Berita Muarojambi

Ulil Amri Nilai Diknas Muarojambi Ragu-ragu Ambil Keputusan, Belajar Tatap Muka Tak Juga Dilakukan

Dinas pendidikan dan Pemerintah Kabupaten Muarojambi dinilai ragu-ragu ambil keputusan untuk proses belajar mengajar secara tatap muka

Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Rahimin
Tribun Jambi/Hasbi Sabirin
anggota DPRD Muarojambi Ulil Amri. Ulil Amri Nilai Diknas Muarojambi Ragu-ragu Ambil Keputusan, Belajar Tatap Muka Tak Juga Dilakukan 

Ulil Amri Nilai Diknas Muarojambi Ragu-ragu Ambil Keputusan, Belajar Tatap Muka Tak Juga Dilakukan

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hasbi Sabirin

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Dinas pendidikan dan Pemerintah Kabupaten Muarojambi dinilai ragu-ragu ambil keputusan untuk proses belajar mengajar secara tatap muka untuk siswa SMP hingga SD.

Hal ini mendapat  kritikan dari anggota DPRD Muarojambi dari Fraksi PAN Ulil Amri.

Ia mendesak Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kabupaten Muarojambi ambil keputusan yang tetap saat ini agar para siswa di Muarojambi agar bisa sekolah secara tatap muka.

Kurang Kesadaran Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan, Sukandar Janji Pihaknya Terus Razia Masker

Sudah Ada 289 Kasus Positif Covid-19 di Tebo, 12 Diantaranya Meninggal Dunia

Viktor Bungtilu Tak Berkutik, NTT Termiskin ke 3 se Indonesia, DPRD: Janji Gubernur Masih Mimpi

Kata Ulil, anak anak sudah bosan belajar secara daring dan tidak efektif jika belajar mengajar diteruskan seperti ini 

"Sudah hampir setahun anak anak belum pernah ketemu guru guru disekolah sedangkan, untuk SMA dan SMK  se-Propinsi Jambi sudah mulai belajar tatap muka, jadi kenapa Muarojambi tak lakukan itu,"kata Ulil Amri, Jumat (19/2/2021).

Ulil Amri juga membandingkan sekolah setingkat Madrasah di Muarojambi sudah melakukan belajar secara tatap muka dan beberapa sekolah setingkat SD dan SMP di Kabupaten Batanghari, Sarolangun, Tebo dan Tanjabbar juga sudah belajar tatap muka.

Lalu dengan Muarojambi sendiri bagaimana, sebenarnya dinas dan Pemkab Muarojambi bisa saja lakukan belajar tatap muka, dengan menerapkan prokes yang ketat dan pengawasan yang ketat dari satgas dan aparatur desa.

"Dari pada anak-anak didik kita bermain dan berkerumunan dan tidak terkontrol, saya menilai Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kabupaten Muarojambi ragu-ragu ambil keputusan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved