Sumsel Masuk Daftar 10 Besar Provinsi Termiskin 2020, Dampak Pandemi Covid-19?

BPS baru saja merilis angka kemkiskinan di Indonesia 2020. Terjadi peninggkatan jika dibandingkan periode sebelumnya. Pada September 2019, angka kem

Editor: Suci Rahayu PK
(tuaindeed)
Ilustrasi kehilangan pekerjaan 

TRIBUNJAMBI.COM - BPS baru saja merilis angka kemkiskinan di Indonesia 2020.

Terjadi peninggkatan jika dibandingkan periode sebelumnya.

Pada September 2019, angka kemiskinan 9,22 persen sementara di September 2020 angka itu menjadi 10,19% artinya meningkat sebesar 0,97%.

Baca juga: Sikap Krisdayanti Tahu Aurel dan Azriel Positif Covid-19, Peringatkan Ini: Konsen untuk Sembuh Dulu!

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN PT Waskita Beton Precast, Menerima Lulusan S1

Daftar 10 Provinsi Termiskin di Indonesia

Urutan Provinsi Termiskin Penduduknya di Indonesia

1. Papua: angka kemiskinan 26,8%
2. Papua Barat: angka kemiskinan 21,7%
3. Nusa Tenggara Timur: angka kemiskinan 21,21%
4. Maluku: angka kemiskinan 17,99%
5. Gorontalo: angka kemiskinan 15,59%
6. Aceh: angka kemiskinan 15,43%
7. Bengkulu: angka kemiskinan 15,30%
8. Nusa Tenggara Barat: angka kemiskinan 14,23%
9. Sulawesi Tengah: angka kemiskinan 13,06%
10. Sumatera Selatan: angka kemiskinan 12,56%

Dari data diketahui penyumbang data penduduk miskin tertinggi yakni dari pulau Jawa sebesar 14,75 juta orang atau 9,71%, lalu pulau Sumatera 6,06 juta orang atau 10,22%, dan pulau Bali & Nusa Tenggara 2,11 juta orang atau 13,92%.

Baca juga: Cara Mengubah TV Biasa Menjadi Smart TV, Untuk Menikmati Layanan Streaming

Baca juga: Tahun ini, 2.000 Remaja di Kabupaten Bungo Bakal Punya e-KTP

Fakta Angka Kemiskinan di Sumatera Selatan

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan di Sumatera Selatan (Sumsel) meningkat selama 2020.

Sumsel menjadi provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi ketiga di Sumatera, yaitu berada di bawah Aceh dan Bengkulu.

Di Indonesia, Sumsel juga masuk 10 besar provinsi termiskin.

Kehilangan Pekerjaan

Kepala Bidang Statistik Sosial (BPS) Sumatera Selatan Timbul P Silitonga mengatakan, angka kemiskinan meningkat sebabnya banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan.

Terhitung di Sumsel ada 597.880 orang yang kehilangan pekerjaan selama pandemi Covid-19.

"Jumlah penduduk miskin di Sumsel pada periode September 2020 sebanyak 1,11 juta jiwa. Akibat dampak dari pandemi," jelasnya.

Persentase angka kemiskinan Sumsel yakni 12,98 persen pada September 2020, meningkat dari 12,56 persen pada 2019.

Baca juga: Amalan Sunnah Hari Jumat Membaca Surat Al Kahfi, Keistimewaanya Diampuni Dosanya Oleh Allah SWT

Baca juga: VIRAL: Dituding Pelakor, Pegawai Bank Ini Hanya Pasrah Dilabrak Istri Sah: Enak Aja Ngambil Suamiku!

Dampak dari Penerapan Prokes dan PSBB

Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya mengatakan, kondisi tersebut merupakan dampak dari penerapan protokol dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Hal itu otomatis membuat perekonomian di Sumsel menjadi terhenti.

"Ini masalahnya bagaimana kita meningkatkan ekonomi dan aktivitas masyarakat kita harus terus berjalan, tapi dihambat oleh protokol kesehatan. Faktor ini yang menjadikan kegiatan ekonomi terhambat," kata Mawardi, Kamis (18/2/2021).

Pihaknya menegaskan bahwa kegiatan perekonomian harus terus berjalan, tetapi protokol kesehatan juga harus dijalankan dengan ketat.

"Sudah saatnya prihatin wabah. Tidak ada jalan lain, kalau dibiarkan begini, yang rugi siapa? Kita sendiri. Terlebih lagi ekonomi masyarakat kita, bagi orang kaya mungkin tidak apa-apa, tapi yang miskin?" ujarnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Aprillia Ika)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Sumsel Masuk 10 Provinsi Termiskin, 597.000 Warga Kehilangan Pekerjaan Selama Pandemi Covid-19", 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved