Kasus Corona di Jambi

BREAKING NEWS: 21 Petugas KPPS di Jambi Positif Corona, Pengamat: KPU Harus Tegas

Sosiolog Politik STISIP Nurdin Hamzah, Dr Pahrudin HM, MA menilai, di sini peran penyelenggara Pemilu, terutama KPU sangat dibutuhkan.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI/ZULKIFLI AZIS
Pasien positif Covid-19 di Provinsi Jambi masih terus bertambah, Sabtu (28/11/2020) kasus covid-19 di Provinsi Jambi bertambah sebanyak 47 orang 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Terjadinya penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari kalangan petugas KPPS berpotensi memengaruhi partisipasi publik dalam Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.

Sosiolog Politik STISIP Nurdin Hamzah, Dr Pahrudin HM, MA menilai, di sini peran penyelenggara Pemilu, terutama KPU sangat dibutuhkan.

Mestinya, reaksi KPU sudah terlihat sejak adanya pasien reaktif tes rapid, beberapa waktu lalu.

"KPU harus tegas. Kita khawatir kalau terus bergulir, ini nanti ada kesan pembiaran dengan tidak melakukan penggantian," timpal Pahrudin, Sabtu (28/11/2020) malam.

Hal itu dikatakannya mengingat, petugas KPPS merupakan ujung tombak yang seharusnya bebas dari Covid-19.

Baca juga: Kasus Selebgram Bunuh Diri Lompat dari Lantai 4 Hotel, Saksi Ungkap Kondisi 2 Minggu Terakhir Korban

Baca juga: Pantau Gudang Logistik KPU Sungaipenuh & Kerinci, Kapolda dan Bawaslu Temukan 800 Surat Suara Rusak

Baca juga: HEBOH Penampakan Baju Pengantin Ayu Ting Ting dan Adit Jayusman, Benar Bakal Susul Shaheer Sheikh

Menanggapi kasus positif Covid-19 yang terjadi pada 21 KPPS tersebut, sudah saatnya KPU melakukan penggantian dengan yang tidak terindikasi Covid-19. Sehingga, kejadian ini tidak menyebabkan sikap publik untuk menolak Pilkada.

Dia juga tidak berharap kasus positif Covid-19 di kalangan petugas KPPS ini menjadi klaster, sebab akan sangat berpengaruh terhadap partisipasi publik nantinya.

"Saya tidak berharap ini menjadi klaster. Pilkada ini kepentingannya besar. Jika ini sampai menjadi klaster, citra Pemilu bisa tercoreng," ulasnya.

Selain itu, jika Pilkada menjadi klaster penyebaran virus corona, implikasinya sangat besar. Bahkan, bisa mengakibatkan Pemilu dibatalkan.

"(Jika dibatalkan) akan terlalu banyak cost yang sudah dikeluarkan. Saya berharap ini tidak dibatalkan," kata dia.
Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, peran dari semua pihak, terutama penyelenggara Pemilu sangat dibutuhkan.

Semua komponen harus menjaga agar Pemilu berlangsung dengan baik dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Dengan begitu diharapkan, partisipasi publik tetap tinggi.

"Yang paling penting bagaimana kesehatan publik terjaga dengan baik.

Perlu diketahui, pada Sabtu (28/11/2020), tim gugus tugas Covid-19 Provinsi Jambi mengumumkan penambahan 47 pasien terkonfirmasi positif corona, sehingga totalnya menjadi 1.887 kasus. Sebanyak 21 di antaranya merupakan petugas KPPS.

Kabar baiknya, 19 pasien dinyatakan sembuh. Sementara kasus meninggal dunia tercatat tetap 37 kasus.
(Tribunjambi.com/ Mareza Sutan A J)

--

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved