Kesaksian Warga yang Rumahnya di Jatuhi Batu Meteor : Hitam, Waktu itu Saya Pegang Hangat
Dalam rilis yang diterima TribunWow.com, Mujilah menuturkan awalnya ia mendengar bunyi dentuman keras yang menghantam atap rumahnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang ibu bernama Mujilah (51) mengungkapkan kesaksian saat rumahnya ditimpa batu meteor pada Kamis (28/1/2021) malam.
Dalam rilis yang diterima TribunWow.com, Mujilah menuturkan awalnya ia mendengar bunyi dentuman keras yang menghantam atap rumahnya.
"Bunyinya keras, kalau dari kejauhan terdengar banget," kata Mujilah, Sabtu (30/1/2021).
Ia menyebutkan ada bagian rumahnya yang rusak akibat ditimpa batu meteor.
"Ada, genteng rusak sama rusuknya," ungkap wanita paruh baya ini.
Baca juga: Niat Sholat Tahajud, Lengkap dengan doa Serta Keutamaan sholatnya
Baca juga: Sempat Ditawari Menjadi Istri ke Dua RAffi Ahmad, Nagita Slavina Bertemu dengan Nita Thalia
Baca juga: Ramalan Mbak You Tentang Dirinya : Seperti Salat Jenazah dan Karena Saya Sakit
Mujilah menyebut batu meteor itu kira-kira besarnya dua kali genggaman tangan.
"Batunya segini, 2 kilogram 2 ons beratnya," ucapnya sambil memeragakan kira-kira besar batu tersebut.
Saat batu itu jatuh ke lantai rumahnya, sempat ada serpihan yang memantul.
"Jatuhnya sama genteng itu, (sampai genteng) pecah," kata Mujilah.
Ia menyebut batu itu berwarna hitam layaknya batu biasa.
Saat dipegang, batu seberat 2 kilogram itu terasa hangat.
"Hitam, hangat. Waktu itu saya pegang hangat," kata Mujilah.
Kejadian itu menghebohkan warga sekitar.
Mujilah dan beberapa warga sempat bertanya-tanya karena tidak tahu benda itu ternyata batu meteor.
"Waktu itu sama anak-anak (bertanya-tanya), 'Ini benda apa?', begitu," jelas dia.
Ia membenarkan dirinya adalah yang pertama kali menemukan dan menyentuh batu meteor itu.
"Saya gulingkan, (batu ada di balik) pecahan genteng itu. Anak-anak enggak berani," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, sebelumnya Mujilah menggambarkan bagaimana kerasnya suara dentuman yang terdengar.
Ia mengaku malam itu sedang hendak berangkat tidur.
"Suaranya seperti pesawat jatuh. Saya lagi mau tidur, sekitar jam 22.00 WIB," papar Mujilah.
"Saya cari, ada benda apa? Ada benda jatuh, gitu," katanya.
Ia kembali menegaskan betapa kerasnya suara dentuman yang terdengar.
"Suaranya seperti pesawat tabrakan," ungkap Mujilah.
Saat itu cuaca cerah dan tidak hujan, sehingga suara benturan dapat terdengar keras.
Selain itu suasana sekitar kampung sedang ramai banyak orang.
"Di TKP (tempat kejadian perkara) itu sama anak-anak sebelah, ramai," kata Mujilah.

Keterangan Itera
Dikutip dari Kompas.com, peneliti Institus Teknologi Sumatera (Itera) Lampung meminta warga memperlakukan batu meteorit itu semestinya dan tidak disalahgunakan.
Dosen Teknik Geologi Itera, Danni Gathot Harbowo, meminta masyarakat tidak mengonsumsi air rendaman batu meteorit.
Saat mendatangi TKP bersama rekannya, Robiatul Muztaba, terlihat warga merendam baru di dalam akuarium dengan air.
“Jangan menyalahgunakan, termasuk mengonsumsi air rendaman batu. Sebab dikhawatirkan masih adanya unsur-unsur radioaktif dari meteorit,” imbau Gathot, Jumat (29/1/2021).
Unsur-unsur asing itu dapat terkandung dalam meteorit karena terkena panas dan tekanan saat memasuki atmosfer bumi.
“Dikhawatirkan meradioaktifkan beberapa unsur. Untuk itu kami akan teliti lebih lanjut,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gathot menyebut jatuhnya meteorit itu adalah fenomena langka.
Selanjutnya Itera Lampung akan melakukan penelitian lebih dalam.
“Kami sudah membawa sampel batunya, untuk diuji di laboratorium, semoga hasil kami bisa lebih cepat, dan bisa dijelaskan detail. Hasil analisis laboratorium akan kami sampaikan,” ungkap Gathot.
Sumber : Rumah Seorang Warga di Lampung Tengah Ditimpa Batu Meteor, Pemilih RUmah Akui Batu Terasa Hangat