Penanganan Covid

Perang Lawan Covid-19, Ampuhkah Vaksin Digunakan? Ini Kata Plt Kadinkes Jambi dan Ketua IDI

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani Covid-19 yang mulai mewabah sejak Maret 2020 lalu. Teranyar

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Nani Rachmaini
Istimewa
Mojok Tribun Jambi bersama Plt Kadinkes Raflizar dan Ketua IDI Deri Mulyadi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Perang melawan pandemi Covid-19 belum berakhir. Demikian yang disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Raflizar, mengingat kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani Covid-19 yang mulai mewabah sejak Maret 2020 lalu. Teranyar, pemerintah berencana mendatangkan vaksin dari Cina.
Namun, seberapa efektifkah upaya vaksinasi itu?

Dalam Mojok Tribun Jambi pada Rabu (16/12/2020), Raflizar menyebut vaksinasi merupakan opsi yang akan dipilih pemerintah selanjutnya.

Menurutnya, dengan vaksinasi, akan ada antibodi yang kuat untuk mencegah penularan Covid-19.

"Upaya pencegahan yang efektif dan efisien saat ini adalah upaya vaksinasi," katanya, dalam obrolan yang disiarkan secara langsung dan daring melalui laman facebook Tribun Jambi.

Baca juga: Di Turunan Terjal Muara Emat, Bus Angkut Puluhan Brimob Terguling, Korban Luka Berjatuhan

Baca juga: VIDEO Laris Manis Sajian Minuman Kekinian Thai Tea di Kawasan Pattimura Kota Jambi

Baca juga: Paramitha Rusady Mati Suri, Bersyukur Masih Diberi Kesempatan Hidup :Harus Lebih Baik Lagi Hidupnya

Hal itu menimbang dari sisi waktu, biaya, hingga belajar dari pengalaman mengatasi pandemi sebelumnya, meski bukan pandemi Covid-19.

Sejauh ini, langkah yang sudah dilakukan, mulai dari riset, preklinis, hingga sosialisasi.

Namun, pihaknya masih menunggu arahan pemerintah pusat terkait distribusi hingga prosedur penggunaan vaksin sinovac asal Cina ini.

Selain sosialisasi terkait vaksin yang sudah dilakukan beberapa kali, pihaknya juga melakukan pendataan sasaran yang akan divaksin.

"Ada orang-orang yang menjadi prioritas, mulai dari petugas kesehatan dan tenaga penunjang di fasilitas kesehatan di Provinsi Jambi," Raflizar menyampaikan.

Selain tenaga kesehatan, juga ada sasaran prioritas lain, seperti TNI-Polri, aparat hukum, petugas pelayanan publik, tokoh masyarakat dan agama, pelaku bisnis dan perekonomian, hingga guru.

Selain itu, aparatur pemerintah, baik di eksekutif mau pun legislatif juga menjadi sasaran prioritas.

Sisanya, masyarakat usia produktif dan masyarakat umum.

Dalam pelaksanaannya nanti, akan ada peserta vaksinasi berdasarkan program dan mandiri. Lebih lanjut, vaksin ini nantinya akan direkomendasikan terhadap masyarakat yang belum terpapar Covid-19.

Untuk menunjang hal tersebut, fasilitas kesehatan menjadi sarana-prasarana yang sangat dibutuhkan.

"Kita sudah siapkan. Di Jambi ada 206 Puskesmas, 42 rumah sakit, juga ada balai kesehatan pelabuhan. Itu akan kita maksimalkan," ulasnya.

Raflizar menyebut, vaksin tersebut akan dilakukan dengan intraseluler atau disuntikkan. Namun, pihaknya masih menunggu arahan dari pusat.

* Otorisasi Penggunaan Darurat

Kendati dinilai efektif, pada kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Jambi, dr Deri Mulyadi menilai vaksin yang akan didatangkan dari Cina itu merupakan otirisasi penggunaan darurat (emergency use authorization).

"Vaksin ini sebetulnya belum ideal. Ini kan (penggunaannya) dalam kondisi emergency, tapi tetap dalam standar kaidah-kaidah yang layak untuk pengunaan vaksin tersebut," timpalnya.

Meski belum sempurna, pihaknya menyambut baik rencana vaksinasi yang diutamakan pada tenaga medis.

"Kita mendukung pemerintah dan berjuang untuk menangani Covid-19. Kita berharap tenaga medis lebih terlindungi. Tapi ini bukan berarti kita semakin kendor," jelasnya.

Menurutnya, adanya vaksin belum menjamin masyarakat kebal 100 persen dari Covid-19.

Hal itu dikatakannya mengingat Covid-19 merupakan penyakit baru yang hingga kini masih diteliti. Bahkan, kebijakan pun dapat berubah sewaktu-waktu.

Namun, dia yakin potensi penularan akan semakin berkurang.

Dalam konteks menangani pandemi, menurutnya, harus bekerja sebagai teamwork.

"Itu satu mata rantai yang perlu komunikasi dan koordinasi yang baik. Jangan menyerah. Jangan sampai kalah," tandasnya.

(Tribunjambi.com/ Mareza Sutan A J)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved