Tanam 3.000 Pohon Bakau di Hutan Kota Sebagai Objek Wisata Edukasi

Pemerintah Kabupaten Tanjabtim menargetkan tanam 3.000 Pohon Bakau di kawasan hutan kota.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Fifi Suryani
Tribunjambi/Abdullah Usman
Sapril selaku Sekda Tanjabtim. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Pemerintah Kabupaten Tanjabtim menargetkan tanam 3.000 Pohon Bakau di kawasan hutan kota.

Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan waktu selama tiga tahun.

Sekda Tanjabtim, Sapril mengatakan, selain menyiapkan 3.000 pohon bakau, Pemkab Tanjabtim juga telah mempersiapkan Perda tentang pembangunan hutan kota.

"Perda tersebut progresnya sampai dengan saat ini Alhamdulilah sudah selesai. Sudah masuk ke tahap akhir, yaitu evaluasi dari Pemerintah Provinsi Jambi melalui biro hukum. Dan itu sedang berjalan untuk evaluasi," ujarnya.

Lebih lanjut untuk pelaksanaan fisiknya, Sapril menjelaskan, pada tahun 2019 yang lalu sudah mulai tahap penanaman.

"Di tahun 2020 ini, progresnya penanaman pohon tersebut sudah 100 persen," ujarnya.

"Terkait penanaman sampai tiga tahun, kita ingin memastikan dari target 30.000 pohon yang ditanam di lokasi hutan kota itu hidup semua," jelas Sapril.

Lanjutnya, oleh sebab itu memerlukan waktu tiga tahun dari mulai waktu penanaman sampai dengan tanaman itu dipastikan hidup atau dapat tumbuh sesuai dengan yang diharapkan.

Dan di tahun 2020 sudah 100 persen, artinya di tahun 2021 itu dalam proses pemantauan dan pemeliharaan.

"Artinya, kalau ada yang mati atau rusak, tentu kita ganti dengan bibit pohon yang baru, atau kita sulam dengan bibit pohon yang baru, sehingga di akhir 2021 target 30.000 pohon yang kita tanam ini dapat tumbuh semua," pungkasnya.

Luasan hutan kota di Tanjabtim mencapai 83 hektare, selain dijadikan kawasan konservasi pohon bakau, Pemkab Tanjabtim juga akan menjadikan sebagai objek wisata.

Sekda Tanjabtim Sapril mengatakan, dirinya berharap nantinya hutan kota tersebut dapat menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Tanjabtim.

Akan tetapi, jika dijadikan objek wisata tentunya perlu penambahan fasilitas yang memadai di wilayah tersebut.

"Kami juga berharap, kedepannya akan bisa membuat lokasi ini menjadi salah satu tempat untuk rekreasi dan lokasi edukasi," harapnya.

Untuk lokasi hutan kota ini berada di Kelurahan Rano, Kecamatan Muara Sabak Barat.

Dengan lokasi masuk kawasan ibukota kabupaten cukup strategis untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata.

Harapannya tidak hanya sebagai tempat berwisata bakau saja, namun juga dapat menjadi lokasi edukasi bagi anak anak maupun kalangan terpelajar lainnya.

Mengingat di dalam lokasi hutan kota ini pihaknya prioritaskan untuk tanaman tumbuhan endemik Tanjabtim, seperti kayu jelutung rawa, kayu punak dan tumbuhan endemik Tanjabtim lainnya (tanaman khas bakau pesisir).

"Kenapa yang kita prioritaskan adalah tumbuhan endemik Tanjabtim, karena kita harapkan penanaman pohon ini dapat berhasil dengan baik sebab sesuai dengan kondisi atau keadaan tanah di wilayah ini," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved