Pengakuan Istri Pilot Sriwijaya Air SJ182, Tak Sadar Suami Beri 'Pesan' Ini Sebelum Pesawat Jatuh

Kapten Afwan pilot pesawat Sriwijaya Air SJ182 melakukan hal-hal tak lazim sebelum pesawat jatuh. Begini pengakuan sang istri.

Editor: Teguh Suprayitno
dok Sriwijaya Air
Ilustrasi-Pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak di sekitar Kepulauan Seribu. 

Pengakuan Istri Pilot Sriwijaya Air SJ182, Tak Sadar Suami Beri 'Pesan Terakhir' Ini Sebelum Pesawat Jatuh

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kapten Afwan pilot Sriwijaya Air SJ182 melakukan hal-hal tak lazim sebelum pesawat jatuh.

Keluarga pilot Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak dan diduga jatuh di Kepulauan Seribu DKI Jakarta, mengatakan, Kapten Afwan pada Sabtu (9/1/2021) berangkat tergesa-gesa dan mengenakan baju yang tidak diseterika.

“Semalam istrinya cerita bahwa ini adalah kali pertama dalam 15 tahun, suaminya pergi tergesa-gesa dan tanpa disetrika bajunya,” kata keponakan Kapten Afwan, Muhammad Akbar saat dihubungi dari Jakarta, Ahad.

Video: Sri Rahayu Kehilangan Lima Anggota Keluarga di Pesawat SJ 182 yang Jatuh

Sebelum berangkat, Kapten Afwan mengucapkan permintaan maaf pada istrinya. Bahkan setelah sampai di bandara, Kapten Afwan juga melakukan video call kepada anaknya.

“Ini hal yang tak lazim dilakukan oleh beliau. Biasanya setiap kali 'landing', Kapten Afwan selalu telepon istrinya tapi sampai waktu 'landing' ternyata tidak ada kabarnya hingga sekarang,” terang Akbar.

Keluarga berharap ada mukjizat dan mendapatkan kabar baik atas keberadaan Kapten Afwan.

Baca juga: Nama Pegawai Kemenag Ini Masuk Daftar Penumpang Sriwijaya Air SJ182, Keluarga Syok Tahu Fakta Ini

Baca juga: Ini Daftar Nama 62 Penumpang Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh, Basarnas Mulai Temukan Jenazah

Baca juga: Sriwijaya Air SJ182 Jatuh di Kepulauan Seribu, Kopilot Diego Mamahit Mendadak Jadi Sorotan, Kenapa?

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat take off dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB.

Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB.

Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru.

Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Kronologi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air
Kronologi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air (ist)
Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved