TPS Mendalo Diresmikan, BKSDA Jambi Ajak Semua Pihak Melestarikan Satwa Liar
Peresmian yang langsung dilakukan Dirjen KSDAE, Ir Wiratno, MSc, itu berlangsung di lokasi TPS Mendalo, Jalan Lintas Sumatera, Mendalo Darat, Kabupate
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) Mendalo akhirnya diresmikan Selasa (15/12/2020).
Peresmian yang langsung dilakukan Dirjen KSDAE, Ir Wiratno, MSc, itu berlangsung di lokasi TPS Mendalo, Jalan Lintas Sumatera, Mendalo Darat, Kabupaten Muarojambi.
Dalam sambutannya, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem mengapresiasi pembangunan PTPS tersebut.
"Kami mengapresiasi Balai KSDA Jambi yang telah memhangun PTPS dalam upaya penyelamatan satwa. Hal ini merupakan langkah yang sangat baik untuk melindungi satwa dari ancaman kepunahan, terutama satwa yang dilindungi undang-undang," ujarnya.

Pada kesempatan sama, Kepala BKSDA Provinsi Jambi, Rahmad Saleh menjelaskan, tempat penyelamatan satwa itu dibangun sejak 2019 pada areal seluas 3.000 meter persegi.
Untuk menunjang kinerja, pihaknya melengkapi sarana dan prasana, mulai dari kantor administrasi, klinik hewan, ruang radiologi, ruang operasi, rumah jaga petugas medis, serta 18 kandang satwa.
Baca juga: VIDEO: Polda Metro Jaya Tegaskan Tak Beri Izin Keramaian Perayaan Tahun Baru
Baca juga: AKHIRNYA Bocor Kepastian Pernikahan Rizky Billar dan Lesti Kejora, Diungkap Sang Penata Rambut
Baca juga: Gading Marten Rekam Liuk Tubuh Seksi Karen Nijsen, Jadi Bukti Punya Hubungan Spesial Antara Keduanya
Terhitung Maret 2020 sampai sekarang, terdapat 39 ekor satwa yang direhabilitasi di TPS Mendalo.
"Dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun tersebut TPS Mendalo Balai KSDA Jambi telah melepasliarkan 19 ekor satwa ke habitatnya di alam," kata Rahmad.
Hingga ini, tersisa 20 ekor satwa yang masih direhabilitasi. Satwa tersebut terdiri dari 5 ekor beruang, 2 ekor owa
ungko, 1 ekor rusa timor, 1 ekor tapir, 4 ekor kukang, 1 ekor julang emas, 1 ekor elang bondol, 1 ekor elang ular bido, 1 ekor kakaktua jambul kuning, 1 ekor buaya sinyulong, serta 2 ekor buaya muara.
Untuk merawat hewan tersebut, pihaknya memercayakan pada dokter hewan yang kompeten di bidangnya.
"Satwa liar tersebut diperoleh dari hasil sitaan maupun hasil penyerahan sukarela oleh masyarakat untuk dilakukan proses rehabilitasi di TPS Mendalo," ujarnya.
Sebagai TPS yang baru dibangun, kata dia, TPS Mendalo masih memerlukan dukungan dari para pihak, baik pemerintah daerah, pemerintah pusat, serta berbagai lapisan masyarakat yang bersinergi sehingga TPS Mendalo dapat menjadi salah satu tempat penyelamatan yang dapat memberikan kontribusi besar dalam upaya pelestarian serta penyelamatan satwa.
Ke depannya, lanjut Rahmad, pihaknya akan mengajak semua pihak untuk menyadari pentingnya mencintai dan ikut melestarikan satwa liar.
(Tribunjambi.com/ Mareza Sutan A J)