kami rekap, sementara ini baru 1-2 titik pengungsian," kata dia.

"Kalau melihat data dari tahun-tahun sebelumnya terjadi penurunan signifikan," tambahnya menjelaskan.

Tak hanya dilihat dari jumlah pengungsi, keberhasilan Anies mengatakan banjir juga terlihat dari jumlah warga yang meninggal karena banjir.

Saat kepemimpinan Gubernur Jokowi pada 2013 lalu, ada 38 warga yang meninggal akibat banjir yang menerjang ibu kota.

Jumlah ini kemudian mengalami penurunan signifikan saat Anies memimpin Jakarta.

"Korban jiwa sebelumnya tahun 2013 ada 38, tapi sampai hari ini terus menurun. 2018 ada 1 jiwa, 2019 2 jiwa, dan 2020 juga dua jiwa, tuturnya.

"Mudah-mudahan tahun 2021 ini tidak ada korban meninggal karena banjir," sambungnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anies: Banjir di Jakarta Dampak Air Kiriman dari Depok"

Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved