Siasat Licik Oknum Mahasiswi Demi Uang Rp 60 Juta sampai Orang Tua Panik Bukan Main!

Siasat Licik Oknum Mahasiswi Demi Uang Rp 60 Juta sampai Orang Tua Panik Bukan Main!

Editor: Heri Prihartono
net
ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang oknum mahasiswi bernama Sekar Ayu Damayanti lakukan hal licik untuk Dapatkan duit Rp 60 Juta.

Oknum mahasiswi di Karawang bernama Sekar Ayu Damayanti, (24), nekat merancang skenario liciknya penculikan dirinya.

Ternyata Sekar Ayu Damayanti ingin mendapatkan uang Rp 60 juta dari orangtuanya untuk menutupi utang-utang dan uang kuliahnya.

"Butuh uang untuk bayar utang pribadi," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana saat dihubungi, Minggu (31/1/2021).

Kronologi rekayasa penculikan 

Diceritakan Oliestha, rekayasa penculikan yang dilakukan Sekar Ayu Damayanti berawal saat ia meminta izin kepada orangtuanya untuk memperbaiki M-Banking ke Bank BRI Sukatani, Kabupaten Bekasi, pada Jumat (29/1/2021) sekitar pukul 13.00 WIB.

Kemudian, pada pukul 13.44 WIB, Sekar Ayu Damayanti mengaku kepada ibunya masih mengantre.

Lalu, pada pukul 15.45 WIB, sang ibu kembali mengirim pesan ke anaknya 'Kok belum pulang?', tapi pesan itu hanya dibaca.

Pukul 16.12 WIB, Sekar Ayu Damayanti mengirim video sedang menangis dan meminta tolong.

Setelah mendapat video itu, orangtua Sekar Ayu Damayanti kemudian langsung datang ke BRI Sukatani, petugas keamanan bank menyampaikan bahwa bank sudah tutup sejak pukul 14.00 WIB.

Khawatir dengan keselamatan anaknya, kedua orangtua korban langsung mendatangi Polsek Sukatani untuk melapor anaknya hilang dan diduga diculik.

"Hasil pengecekan dari Polsek Sukatani melalui telepon genggam, Sekar Ayu Damayanti ada di Karawang," ujarnya.

Tewas Kemudian, pada pukul 17.27 WIB, ayah Sekar Ayu Damayanti mendapat pesan dari anaknya berupa video yang sama yang dikirim keapda ibunya dengan ancaman serta meminta uang tebusan sebesar Rp 60 juta.

Panik, orangtua korban kemudian mendatangi Polres Karawang untuk membuat laporan.

Korban ditemukan di kosan dalam kondisi lemah

Polisi yang mendapat laporan itu langsung bergerak dan mendatangi kosan Sekar Ayu Damayanti yang berada di Dusun Kaumjaya, Desa Puseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.

Saat polisi tiba di kosan dua lantai korban, ternyata dikunci.

"Kami terpaksa memanjat pagar untuk naik ke lantai 2 kamar Sekar Ayu Damayanti. Dan menemukan gantungan beberapa kunci tergeletak," ujarnya.

Sesampai di depan kamar Sekar Ayu Damayanti, polisi kemudian membuka pintu tersebut dan menemukan korban dalam kamar dengan posisi tergeletak dan masih bernapas.

Selanjutnya, Sekar Ayu Damayanti dibawa ke Mapolres Karawang untuk dimintai keterangan.

Warga menunjukkan tempat penyekapan mahasiswi Unsika, Sekar Ayu Damayanti
Warga menunjukkan tempat penyekapan mahasiswi Unsika, Sekar Ayu Damayanti (Tribun Jabar/Cikwan Suwandi)

Namun, setelah diselidiki ternyata penyekapan itu hanya rekayasa.

"Setelah dilaksanakan pemeriksaan terhadap Sekar Ayu Damayantidiketahui bahwa kejadian penculikan hanyalah pura-pura, supaya orangtua SAD memberikan uang untuk melunasi utang dan biaya kuliah," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Kaumjaya, Dadan Mulyana mengaku baru mengetahui ada kamar yang terisi di gedung kosan tersebut.

Padahal, katanya, selama pandemi Covid-19 kamar-kamar kos kosong karena perkuliahan dilakukan secara daring.

Ia pun mengaku tak tahu ihwal persoalannya adanya penyekapan mahasiswi itu karena sudah ditangani pihak berwajib.

"Tidak ada laporannya dari pemilik indekos," kata Dadan, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (30/1/2021).

KASUS SERUPA DI MAKASSAR 

RZ alias Eca (19), seorang mahasiswi di Makassar diamankan oleh tim Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polrestabes Makassar karena berpura-pura menjadi korban penculikan.

RZ yang sengaja tidak muncul beberapa hari, tiba-tiba mengirimkan pesan singkat melalui WhatsApp ke orangtuanya dengan menggunakan nomor telepon lain bahwa ia sedang diculik.

RZ juga mengirimkan foto yang memperlihatkan dia seperti disekap di sebuah ruangan dengan posisi mulut dibekap, mata, dan kedua tangan ditutup.

Setelah melihat ini, orangtua RZ lalu melaporkan hal itu ke Polrestabes Makassar.

"Kasus ini berawal ketika kami mendapat laporan dari orangtua si anak. Yang bersangkutan sudah beberapa hari tidak kembali ke rumah," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko, Jumat (19/7/2019).

Tak hanya memperlihatkan foto dirinya disekap, RZ yang berpura-pura menjadi penculik juga meminta uang tebusan kepada orangtuanya sebesar Rp 25 juta.

Melalui foto, Tim Jatanras melacak keberadaan RZ .

Lokasi pertama didatangi polisi di wilayah Katangka, Kabupaten Gowa.

Eca saat diperiksa di Mapolrestabes Makassar
Eca saat diperiksa di Mapolrestabes Makassar (darul/tribun-timur.com)

Namun, di tempat itu polisi hanya menemukan tali pengikat.

Rekayasa penculikan RZ baru terkuak usai polisi menemukan RZ di salah satu rumah yang berlokasi di Kabupaten Maros.

"Setelah kita periksa dan interogasi si anak ini bukan merupakan korban penculikan.

Namun, si anak ini memberikan pesan singkat kepada orangtuanya bermaksud meminta uang untuk keperluan si anak ini," ujar Indratmoko.

Dalam melancarkan aksinya, RZ dibantu oleh seorang temannya yang bertugas memotretnya kala dirinya berpura-pura disekap.

Namun, kata Indratmoko, temannya tersebut hanya membantunya berfoto dan bukan untuk mengambil keuntungan atas penculikan rekayasa ini.

Saat ini, RZ masih berada di Polrestabes Makassar untuk dimintai keterangan alasan dirinya melakukan tindakan tersebut.

"Jadi RZ ini pelaku sekaligus korban.

Sementara kita amankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait motif dari rekayasa penculikan ini kepada orangtuanya," ujarnya.

Indratmoko mengungkapkan, motif RZ, mahasiswi yang merekayasa penculikannya didasari karena ingin mendapatkan uang hasil jual tanah orangtuanya.

Uang itu ingin dia gunakan, salah satunya untuk membeli iPhone X.

"Sementara hasil pemeriksaan dari teman korban yang sempat mendengar si anak ini ingin mengganti handphone iPhone X, yah keperluan gaya hidup. Sementara Informasinya begitu," ujarnya.

Indratmoko menjelaskan, rencana RZ hampir berhasil ketika orangtuanya hendak mentransfer uang Rp 25 juta sebagai uang tebusan ke nomor rekening yang diperlihatkan RZ yang berpura-pura sebagai penculik melalui pesan singkat.

Nomor rekening bank tersebut merupakan nomer rekening karyawan jasa titip di Jakarta yang sudah kenal baik dengan RZ.

Namun, hal itu urung terjadi karena orangtua RZ melaporkan kasus itu ke polisi.

"Yah kita dalami sejauh mana keterlibatannya (pemilik nomor rekening) dia," ujarnya.

(Penulis Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terlilit Utang, Seorang Mahasiswi di Karawang Rekayasa Penculikan, Begini Kronologinya"

 
 
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved