Berita Internasional
Indonesia Wajib Siaga di Natuna, Tahun Ini Diprediksi Ahli Akan Pecah Perang Dunia III di LCS
Bahkan buat negara-negara di Asia Tenggara atau ASEAN termasuk Indonesia harus tingkatkan pengamanan di perbatasan atas peringatan itu.
TRIBUNJAMBI.COM - Peringatan keras buat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Bahkan buat negara-negara di Asia Tenggara atau ASEAN termasuk Indonesia harus tingkatkan pengamanan di perbatasan atas peringatan itu.
Ya, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dapat peringatan atas perang di Laut China Selatan.
Bahkan peringatan perang di laut sengketa tersebut yang berbatasan langsung dengan Indonesia ini bisa saja terjadi tahun ini.

Lalu apa yang terjadi di kawasan perairan sengkeeta tersebut?
Presiden AS Joe Biden mendapatkan peringatan dari panel ahli kebijakan luar negeri, bahwa perang di Laut China Selatan atas Taiwan antara Washington dan Beijing sangat mungkin terjadi.
Baca juga: BAHAYANYA Ancaman Joe Biden ke China, Bahkan Mantap Nyatakan Perang Bila Negeri Panda Lakukan Ini
Baca juga: Joe Biden dan Xi Jin Ping Berbicara 2 Jam di Telepon, Ini yang Dibicarakan soal Laut China Selatan
Baca juga: Xi Jinping & Joe Biden Berkomunikasi 2 Jam di Telepon, Kesepakatan Soal Perang? US Navy vs PLA Navy
Express.co.uk memberitakan, sebuah laporan dari lembaga think tank Council on Foreign Relations (CFR) mengatakan kepada Biden bahwa "krisis parah" di Laut China Selatan bisa saja terjadi pada tahun ini.
Kondisi ini bahkan menunjukkan tindakan China yang makin agresif terhadap Taiwan yang mengarah ke "titik nyala berbahaya" bagi Amerika Serikat.
Survei Prioritas Preventif tahunan CFR bahkan menyoroti potensi risiko perang di Taiwan yang telah meningkat menjadi "konflik tingkat atas".
Mengutip Express.co.uk, para ahli yang berkontribusi untuk laporan itu mengatakan Taiwan tengah berkembang menjadi titik nyala paling berbahaya di dunia.
Bahkan bisa untuk kemungkinan perang yang melibatkan Amerika Serikat, China, dan mungkin kekuatan besar lainnya.
Dalam upaya untuk mencegah potensi konflik, Biden telah didesak untuk mengubah dan mengklarifikasi strategi Indo-Pasifiknya.

"Tujuan strategis AS mengenai Taiwan harus ditujukan untuk mempertahankan otonomi politik dan ekonominya, dinamismenya sebagai masyarakat bebas, dan pencegahan sekutu AS - tanpa memicu serangan China ke Taiwan," begitulah bunyi laporan CFR.
Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dari negaranya, harus bersatu kembali dengan China, dan mengancam akan merebut negara itu dengan paksa bila Taiwan menyatakan merdeka.
Pada bulan Januari, China kembali meningkatkan latihan militer di dekat Taiwan.