Human Interest Story
Kisah Aisyah Balita Pengidap Pembengkakan Jantung di Tanjabbar, Bercak Biru Muncul sejak 6 Bulan
Aisyah Nazwa Oktari, perempuan kecil yang nan cantik dan mungil berusia 1 tahun 6 bulan tampak masih bisa tertawa dan tersenyum,
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Aisyah Nazwa Oktari, perempuan kecil yang nan cantik dan mungil berusia 1 tahun 6 bulan tampak masih bisa tertawa dan tersenyum, dan terkadang menangis seperti anak balita pada umumnya ketika dikunjungi Tribun beberapa waktu lalu.
Di balik tawa dan senyum yan terpancar dari bibirnya, ternyata Aisyah menyimpan rasa sakit karena penyakit yang ia derita dari kecil.
Aisyah merupakan putri kedua dari pasangan Nur Azizah dan Muhammadiyah. Aisyah divonis mengalami penyakit kelainan jantung bawaan kompleks. Kedua orangtuanya tidak menyangka sama sekali jika Aisyah harus mengalami penyakit kelainan jantung.
Selama proses kehamilan sang istri, Muhammadiyah selalu rutin melakukan pengecekan kehamilan ke dokter kandungan.
Bahkan hingga proses kelahiran dikatakan Muhammadiyah tidak ada suatu keanehan pada tubuh Aisyah yang lahir secara normal tersebut.
"Kita selalu cek kondisi kandungan istri ke dokter kandungan, di USG juga dan tidak ada yang aneh. Semua normal, berat badan juga normal pas lahiran, beratnya 2,5 kilo gram," katanya.
Muhammadiyah dan istrinya baru melihat ada keanehan ketika Aisyah memasuki usia enam bulan.
Bercak biru pada bagian tubuh Aisyah mulai timbul, tidak hanya itu, nafas Aisyah juga mengalami sesak, dan kemudian Aisyah tidak aktif seperti anak seusia pada umumnya.
"Jadi terdeteksi ini waktu usia 6 bulan. Tegakin kepala sendiri tidak bisa, telungkup juga tidak bisa. Jadi curiga kita, ruam-ruam biru juga sudah muncul dengan bibir dan kuku membiru," ungkapnya.
Keanehan tersebut membuat Muhammadiyah dan istri khawatir terhadap kondisi Aisyah.
Kemudian keduanya memutuskan untuk membawa Aisyah ke RSUD Daud Arif Kuala Tungkal.
Berdasarkan pemeriksaan dan dilakukan rontgen dengan hasil dinyatakan ada pembengkakan jantung dengan diagnosa TOF (Tetralogy of Fallot).
"Kaget kita karena memang dari keluarga kita juga tidak ada riwayat, hasil-hasil USG normal. Jadi kaget pas dikasih tahu kalau anak saya ada penyakit pembengkakan jantung," sebutnya.
Setelah itu, atas saran dari pihak RSUD Daud Arif, Muhammadiyah kembali membawa anaknya ke RSUD Raden Mattaher untuk dilakukan pemeriksaan Eco Jantung.
Hasilnya Asiyah harus menjalani operasi dan tidak bisa dilakukan di Jambi.