POPULER Kisah Dua Singa di Jambi Bercinta 2 Tahun Lalu, Cakar-cakaran di Kerangkeng, Cowok Mati

Sejak kedatangan Cinta dari Pematang Siantar, kedua singa itu sering mengalami luka-luka. Itu merupakan proses alamiah antara singa

Editor: Duanto AS
Tribun Jambi
Ilustrasi singa 

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah ini terjadi dua tahun lalu di Kota Jambi. Dua singa di kebun binatang ini sangat digemari warga, namun mati.

Hori, singa jantan dewasa di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi mati pada 19 Januari 2019. 

Kematian satwa andalan Kebun Binatang Taman Rimba ini karena sakit.

Hori sang singa jantan diperkirakan mati karena ada pembengkakan di jantung.

Rahmat Simbolon yang kala itu menjabat Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, mengungkapkan penyebab kematian satwa itu karena sakit.

Hori merupakan singa jantan umur 11 tahun dengan berat 150 Kg.

Baca juga: Gunung Merapi Meletus, Klaten dan Boyolali Hujan Abu Vulkanik

Ia berasal dari Taman Safari Bogor. Ia didiagnosa mati karena gagal jantung.

Sebelumnya, Kebun Binatang Taman Rimba Jambi memiliki dua ekor singa.

Singa jantan bernama Hori dari Bogor dan singa betina bernama Cinta dari Kebun Binatang Pematang Siantar.

Sejak kedatangan Cinta dari Pematang Siantar, kedua singa itu sering mengalami luka-luka.

Rahmat mengatakan itu merupakan proses alamiah antara singa jantan dan singa betina.

"Sejak kedatangan Cinta singa betina dari Pematang Siantar terjadi luka parah pada singa akibat terjadinya proses alamiah saling mengalahkan pada proses perkawinan," kata Rahmat.

Menurut Rahmat, pada 18 Desember 2018 Hori mengalami luka di pelipis mata karena perkelahian dengan Cinta.

Hori kemudian mendapat perawatan dengan cara dioperasi.

Hanya saja setelah dioperasi, nafsu makan Hori berkurang dan tidak stabil.

Baca juga: Ahok Menyesal Seumur Hidup, Gara-gara Ini Hati Anaknya Terluka, Karena Cerai dengan Veronita Tan?

Pengelola Kebun Binatang Taman Rimba juga telah melakukan operasi dan memberi singa tersebut anti biotik serta vitamin.

Namun upaya tersebut tak membuahkan hasil.

Akhirnya, pada 19 Januari 2019 sekira pukul 19.30, Hori singa jantan mati.

Kemudian pada 20 Januari, singa tersebut dikuburkan di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi

"Sudah dioperasi mata dan obat anti biotik, vitamin. Muntah-muntah sebelum mati," ujarnya.

Sepekan kemudian Ayu harimau betina mati

Sepekan kemudian, Ayu Harimau Sumatera koleksi Taman Rimba Jambi sakit kemudian mati.

Penyebab Harimau Sumatera berusia delapan tahun ini mati karena pneumonia atau paru-paru basah.

Rahmat Simbolon mengatakan Ayu mati pada 26 Januari 2019.

Ayu, harimau betina anakan dari induk dari Kebun Binatang Ragunan, ditemukan mati pada pada 26 Januari 2019 sekira pukul 00.53 WIB.

Diagnosa penyebab kematian harimau betina 80 Kg itu, menurut Rahmat karena pneumonia atau paru-paru basah.

Rahmat menuturkan pada 16 Januari, harimau tersebut muntah-muntah.

"Tanggal 16 Januari 2019 pagi hari Ayu muntah tapi masih cukup aktif bergerak, tapi pada tanggal 17 januari 2019 Ayu tidak mau makan dan kondisinya melemah," kata Rahmat.

Pada 18 Januari 2019, pengelola Kebun Binatang Taman Rimba melakukan penanganan medis dan pengambilan sampel darah untuk uji laboratorium.

Hingga 21 Januari 2019 dilakukan penanganan, harimau sumatera ini kondisinya sempat membaik.

Ayu mulai bergerak tapi kemudian lemas lagi.

Baca juga: Ikatan Cinta 28 Januari: Al Mengajak Andin Selidiki Kematian Roy, Dilema Saat Tahu Pembakar Restoran

"Tindakan yang sudah dilakukan uji lab sampel darah di laboratorium Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jambi dan telah dilakukan tindakan infus," kata Rahmat.

Hasil pemeriksaan sampel darah dinyatakan normal.

Pada 26 Januari pukul 00.53 Harimau Ayu dinyatakan mati didiagnosis karena pneumonia.

Bangkai Ayu kini telah dimusnahkan dengan cara dibakar. Sisa-sisanya dikuburkan berdampingan dengan Hori singa jantan Kebun Binatang Taman Rimba yang sebelumnya juga mati.

Kebiasaan tidur di lantai semen

Taufik Bakhori mengatakan kebiasaan tidur di lantai semen satu di antara penyebab sakit yang diderita Ayu.

Meski begitu, kondisi kandang Ayu telah memenuhi standar.

"Kandang sudah memenuhi standar, selain menyiapkan tempat bersemen, pihak bunbin juga ada tempat dari papan," katanya.

Lantai semen, kata dia untuk kebersihan dan sanitasi dari satwa.

Terkait dugaan penyebab kematian Ayu karena faktor makanan, Taufik mengatakan pihak kebun binatang sangat memperhatikan makanan satwa peliharaan.

Dalam sehari, satu ekor harimau di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi mengonsumsi 5 Kg daging.

Pengelola kebun binatang menyiapkan daging babi yang diselingi dengan daging sapi.

Secara keseluruhan, Taman Rimba Jambi kehilangan dua satwa andalan, harimau dan singa pada tahun itu. (*)

Baca juga: Terjawab Sudah, Ustaz Riza Muhammad Ungkap Kondisi Hubungan Celine Evangelista dengan Stefan William

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved