Baru Ketahuan Kemunculan Cahaya di Puncak Gunung Merapi saat Malam Tahun Baru
Kemunculan cahaya di puncak Gunung Merapi saat malam tahun baru menjadi pembicaraan. Cahaya yang terlihat pada malam tahun baru dan sempat beredar
TRIBUNJAMBI.COM, YOGYAKARTA - Kemunculan cahaya di puncak Gunung Merapi saat malam tahun baru menjadi pembicaraan.
Aktivitas Gunung Merapi terus dipantau.
Baru-baru ini kemunculan cahaya Gunung Merapi saat malam tahun baru mencuri perhatian.
Terkait penampakan cahaya di puncak Merapi itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) memastikan cahaya yang sempat terlihat di Gunung Merapi bukanlah titik api diam.
Cahaya yang terlihat pada malam tahun baru dan sempat beredar merupakan adanya peningkatan suhu pada sumber asap.
Baca juga: Download Lagu Trio Macan Los Dol Edan Turun Oplosan Karna Ku Sayang Dkk
Lokasi tersebut ada di bekas reruntuhan lava 1997.
"Sumber panas itu karena adanya peningkatan suhu pada sumber asap tersebut," urainya.

Munculnya peningkatan suhu pada sumber asap tersebut merupakan hal yang wajar.
Sebab, saat ini ada peningkatan aktivitas di Gunung Merapi.
"Terjadi peningkatan aktivitas, sewajarnya terjadi peningkatan suhu di asap yang di permukaan," tegasnya.
Dijelaskannya, peningkatan suhu tersebut berasal dari magma yang ada di dalam Gunung Merapi.
Semakin magma menuju ke permukaan, maka suhu di sumber asap juga semakin tinggi.
Baca juga: Fakta Hilangnya Jack Ma Usai Kritisi Pemerintah dan Partai Komunis China, Hingga Harta Menyusut
"Magma ini semakin kesini semakin menuju ke permukaan. Magma ini kan suhunya tinggi, sehingga pada saat dia lebih ke permukaan, maka panasnya menjadi lebih tinggi," tegasnya.
Sementara itu, Kasi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso menambahkan, adanya cahaya di bekas reruntuhan lava 1997 tidak lantas diabaikan dan tetap menjadi data pemantauan.
"Tapi itu tidak bisa diabaikan ada sinar di bekas 97. Itu masuk dalam data pemantuan," ungkapnya.
Sampai saat ini, BPPTKG masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (Level III).
BPPTKG menetapkan radius bahaya berada 5 Km dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga: Profil Syekh Ali Jaber, Beredar Foto Kritis karena Covid 19 Hingga Ditusuk Saat Ceramah di Lampung
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan BPPTKG soal Munculnya Cahaya di Gunung Merapi"