Berita Internasional

MESKI Tak Jadi Presiden AS Lagi, Donald Trump Tetap Jadi Buruan Utama Balas Dendam Negara Ini

Namun, meski tidak lagi menjabat sebagai Presiden AS, Donald Trump masih terancam hukuman atas kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari 2021 kemarin.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Brendan Smialowski / AFP
Donald Trump 

TRIBUNJAMBI.COM - Teritung sejak 20 Januari 2021, Presiden Amerika Serikat (AS) berganti, Donald Trump pun juga secara resmi meninggalkan Gedung Putih.

Namun, meski tidak lagi menjabat sebagai Presiden AS, Donald Trump masih terancam hukuman atas kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari 2021 kemarin.

Dan itu kabar buruk untuk mantan Presiden itu belum selesai.

Kini, dia mendapat ancaman penyerangan secara online.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat tiba di Bandara Internasional Bangor, Maine, AS, 5 Juni 2020.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat tiba di Bandara Internasional Bangor, Maine, AS, 5 Juni 2020. (REUTERS/TOM BRENNER)

Di mana musuhnya merupakan salah satu negara yang dia serang secara terang-terangan.

Siapakah mereka?

Dilansir dari bbc.com pada Sabtu (23/1/2021), mereka adalah Iran.

Dilaporkan salah satu Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memposting secara online seruan nyata untuk serangan terhadap Donald Trump.

Itu dia lakukan sebagai balas dendam atas pembunuhan komandan militer utamanya, Jenderal Qasem Soleimani pada tahun lalu.

Baca juga: NASIB Orang Trump di Gedung Putih, Usai Joe Biden Jadi Presiden AS, Balas Dendam di Hari Pertama

Baca juga: Rahasia Taji Kaki Donald Trump dan Tiga Istrinya, Misteri Harta Kekayaan Bisa Jadi Super Banyak

Baca juga: Analisis ini Sebut Dalam Satu Hari Donald Trump Melakukan 20,94 Kebohongan

Perlu Anda tahu, Ali Khamenei merupakan Pemimpin Agung Iran dan Presiden Republik Islam Iran pada periode 1981-1989.

Sehingga kekuatannya tak kalah kuat di Iran.

Sebuah photomontage, di situs resminya, memperlihatkan mantan presiden AS itu bermain golf di bawah bayang-bayang pesawat perang atau drone besar.

Gambar situs web diberi judul "balas dendam pasti".

Donald Trump dan Qasem Soleimani.

Twitter sendiri telah menangguhkan akun kecil yang pertama kali men-tweet gambar tersebut.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved