Berita Nasional
PROPAM Turun Tangan, Bentuk Tim Khusus Selidiki Penembak 6 Laskar FPI, Dipimpin Jenderal Bintang 1
Bahkan Divisi Propam Polri sampai membentuk tim khusus untuk mendalami insiden di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020) lalu.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Insiden di Tol Jakarta-Cikampek yang menewaskan 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak polisi karena dianggap melakukan serangan ke pihak petugas berbuntut panjang.
Bahkan Divisi Propam Polri sampai membentuk tim khusus untuk mendalami insiden di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020) lalu.
Tim tersebut sebanyak 30 orang.
Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo mengatakan, Propam masuk dalam penyelidikan punya dasar yang kuat. Salah satunya, pada fungsi penegakan disiplin.
“Selain penegakkan disiplin, ada fungsi pengawasan."
"Propam tidak sekonyong -konyong masuk ketika ada anggota Polri melakukan pelanggaran,” kata Ferdy lewat keterangan tertulis, Rabu (9/12/2020).
Baca juga: Divisi Propam Polri Turun Tangan Selidiki Kasus Penembakan 6 Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek
Baca juga: FPI Dirontoki, Munarman Kini Terancam, Polda Metro Jaya Klaim Soal Senjata Api: Buktinya Ada!
Baca juga: FPI Nilai Pembunuhan 6 Laskar FPI Tidak Sebanding Dugaan Pelanggaran Prokes Habib Rizieq
Ferdy menuturkan, tim beranggotakan 30 orang tersebut dipimpin langsung Karopaminal Brigjen Hendra Kurniawan.
Tim bertugas memastikan tindakan anggota Polda Metro Jaya sesuai SOP Polri.
“Tim Propam ini nantinya akan memastikan apakah tindakan anggota Polda Metro Jaya sudah sesuai dengan Perkap nomor 1 tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian."
"Dan Perkap nomor 8 tahun 2009 tentang implementasi prinsip dan standar HAM dalam penyelenggaraan tugas Polri,” tuturnya.
"(Langkah Div Propam) terkait pengawasan terhadap tindakan kepolisian dalam kasus penyerangan anggota FPI terhadap anggota Polri."
"Akibat penyerangan itu, ada tindakan kepolisian yang menyebabkan penyerang meninggal dunia."
"Itu yang kita lakukan pengawasan, apakah sudah seusai dengan Perkap terkait penggunaan kekuatan."
"Kalau sesuai penggunaan kekuatannya berdasarkan Perkap, akan disampaikan secara transparan," tutur Irjen Ferdy Sambo.
Baca juga: Sisa 4 Tiket Lagi, Daftar Tim yang Sudah Lolos Babak 16 Besar Liga Champions, Muenchen hingga PSG
Baca juga: Mulyani Siregar Berharap Bisa Menang di Pilkada Tanjab Barat
Baca juga: Live Quick Count Hasil Pilkada Tanjab Timur 2020 di pilkada2020.kpu.go.id Ada 2 Calon
Ferdy menegaskan, keterlibatan Divisi Propam terkait ditembaknya 6 laskar FPI, bukan karena adanya indikasi pelanggaran.
"Bukan karena sudah terindikasi melanggar."
"Kami itu memang bertugas mengecek penggunaan kekuatan sudah sesuai Perkap atau belum," terangnya.
Ferdy menuturkan dalam kasus lain, Propam juga turut serta melakukan pengawasan dan analisis.
Semisal, kasus pengejaran tersangka narkoba yang berakhir dengan penembakan, dan upaya penertiban pendemo dengan menggunakan kekuatan kepolisian.
"Jadi bukan hanya karena hal ini, Propam turun."
"Dalam hal lain-lainnya juga Propam seperti itu, misalnya di kasus narkoba kalau ada tersangka yang melawan dan akhirnya ditembak."
"Bentrokan saat demonstrasi misalnya saat personel dalmas hendak menertibkan pengunjuk rasa."
"Semua tindakan kepolisian yang menggunakan kekerasan, kami akan menganalisa, mengklarifikasi, mengecek sesuai aturan atau tidak penggunaan kekuatannya," beber Ferdy.
Kronologi Insiden Cikampek
Versi Polisi

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan kronologi penyerangan kepada polisi yang dilakukan 10 orang yang diidentifikasi sebagai pengikut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab (MRS).
"Tadi pagi sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 telah terjadi penyerangan kepada anggota Polri."
"Yang melaksanakan tugas lidik terkait pemeriksaan MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," ujar Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020).
Dia menjelaskan, polisi yang diserang tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi pengerahan massa akibat adanya agenda pemeriksaan kepada Muhammad Rizieq Shihab (MRS) yang dijadwalkan berlangsung Senin (7/12/2020) pukul 10.00 WIB.
"Berawal dari informasi bahwa akan terjadi pengerahan massa pada saat MRS diperiksa di Polda Metro Jaya dari berbagi sumber."
"Termasuk rekan-rekan media mendapat berita akan ada pengerahan kelompok massa," kata dia.
Setelahnya, Fadil menceritakan satu unit polisi yang beranggotakan enam orang dari Polda Metro Jaya melakukan lidik.
Saat itu, anggota kepolisian disebut mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS.
Namun, ternyata kendaraan polisi justru dipepet dan diserang.
Baca juga: Hotman Paris Diperiksa Terkait Video Syur Mirip Gisel? Curhatan 3 Tahun Lalu Soal Video Jadi Kunci
Baca juga: Live Quick Count Hasil Pilkada Batanghari 2020 di pilkada2020.kpu.go.id
Baca juga: Bingung Pilih Menu Makan Siang? Coba Nasi Becek Super Enak, Ini Cara Bikin Menu Pilihan Hari Ini
"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet."
"Lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam."
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur."
"Sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang itu meninggal dunia 6 orang," tuturnya.
Fadil mengatakan, empat di antara penyerang polisi itu melarikan diri.
"Empat orang lainnya melarikan diri," ucapnya.
Versi FPI
DPP FPI membenarkan adanya insiden bentrok antara anggota Polri dengan 10 Laskar Pengawal Imam Besar Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek Km 50, Senin (7/12/2020) dini hari.
Berbeda dari keterangan polisi yang menyebut diserang Laskar Pengawal, FPI justru menyebut rombongannya adalah pihak yang diserang.

Atas insiden bentrok tersebut, FPI mengklaim enam orang Laskar Pengawal Rizieq Shihab diculik.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FPI Ahmad Shabri Lubis, Senin (7/12/2020).
"Bahwa benar ada peristiwa pengadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB," ucap dia.
Shabri Lubis mengatakan, insiden bentrok itu terjadi di pintu Tol Karawang Timur.
Kejadian berawal saat rombongan Rizieq Shihab sedang dalam perjalanan menuju tempat acara pengajian subuh keluarga sambil memulihkan kondisi.
Acara subuh keluarga tersebut merupakan acara internal.
"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK (Orang tak dikenal)."
"Yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB," ucap dia.
Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut, kata Shabri, mengadang dan mengeluarkan tembakan kepada Laskar Pengawal keluarga Rizieq Shihab.
"Hingga saat ini para pengadang berhasil melakukan penembakan dan 1 mobil berisi 6 orang laskar masih hilang diculik oleh para preman OTK bertugas operasi," klaim dia. (Igman Ibrahim)
Baca juga: Ini Nama-nama Peraih Nilai tertinggi Lelang Jabatan di Pemkab Muarojambi
Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 9 Desember 2020, Leo: Mimpi Karier Baru, Mungkin Anda Stres Saat Ini
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Propam Bentuk Tim Khusus Selidiki Penembakan 6 Laskar FPI, Dipimpin Jenderal Bintang Satu,