UMKM Jambi
Zulkifli Hadirkan Konsep Ngopi On The Street dan Suasana Perkampungan
Kedai kopinya ini berada di dekat pintu masuk kantor PU dan lebih mengarah ke tikungan dekat Tugu Keris.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Warga Jambi yang menghabiskan Minggu paginya di Taman Jomblo, mungkin akan sangat familiar dengan pria satu ini.
Menggunakan motor vespa hitamnya dia membuka kedai kopi di depan kantor Pekerjaan Umum Provinsi.
Kedai kopinya ini berada di dekat pintu masuk kantor PU dan lebih mengarah ke tikungan dekat Tugu Keris.
Baca juga: Kedai Kopi Kawan Sejalan, Hadirkan Suasana Perkampungan Dalam Menikmati Kopi
Di atas motor vespanya tersebut, dia membuka kedai kopi yang hanya beralaskan papan berukuran 30 cmx100 cm.
Zulkifli mengatakan, konsep ngopi on the streetnya ini hadir untuk menangkap momen banyaknya mahasiswa luar kota yang pulang ke Jambi karena Corona.
“Mereka itu suka sesuatu yang beda dan unik. Kita mencoba menghadirkan itu,” ujarnya kepada Tribunjambi.com beberapa hari yang lalu.
Baca juga: LINK Update Hasil Pilkada 2020 KPU, Al Haris-Abdullah Sani, Cek Endra-Ratu Fachrori-Syafril
Selain itu, konsep on the streetnya ini juga digunakannya untuk mempromosikan kedai kopinya yang berada di Talang Bakung, Jambi Selatan, Kota Jambi.
Di Talang bakung ini, Zulkifli menyuguhkan kedai kopi dengan suasana perkampungan. Suasana yang asri, tenang, jauh dari hiruk pikuk suara kendaraan dan masih adanya suara jangkrik yang bersenandung.
Selain itu, masih banyaknya pepohonan makin memperkuat kesan perkampungan tradisional yang dia hadirkan. Ditambah lagi dengan penerangan yang tidak terlalu gemerlap, membuat kedai kopi ini mampu menyuguhkan ketenangan.
Baca juga: Anwar Sadat-Hairan Masih Unggul, Mulyani-Amin Masih Tetap Tunggu Pengumuman KPU
Di kedai kopinya yang menghadirkan suasana perkampungan ini, Zulkifli lebih mengedepankan kedai kopi dengan konsep edukasi.
Setiap konsumen yang datang, disuguhkan tentang edukasi kopi yang dia hadirkan, mulai dari asal muasal biji kopi,ditanam di daerah mana, di ketinggian berapa, , diroasting dengan suhu berapa sampai profil roastingnya bagaimana.
Zulkifli memang lebih menonjolkan kemampuan baristanya dalam mendeliver info tentang kopinya daripada menjual view yang mewah.
Itulah kenapa tidak akan ditemukannya spot instagramable di kedai kopi ini.
Konsep dan suasana yang dihadirkan dia ini terbukti mampu menghadapi dampak yang ditimbulkan oleh corona.
Terbukti sampai saat ini dia tidak pernah kekurangan konsumen. setiap hari kedai yang hanya menyediakan 15 tempat duduk ini mampu menjual setidaknya 15 gelas.
Satu gelas dijualnya hanya Rp 20 ribu.
Berawal Dari Siborong-borong
Awal mula perkenalan Zul dengan kopi berawal dari penugasannya di Bandara Silangit kalau sekarang Sisingamaraja XII di Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Di sana Pria yang pernah menjadi Gubernur Bem Fisip Unja ini, setiap hari bertemu dengan petani kopi, sehingga membuat dia jatuh hati dengan minuman satu ini.
Di saat penugasannya di Batam dia mulai mengambil kelas barista di sana. Sangking cintanya dia dengan dunia kopi. Pria yang juga mengambil pendidikan penerbangan ini bekerja secara part time sebagai barista di salah satu coffee shops di Batam.
Hingga akhirnya dia memutuskan untuk fokus menekuni hobinya ini dengan mendirikan Kedai Kopi Kawan Sejalan 2019 silam.