Usianya Ratusan Tahun, Ternyata Rumah Tua di Batanghari Ini Pernah Datangkan Arsitek dari Palembang

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Satu rumah tua di Desa Pulau, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari mencuri perhatian Tribunjambi.com untuk menengoknya.

Rumah dengan arsitektur lawas yang berada di tengah perkampungan itu tampak unik jika dibandingkan rumah-rumah disekitarnya.

Warga setempat yang juga Sarjana Sejarah Perguruan Tinggi di Jambi, Husin kepada Tribunjambi.com ia mengatakan bahwa menurutnya rumah tua itu bangunan pertama yang didirikan di desa.

Baca juga: Terbongkar Baru Putus Sehari, Kalina Ocktaranny dan Vicky Prasetyo Langsung Jadian, Kok Bisa?

“Satu-satunya rumah dengan motif hias yang unik. Berbeda pula rumah tua di Jambi mau pun di Batanghari. Coba perhatikan bubungan atap sangat kental kekhasan melayu,” kata Husin, Jumat (11/12/2020).

Tribunjambi.com mencoba menengok rumah tua tersebut. Dari Kota Muara Bulian sekitar 40 menit menggunakan kendaraan roda dua, menuju ke Desa Rambutan Masam, lalu menyeberangi Sungai Batanghari dengan getek milik warga. Biaya yang dikeluarkan Rp 1.000 per orang, lalu menuju ke Desa Pulau.

Rumah tersebut berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari. Namun, untuk mendekati rumah itu, perlu berjalan beberapa meter dari pelabuhan peyebrangan sungai.

Baca juga: Lowongan Kerja Jambi 12 Desember 2020, Lengkap dengan Deskripsi Pekerjaan dan Informasi Gaji

Dari pantauan di lokasi, rumah itu memiliki fasad yang unik dan kental dengan nuansa perpaduan lokal, dan budaya.

Rumah berkontruksi kayu itu memiliki dua jendela depan dengan model lawasan.

Tampak dinding luar rumah yang terbuat dari kayu, berbentuk rumah panggung dan disanggah dari 16 tiang utama kayu Bulian dan ada anak tangga yang menghadap ke Sungai Batanghari.

Rumah tua ini masih terlihat kuat. Warga sekitar yang juga saksi keberadaan rumah ini menyematkan dengan sebutan Rumah Tuo.