Kisah Penjual Sate Keliling, Temukan Hal Mistis Saat Berjualan : Topi Saya Sampai Berdiri Sendiri
Peralihan dari kampung ke kampung itu seringkali membuat penjual merinding karena jalan yang dilewati ada yang diyakini seram.
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah Cak Ali mirip di film horor yang dibintangi Suzanna.
Apalagi jika jualannya dilakukan dengan cara berkeliling.
Peralihan dari kampung ke kampung itu seringkali membuat penjual merinding karena jalan yang dilewati ada yang diyakini seram.
Hal itulah yang juga dialami Ali (36), penjual sate keliling di Kota Semarang.
Warga boro asal Madura yang kesehariannya mangkal di sekitar Stasiun Tawang ini mengaku pernah mengalami kejadian-kejadian aneh berbau mistis saat menjajakan sate ayam dengan cara berkeliling.
Baca juga: Ramalan Shio Hari ini, Shio Ular Tunjukkan Rasa Peduli Anda Terhadap Pasangan
Baca juga: Pihak Berwenang China Paksa Warga Bungkam di Hadapan WHO
Baca juga: Amalan Hari Jumat, Lengkap dengan Niat Sholat Jumat serta Keutamaannya
Cak Ali, sapaannya, menyebut pernah melihat sesosok nenek berambut putih terurai panjang dengan pakaian serba putih yang berdiri di tepi sungai.
Anehnya, kata dia, nenek tersebut semakin meninggi hingga membuatnya merinding.
"Waktu keliling lewat jalan Kalibaru itu saya melihat persis sosok nenek itu.
Itu sekira pukul 02.00 WIB.
Di situ kan ada rel ganda, tidak bisa lewat, jadi muter lewat jembatan Berok.
Di jembatan pinggir kali itu suasana sepi, saya melihat nenek tersebut.
Awalnya dari jauh kecil kemudian semakin tinggi, semakin tinggi.
Saya merinding, topi saya sampai bisa berdiri sendiri.
Saya langsung berjalan cepat," kata dia ngeri.
Tak hanya melihat sosok nenek misterius.
Ayah dua anak yang sudah 16 tahun merantau di Semarang itu juga mengaku telah beberapa kali mengalami kejanggalan saat menjajakan dagangan.
Ia menyebut pernah diteriaki orang yang seolah mau membeli sate hingga melihat sosok makhluk astral saat menjajakan sate ayam keliling.
Menurut Cak Ali, kejadian-kejadian tak masuk akal itu seringkali dialaminya saat melewati tempat-tempat yang sepi dan minim penerangan.
"Bayangan putih itu waktu keliling di Tawangsari.
Itu posisinya ada pohon besar, tidak ada orang.
Tiba-tiba bayangan putih itu lewat begitu saja.
Sudah, saya merinding saja.
Horor lagi itu waktu lewat pasar kobong.
Itu peteng (gelap) dan sepi, lihat genderuwo," ujarnya.
Di kawasan Kotalama juga pernah, ada yang teriak beli sate, tapi ketika saya hampiri tidak ada orangnya," ungkapnya.
Ali mengungkapkan, sudah menjadi hal biasa bagi dirinya menemui kejanggalan-kejanggalan saat berjualan keliling.
Hal itu dilaluinya sejak tahun 2012 lalu.
Ia tak lantas menjadi takut untuk berjualan saat malam hari.
"Baru 5 tahunan ini mangkal di sini, sebelumnya keliling.
Cuma pas pandemi ini saja jualannya dibatasi.
Selama berjualan itu yang paling saya takuti bukan soal horor, tapi preman.
Pernah di sekitar situ (menunjuk seberang kolam Tawang), beberapa orang mabuk membeli sate tapi tidak mau bayar," ucapnya dengan raut pasrah.
Sumber : Kisah Mistis Penjual Sate Keliling yang Sering Ketemu Genderuwo dan Nenek Berambut Putih