Nasib Taiwan jika Berani Nyatakan Merdeka, China Beri Ancaman Perang Terbuka

Nasib Taiwan jika Berani Nyatakan Merdeka, China Beri Ancaman Perang Terbuka

Editor: Heri Prihartono
Reuters via Kontan.co.id
Ilustrasi pesawat pembom H-6 Angkatan Udara China PLA terbang dekat Pesawat Tempur F-16 Taiwan pada foto selebaran 10 Februari 2020. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pemerintah China memberikan peringatan pada Taiwan pada Kamis (28/1) dengan meningkatkan kegiatan militer di dekat pulau itu baru-baru ini. 

Taiwan, yang diklaim oleh China sebagai wilayahnya sendiri, melaporkan beberapa jet tempur dan pembom China memasuki zona identifikasi pertahanan udara barat daya akhir pekan lalu.

Hal tersebut kemudian mendorong Washington (Amerika Serikat) mendesak Beijing untuk berhenti menekan Taiwan.

China percaya bahwa pemerintah Taiwan yang terpilih secara demokratis sedang menggerakkan pulau itu menuju deklarasi kemerdekaan formal.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bahkan telah berulang kali mengatakan itu sudah menjadi negara merdeka bernama Republik China, nama resminya.

Saat ditanya pada jumpa pers bulanan tentang aktivitas terbaru angkatan udara, juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengatakan Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China.

“Kegiatan militer yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China di Selat Taiwan merupakan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Jumat (29/1/2021).

"Mereka adalah tanggapan serius terhadap campur tangan eksternal dan provokasi oleh pasukan 'kemerdekaan Taiwan'," tambahnya.

Wu mengatakan segelintir orang di Taiwan yang menginginkan kemerdekaan pulau itu.

“Kami memperingatkan elemen 'kemerdekaan Taiwan' mereka yang bermain api akan membakar diri mereka sendiri, dan 'kemerdekaan Taiwan' berarti perang,” tambahnya.

Meskipun China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya, tidak biasa bagi Beijing untuk membuat ancaman konflik secara terbuka dan verbal.

Dewan Urusan Daratan Taiwan mengatakan China harus berhati-hati dan tidak meremehkan tekad pulau itu untuk mempertahankan kedaulatannya dan menegakkan kebebasan dan demokrasi.

Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan enam pesawat angkatan udara China, termasuk empat jet tempur J-10, terbang ke zona pertahanan udaranya pada hari Kamis, dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di ujung atas Laut China Selatan.

Serangan China akhir pekan bertepatan dengan kelompok pertempuran kapal induk AS memasuki Laut China Selatan yang disengketakan untuk mempromosikan "kebebasan laut".

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved