Kasus Penyelundupan Benih Lobster Tinggi, Polres Tanjabtim Selamatkan Kerugian Negara Rp 8,2 Miliar

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Polres Tanjabtim selamatkan kerugian Negara mencapai Rp 8,2 Miliar, dari kasus penangkapan Baby lobster tahun 2020.

Kasus penyelundupan benih lobster di Kabupaten Tanjabtim masih kerap terjadi, kucing kucingan antara petugas dan pelaku pun kerap terjadi.

Beberapa kasus sudah sempat ditangani pihak Kepolisian Resort Tanjabtim. Di tahun 2020 lalu terdapat Dua kasus besar penyelundupan baby lobster yang berhasil diamankan dengan kerugian mencapai miliaran.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Tanjabbar Belum Memastikan Penerimaan CPNS Tahun 2021

Baca juga: Sejumlah Nakes di Tanjabbar Terpapar Covid-19, Sekda: Masih Didata Jumlahnya

Baca juga: BREAKING NEWS BNNP Jambi Gerebek Danau Sipin, Satu Pelaku Lompat ke Sungai dengan Tangan Terborgol

Kasat Reskrim Polres Tanjabtim, AKP Jhon Silaen, ketika dikonfirmasi menuturkan selama tahun 2020 lalu ada beberapa kasus penyelundupan baby lobster yang berhasil digagalkan.

"Pada semester satu dan semester akhir tahun 2020 kita berhasil menggagalkan upaya penyelundupan baby lobster dari Dua TKP. Dengan kerugian Negara mencapai Rp 8,2 miliar," ujarnya, Kamis (21/1/2021).

Lanjutnya, saat ini pihaknya terus berupaya untuk melakukan pengungkapan jaringan atas atau pemain besar dalam baby lobster tersebut. Dimana dalam kasus tersebut baru Empat tersangka yang berhasil diamankan dan hanya sebagai kurir (pengantar).

Dari masing masing tersangka sendiri saat ini sudah diproses lebih lanjut, untuk tersangka pertama proses hukumnya sudah putusan 10 bulan penjara dan kasus kedua baru memasuki tahap Dua.

"Tahun ini kasus kriminal baby lobster masih menjadi target kita dalam melakukan penindakan, hingga ke tingkat pemain tingginya," pungkasnya.