Berita Nasional

Seakan Sadar Ancaman dari China, Indonesia Kirim 2 Kapal Perangnya ke Negara Ini, Dalam Misi Apa?

Terminal JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Jumat (29/1/2021) jadi tempat upacara pemberangkatan dua kapal TNI AL.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TNI AL
KRI BUNG TOMO (TOM) 357 

TRIBUNJAMBI.COM - Dua kapal TNI AL, diberangkatan melalui Terminal JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Jumat (29/1/2021).

Ada dua KRI yang mengemban tugas untuk mengarungi lautan untuk menuju negara yang telah ditentukan.

KRI Bung Tomo - 357 dan KRI John Lie - 358 menjadi armada perang di bawah Angkatan Laut TNI.

Dua kapal ini memang bukan kapal sembarangan.

Keduanya memiliki spesifikasi cukup canggih dan persenjataan yang dimiliki pun juga tak main-main.

Baca juga: Siapa Sebenarnya Gus Baha? Kiai Milenial Ini Bukan Orang Sembarangan, Santri Kesayangan Mbah Moen

Baca juga: 2.400 Vaksin Covid-19 untuk Kabupaten Tebo Dijemput Rabu Mendatang

Baca juga: Dzikir Setelah Shalat Magrib Dilengkapi Artinya - Kumpulan Doa Sholat dan Terjemahannya, Cek Disini

Setidaknya dua kapal ini memang diperuntukkan untuk menjaga keamanan laut Indonesia bila ada ancaman.

KRI Bung Tomo memiliki panjang 95 meter, lebar 12,7 meter, dengan berat 2.300 ton.

Dengan kemampuan mesin 4 x MAN 20 RK270 diesel, kapal ini memiliki kecepatan 30 knot.

Kapal ini dibeli dari Inggris oleh TNI AL pada tahun 2013 silam dan penamaannya berbarengan dengan penamaan KRI Usman Harun pada 4 Desember 2014.

Nama Bung Tomo yang dijadikan sebagai nama kapal yang bermarkas di Pangkalan Armada Timur, Tanjung Perak, Surabaya, itu didasari karena kegigihan Bung Tomo.

KRI Bung Tomo-357 memiliki jumlah ABK 85 prajurit, dengan rincian perwira 17 orang, bintara 40 orang, dan tamtama 28 orang.

Para personel ini tak hanya ahli menggunakan sistem persenjataan yang ada di badan kapal, tetapi juga mahir menyelam sehingga saat operasi SAR dilakukan, ABK dari KRI Bung Tomo juga melakukan penyelaman untuk mencari badan pesawat dan jenazah lain.

Kapal perang KRI BUNG TOMO (TOM) 357 yang digertak kapal perikanan pemerintah Vietnam
Kapal perang KRI BUNG TOMO (TOM) 357 yang digertak kapal perikanan pemerintah Vietnam (TNI AL)

Melansir dari laman tnial.mil.id, persenjataan yang dimiliki KRI ini memang cukup canggih dengan didukung platform system yang baik juga.

Diantaranya, radar navigasi, radar surveillance untuk mendukung pengamatan udara, serta radar tracker senjata untuk mengendalikan arah dan elevasi secara akurat terhadap sasaran meriam 76 mm otomelara super rapid gun (OSRG) dan 30 mm di lambung kanan dan kiri kapal yang dapat berperan sebagai ciws (close in weapon system) jika ada bahaya udara mengancam kapal tersebut.

Memiliki kelengkapan EOTs (Electro optical tracker system) membuat kapal ini mampu mengenalikan meriam kapal dan pengamatan secara visual oleh kamera video yang ada.

Baca juga: LENGKAP Ucapan Selamat Imlek 2021, Dalam Bahasa Mandarin, Inggris & Indonesia, Bisa Dibagikan ke WA

Baca juga: Jalan Puri Masurai Desa Mendalo Darat Segera Diperbaiki

Baca juga: Pesan Capt Afwan Sebelum Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh, Kru : Selalu Ngingetin Buat Sholat

Propulsion system maupun pesawat-pesawat bantu yang ada di kapal tersebut dikontrol secara komputerisasi oleh IPMS (integrated platform manajemen system) sehingga jika ada kerusakan atau failure pada salah satu sistem kapal akan terdeteksi secara dini.

Secara rinci, kapal perang tipe F2000 Corvette ini memiliki 1 meriam oto melara 76 mm, 2 meriam MSI defence DS 30B REMSIG 30 mm, dan peluncur tripel torpedo BAE System 324 mm untuk perang atas air dan bawah air.

Dengan 16 tabung peluncur peluru kendali permukaan ke udara VLS MBDA MICA (BAE System), 2 set 4 tabung peluncur peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exocet.

Dua sistem arsenal inilah yang cukup mengganggu pertahanan musuh, baik dari udara ataupun permukaan laut.

Kemampuan yang dimiliki KRI milik TNI AL ini mustahil bila dipergunakan hanya untuk hal-hal biasa.

Apalagi pada hari Jumat kemarin kedua KRI secara resmi diepaskan untuk berangkat ke Brunei Darusalam dan Pakistan.

Baca juga: Sholawat Nariyah Tulisan Arab, Latin, dan Keutamaannya - Kumpulan Sholawat Nabi Dilengkapi Artinya

Baca juga: Chord Gitar Lagu Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti - Anneth, Berjuta memori yang terpatri

Baca juga: Ditinggal Ningsih Tinampi ke Turki, Nasib Anak Buahnya jadi Tukang Kebun : Kita Cari Makan Sendiri

Keduanya mendapat tugas untuk mengikuti AMAN 21 multinational exercise dan pelayaran muhibah atau kunjungan pelabuhan.

Kunjungan muhibah ini pun juga menjadi pertanyaan karena berdekatan dengan memanasnya situasi Laut China Selatan yang juga sebagian berada di wilayah Brunei Darusalam. (*)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Artikel ini telah tayang di SOSOK.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved