Kisah Pilu, Dokter Sardjono Meninggal Karena Covid-19, Istrinya Menyusul, Bak Cinta Hidup Semati

Dokter Sardjono meninggal karena Covid-19 setelah sempat sehari dirawat. Ironisnya, sang istri ikut menyusul di hari yang sama juga karena Covid-19.

Editor: Teguh Suprayitno
istimewa
dr Sardjono Utomo (kiri) saat berfoto dengan istrinya (kanan), Sri Martini ketika masih hidup. 

Kisah Pilu, Dokter Sardjono Meninggal Karena Covid-19, Istrinya Menyusul, Bak Cinta Hidup Semati

TRIBUNJAMBI.COM - Dokter Sardjono meninggal karena Covid-19 setelah sempat sehari dirawat. Ironisnya, sang istri ikut menyusul di hari yang sama juga karena virus corona.

Meski sudah berlangsung selama sekitar 6 bulan lebih, nyatanya angka kematian karena Covid-19 di Indonesia masih sangat tinggi.

Terjadi lagi, kali ini seorang dokter di Pamekasan bernama dokter Sardjono meninggal dunia karena Covid-19 pada Rabu (2/12/2020) dini hari.

Hanya berselang beberapa jam, sang istri pun menyusul tiada.

Suami istri tersebut meninggal dunia bergiliran pada hari yang sama.

Sakit selama sepekan, perawatan mandiri di rumah

Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona (Stocktrek Images/Getty Images)

Ketua Penanganan Pasien Covid-19 RSUD Smart Pamekasan Syaiful Hidayat mengemukakan, dokter Sardjono mulanya mengalami sakit karena Covid-19 selama sepekan.

Ia menjalani perawatan mandiri di rumahnya.

Lantaran tak kunjung sembuh, Sardjono lalu dibawa ke Rumah Sakit Moh Noer Pamekasan pada Selasa (1/12/2020).

Dokter spesialis radiologi tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan tubuh lemas dan sesak napas.

Sedangkan sang istri juga diketahui terpapar Covid-19, diduga tertular dari suaminya.

Rumah sakit penuh, tak bisa dirujuk

Kondisi Sardjono terus mengalami penurunan. Sedianya, ia akan dirujuk ke rumah sakit lain di Surabaya.

Tetapi, karena rumah sakit di Surabaya penuh, tidak ada satu pun rumah sakit yang siap menerima dokter Sardjono.

"Semua rumah sakit di Surabaya penuh saat Sardjono akan dirujuk," tutur Yayak, panggilan akrab Syaiful Hidayat.

Meninggal setelah satu hari dirawat

Dokter Sardjono akhirnya tak bisa bertahan dan mengembuskan napas terakhirnya.

Ia meninggal dunia sehari setelah masuk rumah sakit.

Sebab, kondisi Sardjono terus mengalami penurunan hingga dibantu ventilator.

"Selasa sore dirawat dan Rabu dini hari meninggal dunia," kata Yayak.

Istri menyusul meninggal

Istri dokter Sardjono yang bernama Martini (60) rupanya meninggal dunia beberapa jam setelah dokter Sardjono berpulang.

Ia juga terinfeksi Covid-19 dan diduga tertular dari suaminya.

Martini meninggal pada hari yang sama, yakni Rabu (2/12/2020).

Meski sempat membaik saat dirawat, kondisi Martini terus menurun setelah kematian suaminya.

Pernapasan Martini bahkan harus dibantu dengan ventilator.

"Pandemi belum berakhir. Ini buktinya, ada pasangan suami istri meninggal bergiliran," kata Yayak.

Ia meminta masyarakat terus menjaga kewaspadaan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Covid-19 Belum Hilang, Bupati Situbondo Juga Meninggal

Duka mendalam dirasakan masyarakat Situbondo, Jawa Timur dengan berpulangnya sang Bupati, Dadang Wigiarto.

Dadang Wigiarto dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19 pada Kamis (26/11/2020).

Padahal, Dadang dalam kondisi stabil saat mulai dirawat di rumah sakit.

Sempat dirawat selama tiga hari di RSD dr Abdoer Rahem Situbondo, Dadang mengembuskan napas terakhirnya.

Berikut perjalanan Bupati Situbondo dinyatakan positif Covid-19 hingga meninggal dunia.

Riwayat hadir di banyak acara

Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dan Kapolres, AKBP Sugandi serta Dandim 0823 saat meninjau lokasi pengrusakan yang dilakukan sekelompok massa persatuan silat di Desa Kayu Putih dan Desa Tribungan, Situbondo.
Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dan Kapolres, AKBP Sugandi serta Dandim 0823 saat meninjau lokasi pengrusakan yang dilakukan sekelompok massa persatuan silat di Desa Kayu Putih dan Desa Tribungan, Situbondo. (Izihartono/Surya)

Bupati Situbondo Dadang Wigirto memang diketahui memiliki kegiatan yang padat dalam dua pekan terakhir.

Beberapa di antaranya, Dadang sempat bepergian ke Malang, Jawa Timur untuk melakukan kunjungan kerja pada 16 November 2020.

Di sana, Dadang menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Kemudian, Dadang juga menghadiri acara Korpri di daerah pesisir Kecamatan Panarukan, Sabtu (21/11/2020).

Selain itu, ada pula beberapa kegiatan di luar kegiatan kantor.

"Acara beliau padat, bisa ke mana-mana," tutur Plt Kepala Dinas Kesehatan Situbondo Akhmad Yulianto.

Mengaku tak enak badan

Bupati Dadang rupanya telah merasakan tak enak badan saat menghadiri acara HUT Korpri di Panarukan.

Dalam kegiatan tersebut, bupati bahkan hanya memberikan sambutan singkat karena merasa tubuhnya kurang sehat.

Kemudian pada Senin (23/11/2020) istri datang menelepon Sekretaris Daerah Situbondo untuk meng-handle semua kegiatan bupati.

Sebab, saat itu bupati perlu beristirahat.

Positif Covid-19, kondisi stabil ketika masuk RS

Bupati Situbondo ternyata telah menjalani tes swab.

Ia dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (24/11/2020).

Lantaran padatnya kegiatan, belum dapat dipastikan di mana bupati terpapar.

Sedangkan berdasarkan hasil tes swab, istri Bupati Dadang, Umi Kulsum dinyatakan negatif.

"Hasil tes usap Ibu Umi negatif," kata Akhmad Yulianto.

Bupati pun langsung diisolasi di RSD dr Abdoer Rahem dengan kondisi awal stabil.

Tes swab dilakukan pada 28 pejabat di lingkungan Pemkab Situbondo pada Kamis (26/11/2020)
Tes swab dilakukan pada 28 pejabat di lingkungan Pemkab Situbondo pada Kamis (26/11/2020) (Kompas.com/istimewa)

Tracing, 28 pegawai pemkab jalani tes swab

Menyusul temuan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo melakukan tracing pada orang yang berkontak dengan bupati.

Hasilnya, ada 28 orang pegawai Pemkab Situbondo yang harus melakukan tes swab.

Mereka terdiri dari pejabat serta staf di sekretariat pemkab.

Ada pula sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dan Sekda Pemkab Situbondo.

"Beberapa kepala OPD juga menjalani tes usap," kata dia.

Selain itu, sebanyak sembilan orang yang tinggal di lingkungan Pendopo Bupati Situbondo juga menjalani tes swab untuk memastikan kondisi mereka.

Dirawat 3 hari dan meninggal dunia

Mulanya, Bupati Situbondo masuk ke RSD dr Abdoer Rahem Situbondo dalam kondisi stabil dan tanpa gejala.

Namun kondisinya kemudian naik turun. Selain itu, Bupati Dadang juga memiliki riwayat penyakit hipertensi.

Bahkan, rumah sakit sempat memasang ventilator.

Tiga hari setelah dirawat, Dadang akhirnya berpulang.

Ia dinyatakan meninggal dunia di RSD dr Abdoer Rahim pada Kamis (26/11/2020).

Sekretaris Daerah Pemkab Situbondo Syaiffulah menyebut, berdasarkan keterangan dokter, virus corona yang menyerang Bupati Dadang masuk kategori ganas.

"Menurut analisa dokter, virusnya ganas," kata dia.

Bupati pun dimakamkan pada hari itu juga.

Usai meninggalnya bupati, Pemprov Jawa Timur yang telah menerima laporan akan menunjuk Plh Bupati untuk mengisi kekosongan jabatan.

Ucapan duka atas meninggalnya bupati Situbondo, Dadang Wigiarto pada Kamis (26/11/2020)
Ucapan duka atas meninggalnya bupati Situbondo, Dadang Wigiarto pada Kamis (26/11/2020) (Kompas.com/istimewa)

Pemimpin berhati lembut

Di mata Syaifullah, Bupati Dadang dikenal sebagai pemimpin yang berhati lembut, praktis, sabar serta demokratis.

Syaifullah mengaku, Dadang tak pernah mengambil keputusan menggunakan kekuatan dan kekuasaannya.

"Kalau menegur bawahan, marah gitu. Dia tanya, aku barusan ngomongnya kasar apa tidak," kata dia.

Dadang juga dikenal tak segan meminta maaf kepada bawahannya.

Sedangkan di mata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Dadang dikenal sebagai sosok pekerja keras, berintegritas serta bertanggung jawab.

Khofifah bahkan sempat mengunggah foto Dadang di akun Instagram pribadinya pada Kamis (26/11/2020).

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un

Telah berpulang ke rahmatullah Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, di RSUD dr Abdoer Rahem, Situbondo usai menjalani perawatan medis akibat terpapar Covid-19, Kamis (26/11). Almarhum adalah sosok pekerja keras, penuh integritas dan bertanggung jawab.

Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur saya mengucapkan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga almarhum husnul khotimah, seluruh amal ibadah diterima Allah SWT, diberi kelapangan kubur, dan dimasukkan kedalam surga. Pun, keluarga yang ditinggalkan diberikan kelapangan dan ketabahan hati dalam menerima cobaan ini. Al-Fatihah," demikian tulis Khofifah.

(Kompas.com / Kontibutor Pamekasan, Taufiqurrahman/Achmad Faizal, Bagus Supriadi)

Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Sepekan Karantina Mandiri, Dokter Sardjono Meninggal karena Covid-19, Istrinya Menyusul di Hari Sama.

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved