Berita Merangin

'Sukom' Alat Penangkap Ikan Tradisional Masyarakat Merangin, Ikan Masuk Tak bisa Keluar Lagi

Sukom merupakan alat penangkap ikan yang terbuat dari bambu dan kayu. Benda ini terpasang ditengah derasnya air yang mengalir untuk menjebak ikan.

Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
Sukom, alat penangkap ikan tradisional masyarakat di Merangin. 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - "Sukom" sebagian orang mungkin tak asing dengan nama ini. Mungkin pula sebagian juga ada yang baru pertama kali mendengar nama ini.

Sukom merupakan alat penangkap ikan terbuat dari bambu dan kayu. Benda ini terpasang ditengah derasnya air yang mengalir untuk menjebak ikan.

Berdiri kokoh ditengah sungai, benda ini mampu menjebak ikan yang hanyut. Ketika ikan masuk kedalam itu, tidak dimungkinkan lagi bisa keluar, sebab ikan-ikan tersebut tidak mampu menentang derasnya air yang hanyut.

Baca juga: Cara Daftar Kuit Jebret Indosiar 9 Januari 2021, Link Pendaftaran, Hadiah Total Ratusan Juta Rupiah

Meski di Merangin banyak terdapat banyak sungai, namun tidak semuanya bisa dipasang sukom. Arus yang cocok untuk pemasangan sukom tidak terlalu deras dan tidak terlalu kecil.

Di Merangin, sukom bisa ditemui dieberapa daerah, seperti di Kecamatan Siau. Renah Pembarap, Simpang Parit dan beberapa wilayah lainnya.

Menurut keterangan warga, sukom ini sudah ada sejak nenek moyang mereka terdahulu. Sukom ini selalu eksis untuk menangkap ikan.

Baca juga: Pantas Saja Wijin Ngotot Bertahan Meski Gisel Tersangka Video Syur, Terbongkar Karena 3 Sifat Ini

"Ini (sukom,red) sudah dari nenek moyang dulu sudah ada. Kita hanya meneruskan lagi," kata Riza warga Pasar Siau.

Untuk membuat sukom, butuh usaha yang keras dan membutuhkan modal yang tak sedikit.

"Yang paling sulit itu nyari bahannyo. Bambu, kayu, rotan. Kalu yang lain seperti paku, kawat biso dibeli dipasar. Estimasinya sekitar Rp 1,7 jutalah untuk satu sukom," imbuhnya.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Datang, Pemkot Jambi Akan Berkoordinasi dengan Pemprov Jambi

Riza menyebut jika dirinya sudah lama menekuni sukom ini. Dalam satu sukom bisa menghasilkan uang hingga jutaan rupiah, terlebih jika ikan "nganyut" atau sering dikenal dengan ikan "mudik".

Dia pernah dalam satu malam membawa ikan lebih dari 70 Kg. Dan ikan-ikan tersebut dijual kepada masyarakat sekitar dan pasar terdekat.

Ikan yang masuk sukom itu beragam, seperti semah, baung, Dalum, patin dan ikan-ikan sungai lainnya.

"Ikan apo be yang masuk tu dak biso keluar lagi. Jadi berbagai jenis ikan yang terjebak disitu," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved