Inflasi November 2020

Emas Perhiasan Tahan Inflasi November 2020, KpwBI Jambi: Imbas Ditemukannya Vaksin Covid-19

Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, pada November 2020 Provinsi Jambi mengalami inflasi bulanan sebesar 0,56% (mtm).

Penulis: Vira Ramadhani | Editor: Fifi Suryani
tribunjambi/yon rinaldi
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Suti Masniari Nasution. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, pada November 2020 Provinsi Jambi mengalami inflasi bulanan sebesar 0,56% (mtm).

Dengan angka tersebut, maka secara tahunan Jambi mengalami inflasi sebesar 2,61% (yoy) dan secara tahun berjalan tercatat inflasi Jambi sebesar 2,28% (ytd).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution menyampaikan, secara keseluruhan, jenis barang dan jasa yang memberikan andil terbesar adalah komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yaitu daging ayam ras (andil 0,26%), bawang merah (andil 0,06%), dan tomat (andil 0,05%) serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya khususnya pasta gigi (andil 0,01%).

“Secara umum, inflasi Provinsi Jambi disebabkan oleh kenaikan harga komoditas daging ayam ras seiring dengan berkurangnya stok di tingkat pedagang eceran akibat pasokan yang berkurang dari peternak,” ujarnya, Senin (14/12).

Sementara, meningkatnya harga bawang merah dan tomat dipengaruhi terbatasnya pasokan akibat memasuki musim hujan yang menyebabkan komoditas ini lebih cepat rusak.

Selanjutnya, inflasi kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya khususnya komoditas pasta gigi terjadi seiring dengan penyesuaian yang dilakukan oleh pelaku usaha di tahun 2020.

“Sementara, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami deflasi dan menjadi penahan inflasi pada November 2020. Komoditas perawatan pribadi dan jasa lainnya yang menjadi penyumbang utama deflasi, yakni emas perhiasan (andil deflasi 0,03%),” jelasnya.

Komoditas emas perhiasan menjadi penyumbang deflasi utama kelompok ini seiring dengan penurunan harga emas internasional yang didorong oleh menurunnya ketidakpastian di pasar keuangan global menyusul ditemukannya vaksin Covid-19.

Adapun rincian perkembangan inflasi di Jambi adalah sebagai berikut: pertama Kota Jambi, bulanan : 0,57% (mtm), tahun berjalan : 2,35% (ytd) dan tahunan : 2,67% (yoy).

“Inflasi utamanya didorong oleh peningkatan harga yang terjadi pada daging ayam ras (andil 0,27%), bawang merah (andil 0,07%), tomat (andil 0,05%), udang basah (andil 0,05%), dan minyak goreng (andil 0,04%),” kata Suti.

Sementara komoditas penyumbang deflasi antara lain jeruk (andil -0,04%), ikan patin (andil -0,03%), emas perhiasan (andil -0,02%), ikan lele (andil -0,02%), dan tarif listrik (andil -0,02%).

Kedua, Kabupaten Bungo: bulanan: 0,44% (mtm), tahun berjalan: 1,75% (ytd) dan tahunan: 2,16% (yoy).

“Inflasi utamanya didorong oleh peningkatan harga yang terjadi pada komoditas daging ayam ras (andil 0,28%), cabai merah (andil 0,19%), bawang merah (andil 0,10%), sewa rumah (andil 0,04%), dan jengkol (andil 0,03%),” ucapnya

Sementara itu, komoditas penyumbang deflasi antara lain emas perhiasan (andil -0,09%), ikan serai (andil -0,06%), kentang (andil -0,05%), ikan nila (andil -0,03%), dan mobil (andil -0,02%).

Suti mengatakan, mempertimbangkan kondisi terkini serta kebijakan pemerintah maupun pelaku usaha, tekanan inflasi pada Desember 2020 di Provinsi Jambi diprakirakan tetap terkendali.

Tekanan inflasi utamanya akan didorong oleh meningkatnya permintaan bahan pangan dan jasa angkutan memasuki periode HBKN dan libur akhir tahun sesuai pola musimannya.

“Di sisi lain, kebijakan penurunan tarif pelanggan listrik golongan rendah serta penurunan tarif angkutan udara di masa pandemi diprakirakan dapat mengurangi tekanan inflasi pada Desember 2020,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved