Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Mengenal Tuhan dalam Pengalaman Hidup

Bacaan ayat: Mazmur 18:3 (TB) - "Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku,

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Mengenal Tuhan dalam Pengalaman Hidup

Bacaan ayat: Mazmur 18:3 (TB) - "Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!".

Oleh Pdt Feri Nugroho

Sejarah manusia diwarnai dengan upaya manusia untuk mengenal Tuhan.

Peninggalan arkeologi pada umumnya berupa berupa tempat pemujaan yang di bangun lebih kokoh dari pada bangunan yang lain.

Puncak bukit atau tempat yang tinggi dipilih dengan bangunan yang menjulang, dengan asumsi bahwa pemujaan akan lebih mudah terhubung kepada yang disembah.

Ini memperlihatkan, pusat kehidupan dan peradaban ternyata berorientasi pada relasi dengan Tuhan.

Uniknya, pola relasi tersebut dominan terhubung dengan konteks yang di hadapi.

Mereka yang hidup sebagai petani akan mempunyai sesembahan yang berhubungan dengan kesuburan tanah dan pengendali musim.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Hidup dengan Berkat Tuhan

Sementara itu, yang tinggal di pesisir pantai akan menyembah sesembahan yang menguasai lautan.

Berbagai ritual dilakukan dalam rangka mendapatkan tangkapan ikan yang melimpah dan mohon perlindungan ketika sedang melaut.

Kondisi ini menciptakan sesembahan yang bersifat lokal, terbatas pada tempat dimana dapat menjawab pergumulan yang dihadapi dan tidak akan dikenal di tempat lain.

Alkitab penuh dengan cerita perjumpaan orang percaya pada masanya.

Ada kesinambungan yang konsisten bahwa penempatan Tuhan sebagai Pencipta, memposisikan manusia sebagai ciptaan.

Dalam posisi demikian, manusia pada dasarnya tidak mungkin mengenal Tuhan, kecuali Tuhan memperkenalkan diri kepada manusia.

Upaya keras manusia pada akhirnya sebatas menjaring angin. Pengenalan yang terjadi sebatas berhubungan dengan konteks pergumulan yang dialami, dan seringkali dikaitkan dengan kebutuhan untuk bertahan hidup.

Faktanya, keberadaan Tuhan meliputi segala aspek kehidupan.

Dalam keseluruhan cerita Alkitab tentang perjumpaan manusia dengan Tuhan, ada benang merah yang terus tersambung, bahwa Tuhan itu Mahakuasa. Dia pemilik alam semesta.

Bukan hanya apa yang bisa dilihat oleh mata, namun yang tidak terlihat pun ada dalam genggaman kuasa-Nya.

Konteks kehidupan pemazmur, yaitu Daud, mempengaruhi cara berfikirnya dalam mengenal Tuhan. Dalam syair lagu yang ia buat menyatakan keberadaan Tuhan dalam hubungannya dengan kehidupannya secara pribadi.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Roh Kudus yang Menolong

Daud menyatakan Tuhan sebagai bukit batu, kubu pertahanan dan penyelamat, gunung batu, tempat berlindung, perisai, tanduk keselamatan dan kota benteng.

Daud tidak sedang mengkerdilkan posisi Tuhan sebatas yang dia pahami, namun ia sedang memahami karya Tuhan didasarkan pada pengalaman kehidupannya sebagai seorang prajurit dan raja pada masanya.

Kehidupan padang gurun akan menempatkan bukit batu dan gunung batu sebagai tempat yang aman untuk berlindung dari tiupan angin panas dan terik matahari.

Bukit batu menjadi tempat yang ideal untuk berlindung dari ancaman bahaya.

Kubu pertahanan adalah tembok tebal yang melindungi kota dari serangan musuh.

Keberadaannya menjadi jaminan bahwa kota akan aman meskipun dikepung oleh musuh.

Perisai adalah alat pelindung diri bagi seorang prajurit ketika maju di medan perang.

Perisai melindungi dari ancaman anak panah dan pedang musuh. Tanduk keselamatan terdapat pada ujung sebuah mezbah.

Ketika seorang dihakimi dan dia merasa tidak bersalah, dia mendapatkan kesempatan untuk berpagangan pada tanduk keselamatan tersebut dan siapapun dilarang untuk membunuhnya.

Tanduk keselamatan menjadi simbol bahwa seseorang sedang berlindung kepada Tuhan. Ia menempatkan Tuhan sebagai hakim yang adil atas kehidupannya.

Maka ketika diperlakukan tidak adil, ia dapat meminta perlindungan Tuhan dan disimbolkan dengan memegang tanduk keselamatan.

Tidak mudah memahami cara Daud untuk mengenal Tuhan.

Lebih lagi, tentang waktu kehidupan Daud dengan kita masa kini, terbentang jarak waktu yang berbeda.

Meskipun demikian, dengan memahami pengalaman kehidupan Daud di masa lalu, kita mendapat pengetahuan bahwa bagi Daud, Tuhan diposisikan sebagai tempat perlindungan yang pasti terhadap segala ancaman.

Daud tidak sedang mempersempit pengenalannya akan Tuhan, sebaliknya ia sedang memperkaya pengenalan kita akan Tuhan berdasarkan pengalaman kehidupan yang kongkrit.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Percaya dan Memberitakan Kabar Baik

Kita tidak mungkin mengenal Tuhan hanya dengan pengetahuan. Kita hanya bisa mengenal Tuhan ketika Ia memperkenalkan diri kepada kita.

Alkitab menjadi rangkaian cara Tuhan memperkenalkan diri dengan masuk dalam sejarah dan kehidupan manusia.

Melihat alam kita bisa diyakinkan bahwa Dia adalah Pencipta.

Pengenalan tersebut berpuncak ketika Tuhan dalam Firman-Nya menjadi manusia dalam Yesus Kristus.

Perlindungan Tuhan yang dialami Daud, terus berlanjut sampai hari ini. Dia akan terus bertindak untuk melindungi.

Kenali Tuhan dalam pengalaman pribadi yang terjadi setiap hari. Ia terus menyatakan diri kepada kita agar semakin diyakinkan bahwa Tuhan terus berkarya hingga hari ini. Amin

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved