Bantuan Tenda Terbatas, Pengungsi Gempa Majene Sulbar Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam
Akibat gempa 6,2 SR di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) ratusan warga terpaksa mengungsi. Seperti diketahui bencana alam gempa bumi menghant
TRIBUNJAMBI.COM - Akibat gempa 6,2 SR di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) ratusan warga terpaksa mengungsi.
Seperti diketahui bencana alam gempa bumi menghantam Kabupaten Majene pada Kamis (14/1/2021).
Dan selanjutnya, terjadi gempa susulan yang kekuatannya lebih besar, yakni satu hari setelahnya, Jumat (15/1/2021).

Akibat gempa bumi yang terjadi, puluhan warga di Desa Maliaya, Kabupaten Majene, terpaksa tinggal di dalam kandang ayam yang hanya beralaskan tikar terpal.
Hal ini dikarenakan bantuan tenda yang dibutuhkan oleh warga setempat, masih terbatas.
Baca juga: 5 Koban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Berhasil Diidentifikasi, Keluarga Minta Identitas Tak Disebut
Baca juga: Sempat Disebut Pristitusi Artis, Nikita Mirzani Curiga saat Hana Hanifah Beli Mobil Mewah, Ngegadun?
Saat dihubungi Tribunnews.com, Masri Kepala Desa Maliaya mengungkapkan menjelaskan kondisi tersebut.
Warga yang tidak punya tenda atau kebagian tenda, terpaksa nginep disitu (kandang ayam) karena tenda terbatas," terangnya.
Oleh sebab itu, Masri menyampaikan bantuan tenda dalam jumlah banyak masih dibutuhkan oleh warga setempat.
"Jumlah tenda yg dibutuhkan masih banyak," lanjutnya.
Masri menjelaskan, warga mengungsi di kandang ayam bersama hewan ternak lainnya.
"Karna kandang ayam ditempati pengungsi, hewan ternak diletakan di atas, pengungsi di bawah kolong," jelasnya.
Menurut keterangannya, jumlah warga yang mengungsi di dalam tenda ayam beragam.
Masri mengatakan dalam satu kandang ayam terdapat tujuh Kepala Keluarga (KK), 14 KK bahkan 30 KK, tersebar secara merata," ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Masri, kandang yang ditempati oleh warga sebagian milik warga sendiri.
Namun bagi warga yang tidak memperoleh bantuan tenda atau mempunyai kandang ayam, bisa menempati kandang ayam milik warga lainnya.