Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Yesus Kristus Hadir Untuk Membawa Pengharapan
Bacaan ayat: Markus 1:14-15 (TB) - "Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap;
Yesus Kristus Hadir Untuk Membawa Pengharapan
Bacaan ayat: Markus 1:14-15 (TB) - "Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!".
Oleh Pdt Feri Nugroho

Apakah yang menjadi pengharapan bagi seseorang ketika hidup dalam ketaatan kepada Tuhan?
Secara umum, seseorang pasti mengharapkan akan memperoleh sorga.
Wikipedia mengartikan bahwa Surga, atau juga sorga (bahasa Sanskerta svarga, स्वर्ग, "kayangan") adalah suatu tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai tempat berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidup di dunia berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya.
Berbanding terbalik dengan dunia yang penuh penderitaan, surga dibayangkan sebagai tempat yang bebas dari penderitaan.
Tempat dimana segala diijinkan untuk dilakukan dan tidak ada dosa lagi disana.
Pada sisi lain, ketaatan juga dihubungkan dengan kehidupan di bumi.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Hidup dalam Jaminan Keselamatan
Dengan hidup dalam ketaatan, banyak orang berharap kehidupannya akan sukses, kaya, berkecukupan, selalu berhasil, sejahtera dan bahagia.
Ketaatan juga membawa nilai plus bagi kehidupan; dinilai sebagai sebuah prestasi yang membanggakan dan menaikkan prestice atau harga dirinya di hadapan banyak orang.
Tanpa disadari, pengharapan tersebut dipengaruhi oleh pola pikir tentang tujuan akhir yang ingin dicapai.
Fokus utama pada surga dan kehidupan yang bahagia di dunia, bisa jadi mengabaikan cara menjalani kehidupan.
Yang penting dapat surga, tentang cara: bisa memakai apapun untuk mencapainya.
Akibatnya, keinginan untuk mencapai surga secara egois justru membuat perilaku hidup jauh dari tanda adanya surga.
Apakah yang menjadi fokus utama pengharapan dalam iman Kristen?
Pertama, iman Kristen menawarkan keselamatan melalui jalan penebusan oleh Juruselamat yaitu Yesus Kristus.
Keselamatan yang dimaksud mencakup kehidupan kini dan nanti.
Kehidupan kini, itu berarti menjalani kehidupan yang sudah diselamatkan dengan memperlihatkan hidup selamat melalui pola hidup kasih; dan nanti, ketika keselamatan yang utuh diberikan saat telah dipakaikan dengan tubuh yang tidak bisa binasa diberikan.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Mengenal Tuhan dalam Pengalaman Hidup
Tawaran keselamatan tersebut membawa perubahan dalam pola pikir terhadap kehidupan, melalui pembenaran, pengudusan, pemulihan dan membaharuan agar kehidupan saat ini dijalani dengan syukur dan kehidupan nanti dijamin keselamatannya.
Tawaran keselamatan ini akan mengubah segala pola pikir dalam memahami kehidupan.
Bukan dalam keputusasaan atau sikap apatis, namun dalam pengharapan.
Kedua, tawaran keselamatan yang dimaksud didasarkan pada kasih yang tidak terbatas pada ruang dan waktu.
Nilai kasih bersentuhan langsung dengan pengalaman kehidupan.
Kasih tercipta dalam pola relasi yang riil. Seperti seorang bapak mengasihi anaknya, demikian pula Tuhan mengasihi manusia berada pada pola yang sama.
Kasih ini menjadi pedoman utama dalam perilaku kehidupan. Kasih ini menjadi poros kehidupan. Apapun yang dijalani, senantiasa diarahkan pada kasih.
Ketiga, tawaran keselamatan yang didasarkan pada kasih, membawa manusia atau seseorang yang percya berada pada pengenalan akan pihak yang menawarkan keselamatan tersebut.
Pengenalan akan pihak yang menawarkan keselamatan, akan menciptakan jaminan yang pasti tentang tawaran keselamatan yang diulurkan. Kehidupan akan diwarnai relasi yang akrab dan dekat.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Mengenal Tuhan dalam Pengalaman Hidup
Terbangun relasi personal yang membawa seseorang pada pengalaman iman yang menciptakan ketenangan dalam menjalani hidup.
Setiap saat terjadi perjumpaan yang nyata dalam cipta, rasa dan karsa; sehingga ketaatan yang yang terjadi dilakukan dalam kemerdekaan yang membebaskan bukan membebani.
Waktunya telah genap, demikian pernyataan Yesus. Tawaran keselamatan itu nyata, hadir dalam sejarah manusia.
Dirancang dalam ruang dan waktu, hitungan waktu berabad-abad lamanya, akhirnya tiba ketika Yesus Kristus hadir.
Tawaran keselamatan itu berlangsung dalam sejarah, digemakan berulang-ulang.
Disematkan dalam bahasa dan budaya, bersinggungan dengan konteks jaman yang terus berubah; bahkan tersemat dalam hati setiap manusia yang selalu ber pengharapan untuk selamat.
Yang menawarkan keselamatan pun adalah Allah, Tuhan pencipta langit dan bumi, satu-satunya penguasa kehidupan, yang Esa, tidak ada yang lain kecuali Dia, yang berkarya sebagai Bapa dan Anak dan Roh Kudus, yang adalah kasih.
Bahkan tawaran keselamatan tersebut dinyatakan dalam tanda yang kelihatan ketika Yesus Kristus hidup dalam ketaatan, fokus pada Allah, hidup yang dibebaskan dari dosa serta menjalani kehidupan dalam pimpinan Roh Kudus.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Roh Kudus yang Menolong
Yang perlu dilakukan untuk merespon tawaran keselamatan tersebut adalah bertobat, mohon pengampunan kepada Tuhan dan percaya kepada kabar baik, Injil,yang diberitakan.
Maka dipastikan, seseorang yang merespon dengan percaya, akan dibenarkan dan memperoleh jaminan keselamatan dalam Yesus Kristus.
Kehadiran Yesus Kristus membawa pengharapan baru. Hiduplah dalam pengharapan tersebut.
Jalani kehidupan dalam relasi berdasarkan kasih: baik kepada Allah maupun kepada sesama.
Semakin kita hidup dalam kasih, maka seseorang akan semakin mengenal Dia yang menyelamatkan. Amin
Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam