Cantiknya Tanaman Keladi, Padahal Beracun Tapi Kini Makin Populer, Harganya Hampir Sejuta per Pot

- Meski termasuk golongan tanaman beracun, namun tanaman keladi kini makin digemari. Bahkan harga per potnya sekarang bisa mencapai hampir Satu Juta.

Editor: Rohmayana
ist
aneka ragam tanaman keladi atau caladium 

TRIBUNJAMBI.COM - Meski termasuk golongan tanaman beracun, namun tanaman keladi kini makin digemari.

Cantiknya Tanaman Keladi, Tanaman Beracun yang Kini Makin Populer.

Harga Keladi fantastis, kini Capai Rp 900 Ribu per Pot.

Saat ini isalah satu tanaman yang diburu adalah keladi.

Tahukah Anda, keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari genus Caladium (suku talas-talasan, Araceae).

Dalam bahasa sehari-hari keladi kerap juga dipakai untuk menyebut beberapa tumbuhan lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium, seperti talas (Colocasia).

Keladi sejati jarang membentuk umbi yang membesar. Asal tumbuhan ini dari hutan Brazil namun sekarang tersebar ke berbagai penjuru dunia.

Ciri-ciri dan Jenis Keladi

Penciri yang paling khas dari keladi adalah bentuk daunnya yang seperti simbol hati/jantung. 

Daunnya biasanya licin dan mengandung lapisan lilin.

Ukuran keladi tidak pernah lebih daripada 1m.

Beberapa jenis dan hibridanya dipakai sebagai tanaman hias pekarangan.

7 Jenis Keladi

Terdapat tujuh jenis Caladium, semuanya dari hutan Brazil hingga Amerika Tengah.

Pada musim kering biasanya dorman (kehilangan daun) dan tumbuh kembali bila ketersediaan air mencukupi.

Caladium bicolor

Caladium humboldtii

Caladium lindenii

Caladium paradoxum

Caladium schomburgkii

Caladium ternatum

Awas Beracun

Semua bagian keladi beracun dan tidak boleh dikonsumsi.

Walaupun demikian, penggunaan keladi sebagai tanaman hias cukup luas. Tumbuhan ini sudah ditangkarkan dan dimuliakan sejak akhir abad ke-18 di Eropa.

Terutama C. bicolor telah mengalami banyak perubahan sifat menjadi berdaun warna-warni.

Terdapat pula kultivar yang katai.

Paling tidak terdapat 120 kultivar C bicolor.

Terdapat pula persilangan antarspesies dengan C. burgkii untuk mendapatkan helai daun yang bergelombang.

Keladi dapat memunculkan anakan dan dari sini dapat dikembangkan tumbuhan baru.

Ia juga dapat tumbuh dari kormus yang terdapat di tanah.

Harga Keladi sampai Rp 900 Ribu

Janda bolong bukan satu-satunya yang mewarnai tren demam tanaman hias di tengah pandemi Covid-19 ini.

Namun masih ada jenis tanaman hias lainnya yang tidak kalah menarik perhatian masyarakat.

Seperti tanaman hias berjenis Caladium Brazil atau yang di Indonesia dikenal dengan jenis tanaman keladi.

Dinamakan Caladium Brazil karena jenis tanaman keladi ini ditemukan di Brazil.

Macamnya bervariasi dengan harga yang juga bermacam-macam.

Misalnya, Caladium Brazil yang dijual oleh Sasmito (66) ini.

Dia menjual Caladium Brazil ukuran dewasa dengan harga Rp 900 ribu per pot.

Ditemui di lapaknya saat mengikuti pasar tani di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sasmito mengaku faktor pemeliharaan yang membuat harga tanaman ini cenderung mahal.

"Yang bikin mahal ya karena pemeliharaannya harus betul-betul teliti terus pengembangannya juga lama gitu dan warnanya indah," ungkapnya, Jumat (22/1/2021).

Sasmito mengatakan, jika harga yang dipatoknya tersebut berdasarkan animo masyarakat dan kisaran harga pasaran tanaman jenis serupa.

"Berdasarkan animo masyarakat saja, penggemar-penggemar itu. Lagi rame," katanya.

Cara Merawat Keladi

Untuk perawatannya sendiri, Sasmito mengungkapkan tidak ada perlakuan khusus untuk tanaman jenis Caladium Brazil.

Namun, tanaman ini memang cenderung tidak boleh mengandung terlalu banyak air, tapi juga tidak boleh terlalu kena paparan sinar matahari.

 "Perawatannya tidak boleh terlalu banyak air, tapi tidak boleh juga terlalu kena panas. Kalau umpamanya punya green house, rumah-rumahan berplastik itu, kalau nggak ya di bawah-bawah pohon," jelas pensiunan ini.

Harga Bibit Keladi

Sasmito juga menjual bibit Caladium Brazil dengan harga yang lebih terjangkau, yaitu Rp 50 ribu per pot.

Dia mengungkapnya dari bibit tersebut butuh waktu setidaknya setengah tahun untuk mencapai ukuran dewasa seperti yang dijualnya seharga Rp 900 ribu tersebut.

Pembeli tanaman ini kebanyakan adalah penggemar tanaman hias.

Selama tiga minggu, Sasmito sudah menjual sebanyak tiga tanaman Caladium Brazil.

"Yang suka banyak banget, cuma melihat harganya terus merinding kabeh (semua)," ucapnya yang diikuti tawa kecil.

Sebelum berjualan tanaman hias, Sasmito justru mengaku tidak memiliki latar belakang pertanian.

Pensiun dari Dinas Pendidikan tahun 2011, ia kemudian menekuni hobi bercocok tanam.

Sasmito mengaku merawat dan menanam sebagian besar tanaman jualannya sendiri, sehingga untuk beberapa jenis memang harga yang dijualnya cenderung lebih murah dibanding yang lain.

Ia memberanikan diri untuk berjualan tanaman sejak tahun 2014.

Selama di masa pandemi Covid-19, Sasmito merasa justru peminat tanamannya semakin banyak.

"Malah banyak orang yang berminat. Jumat kemarin lainnya sepi saya malah hampir habis," akunya.

Untuk tanaman hias sendiri, rata-rata peminatnya adalah anak muda dan pekerja kantor.

"Anak muda sama pekerja kantoran, kalau mbok-mbok (ibu-ibu) itu yang dicari seledri, pegagan yang dicari itu," lanjutnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Mengintip Trend Tanaman Hias di Yogyakarta, Caladium Brazil Dibanderol Rp 900 Ribu per Pot (*)

Sebagian rtikel ini telah tayang wikipedia.com dan di Tribunnews.com dengan judul Demam Tanaman Hias Caladium Brazil, Berharga Rp 900 Ribu per Pot, Apa Istimewanya? 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved