Berita Nasional
Anggota TNI Menikah di Lokasi Pengungsian Gempa Mamuju, Usai Ijab Kabul Cepat Tolong Pengungsi
Gempa di Mamuju, Sulawesi Barat tak menyurutkan niat Arbol, seorang anggota prajurit TNI untuk menikah dengan kekasihnya.
"Ijin kami butuh tenda kasian warga saya yang tinggal dibawah kolom kandang Ayam Potong Posko Desa Maliaya, ada yang jual tenda hubungi saya Kades Maliaya," tulis Masri diunggahan postingan Facebook.
Saat dihubungi tribun-timur.com, Minggu (17/1/2021), Masri menuturkan bahwa sudah ada bantuan tapi belum cukup.
Terutama tenda untuk para pengungsi yang masih tinggal di kandang ayam.
Baca juga: 77 Boks Berisi Benih Lobster Ditemukan Warga di Jembatan Parit 2, Masih Diselidiki Polres Tanjabbar
Baca juga: Kisah Syaiful Bahri Jadi Terkenal, Gegarap Tanda Tangan di KTP ala Simbol Konoha dari Anime Naruto
Baca juga: Ketua MPR RI Minta Pemerintah Prioritaskan Wartawan Yang Sudah UKW Dapat Vaksinasi Covid-19
Ia pun sangat mengharapkan bantuan pemerintah dan relawan kepada para pengungsi Maliaya.
Pasca gempa sejak Kamis, warga Majene panik dan ketakutan memilih meninggalkan rumah mereka sehingga daerah setempat kosong.
Mereka khawatir akan ada gempa susulan yang lebih besar. Apalagi rentetan gempa masih terjadi di wilayah itu hingga hari ini.
Tenda Pengungsi Porak-poranda
Angin kencang menerbangkan ratusan tenda pengungsi korban gempa di Kelurahan Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Minggu (17/1/2021).
Ribuan pengungsi berhamburan sambil menangis menyelamatkan diri dari tenda pengungsian.
Angin kencang melanda tempat pengungsian saat warga sedang makan.
Warga yang panik langsung berlarian menyelamatkan diri.
"Makanan belum habis kami dikagetkan dengan tenda terpal kami beterbangan," kata Samsiah (56), Minggu (17/1/2021), sambil menggendong cucunya.
Ia hanya bisa menyelematkan cucunya tanpa jaket dan sarung melekat di badan.
Cucu Samsiah menangis saat ia digendong berlari dari tenda pengungsian sekitar Sport Center Kabupaten Majene.
"Semua baju, selimut dan sarung basah, Tenda kami beterbangan. Entah di mana kami lagi akan berlindung," lirih Samsiah.