Editorial

Optimisme Bersama Vakisnasi dan Bencana Alam di Awal Tahun

Tahun 2021 pun disambut hangat dengan harapan akan membawa banyak kemajuan, tak terkecuali persoalan Covid-19. Itu seiring dilakukannya vaksinasi

Editor: Deddy Rachmawan
Rara khushshoh
Vaksinasi tahap satu lanjutan yang dinamakan booster akan dilakukan pada Kamis (28/01/2021). 

Tahun 2020 yang baru saja berlalu, bagi sebagian orang dianggap tahun yang meluluhlantakkan berbagai sendi kehidupan.

Wabah corona membuat manusia terpaksa mengubah banyak hal.

Tahun 2021 pun disambut dengan hangat dengan harapan akan membawa banyak kemajuan, tak terkecuali persoalan Covid-19.

Harapan itu seiring vaksinasi yang sudah dilakukan pada 13 Januari lalu.

Namun yang terjadi, awal tahun 2021 tiada diduga.

Musibah dan bencana beruntun. Ketika pandemi corona belum menunjukkam tanda akan mereda, bencana alam datang silih berganti.

Mungkin ratusan ribu sudah warga yang terkena bencana alam seperti banjir, di mana untuk Jambi sendiri diperkirakan puluhan ribu yang terdampak.

Selain itu ada bencana gempa dan erupsi gunung berapi, yang baru-baru ini terjadi.

Sebagai insan yang beragama kita diajatkan untuk selalu bersyukur, dan merenungkan kenapa bencana ini datang.

Apakah memang tidak ada campur tangan manusia, tentu saja tidak.

Banjir, longsor, wabah penyakit, gempa, gunung meletus, badai, adalah pertanda bagi kita untuk bercermin, bagaimana tangan-tangan manusia sudah merusak keseimbangan alam dan akibatnya sebagian yang lain menjadi korban.

Baca juga: Ribuan Warga Merangin Bakal Divaksin, Al Haris Siap Menjadi Orang Pertama

Baca juga: Syeh Ali Jaber Sempat Carikan Putranya Jodoh, Ternyata Bakal Dinikahkan dengan Gadis Ini!

Baca juga: Viral Video Banjir Bandang di Puncak Bogor, Menyeret Pohon dan Batu, Warga Panik Menyelamatkan Diri

Baca juga: VIDEO Diguyur Hujan Semalaman, 3 Rumah Warga di Sarolangun Terendam Banjir

Baca juga: VIDEO Detik-detik Penjemputan Paksa Kadis Perkim Kota Sungai Penuh oleh Kejari

Hutan-hutan yang menjadi penopang dan penahan air semakin berkurang wilayahnya. Sementara itu di pemukiman, daerah-daerah resapan air diterabas, dijadikan hutan beton.

Bencana ada sebagian besar karena ulah manusia juga. Karena itu kini saatnya bagi pemerintah untuk bangun, dan bekerja secara serius untuk memastikan kerusakan tidak bertambah parah.

Selamatkan hutan-hutan kita, paru-paru dunia, benahi tata ruang untuk meminimalisir dampak banjir.

Itu setidaknya yang bisa dilakukan oleh pemerintah, yang ada di depan mata. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved