Terduga Teroris

Rekam Jejak Buronan Bom Bali I Selama 18 Tahun, Juga Otak Peledakan Bom Marriot, Kedubes Australia

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berhasil menangkap terduga teroris bernama Zulkarnaen (57) alias Aris Sumarsono

Editor: Rahimin
(AAP/Dean Lewins)
Kerusakan yang terjadi di lokasi ledakan bom di Kuta, Bali, di tahun 2002 (Bom Bali I). Rekam Jejak Buronan Bom Bali I Selama 18 Tahun, Juga Otak Peledakan Bom Marriot, Kedubes Australia 

Rekam Jejak Buronan Bom Bali I Selama 18 Tahun, Juga Otak Peledakan Bom Marriot, Kedubes Australia

TRIBUNJAMBI.COM - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berhasil menangkap terduga teroris bernama Zulkarnaen (57) alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman.

Zulkarnaen ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di daerah Lampung pada 10 Desember 2020.

Zulkarnaen sebelumnya buron selama 18 tahun. 

Pihak kepolisian menjelaskan, terduga teroris bernama Zulkarnaen tidak hanya menjadi otak dalam peristiwa Bom Bali I pada tahun 2002.

Baca juga: Wakil Rektor Sematkan PIN Garda Pertama Satpam Unja Yang Selesai Ikut Diksar

Baca juga: Pasangan Calon di Pemilihan Gubernur Jambi Berpotensi Besar Ajukan Sengketa Hasil Pilkada ke MK

Baca juga: Beri Keterangan ke Komnas HAM, Kapolda Metro Jaya Beberkan Kronologi Tewasnya 6 Laskar FPI

 "Yang bersangkutan adalah otak peledakan gereja serentak pada malam Natal dan Tahun Baru 2000 dan 2001," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2020).

"Kasus Bom Marriot pertama tahun 2003, kasus bom Kedubes Australia 2004, kasus bom Bali II pada tahun 2005." tuturnya.

Selain itu, menurut catatan Densus 88, Zulkarnaen menjadi arsitek kerusuhan di Ambon, Ternate, dan Poso pada tahun 1998-2000.

Ilustrasi Densus 88
Ilustrasi Densus 88 (PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA)

Zulkarnaen juga disebut menjadi otak dalam peledakan kediaman duta besar Filipina di Menteng pada 1 Agustus 2000.

Ramadhan menuturkan, Zulkarnaen merupakan salah satu petinggi kelompok teroris Jamaah Islamiyah.

“Yang bersangkutan adalah pimpinan askari markaziyah JI, yang merupakan pelatih akademi militer di Afganistan selama 7 tahun,” ujarnya.

Baca juga: Manajer Cantik Ini Syok Gegara Kelakuan Asli Dimas Dibelakang Kamera: Awalnya Kaget Banget, Sumpah!

Baca juga: Keanehan Ini Muncul Saat Rekontruksi Penembakan 6 Laskar FPI, IPW Sampai Heran: Tidak Masuk Akal

Baca juga: Letjen TNI Herman Asaribab Dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kesuma Trikora Waena

Zulkarnaen juga diduga menyembunyikan Taufik Bulaga alias Upik Lawanga, yang merupakan salah satu aset dari kelompok JI.

Upik Lawanga telah lebih dahulu ditangkap di Lampung pada 23 November 2020.

Adapun Upik Lawanga merupakan penerus teroris Dr Azahari yang sudah meninggal dunia. Upik Lawanga bahkan dipanggil sebagai profesor karena dianggap memiliki kemampuan membuat bom berdaya ledak tinggi atau high explosive.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Rekam Jejak Buronan Bom Bali I Menurut Catatan Densus 88",

Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved