Pesawat Dipakai Sriwijaya Air SJ 182 Rupanya Sudah Diwanti-wanti Bermasalah, Kenapa Dipaksa Terbang?

Federal Aviation Administration (FAA) atau regulator penerbangan sipil di AS telah mewanti-mewanti masalah yang ada, yakni rawan mati mesin di udara.

Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA VIA KOMPAS.COM
ILUSTASI pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu 

TRIBUNJAMBI.COM - Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1/2021) dipastikan jatuh sekitar pukul 14.00 WIB.

Menurut Flightradar24, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak merupakan tipe boeing 737-500 Classic dengan nomor registrasi PK-CLC (MSN 27323).

Mengutip dari Kontan.co.id, Boeing selaku pabrikan pesawat pun akhirnya buka suara terkait kecelakaan tersebut.

Melalui akun resminya, pabrikan pesawat asal AS itu mengaku masih memantau perkembangan terkini proses pencarian.

"Kami telah mengetahui laporan dari media Jakarta, dan terus memantau situasi," tulis manajemen Boeing, dikutip Minggu (10/1).

"Kami masih mengumupulkan informasi (terkait kecelakaan)," tambahnya.

Baca juga: Pramugari Sriwijaya SJ 182 Minta Rumah Dibersihkan Mau Pulang, Jadwal Mendadak Berubah Tragedi

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Black Box? Kenapa Selalu Dicari saat Ada Kecelakaan Pesawat?

Baca juga: SUARA Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air ke Laut Ternyata Sampai Menggetarkan Kaca Rumah Pulau Lancang

Baca juga: Pramugari Asal Sulawesi Ini Selamat dari Sriwijaya Air SJ 182 karena Mendadak Ganti Penerbangan

Selain itu, Boeing juga turut berduka atas insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tersebut.

"Kami turut bersedih kepada crew, penumpang, dan keluarganya," tulis Boeing.

Kabarnya, Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air termasuk dalam armada yang cukup bermasalah.

Federal Aviation Administration (FAA) atau regulator penerbangan sipil di AS telah mewanti-mewanti masalah yang ada, yakni rawan mati mesin di udara.

Mengutip dari Reuters, peringatan itu disampaikan FAA pada bulan Juli 2020 lalu terhadap 2.000 pesawat Boeing 737 New Generation dan Classic yang diparkir lebih dari tujuh hari.

Mesin pesawat yang tidak dioperasikan berpotensi mengalami korosi pada bagian air valve check

Jika terjadi korosi, maka bagian itu harus diganti sebelum pesawat terbang.

"Katup rawan korosi jika pesawat diparkir atau jarang digunakan karena berkurangnya jadwal penerbangan selama pandemi COVID-19," tulis Boeing saat itu.

Kronologi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air
Kronologi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air (ist)
Halaman
1234
Sumber: Suar.id
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved