Berita Sarolangun
Cita-cita Jarang dan Inam, Anak-anak Orang Rimba di Sarolangun Ingin Jadi TNI dan Polisi
Sambil berdiri di depan pos kesehatan, ia menunjukkan satu rumah pangung papan yang berada di kawasan Kampung Madani SAD yang menjadi sekolahnya, kini
Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Jarang dan Inam, dua di antara puluhan anak Suku Anak Dalam (SAD) yang tinggal di kawasan Kampung Madani, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.
Ia diajak menyebutkan Pancasila dengan salah satu wartawan.
Jarang dan Inam hapal kelima sila tanpa terbata-bata.
Sambil berdiri di depan pos kesehatan, ia menunjukkan satu rumah pangung papan yang berada di kawasan Kampung Madani SAD yang menjadi sekolahnya, kini Jarang kelas 2 SD dan Inam kelas 1 SD.
Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Apa Kabar Sayang - Armada, Klik Juga Video Klip dan MP3 Lagunya
Baca juga: Akad Nikah Sule dan Nathalie Holscher, Keduanya Gugup hingga Rasanya Jantung Keluar Saat Melihat
Baca juga: BOCORAN Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta RCTI Malam Ini, Minggu 15 November 2020, Andien Buat Al Baper
"Namo gurunyo buk Reni," ujar Jarang, belum lama ini.
Tak jauh dari pendopo yang sedang dibangun sekolah bagi Anak Rimba yang berbeda di sekitar, Jarang dan Inam belum terlalu lancar mengunakan Bahasa Indonesia dan bahasa lokal setempat.
Saat ditanya soal cita-cita dua keturunan SAD tersebut ingin menjadi TNI dan polisi.
"Nak jadi tentara biak kayak bang budi," kata Jarang.
Budi adalah salah satu contoh anak SAD yang kini menjadi TNI. Banyak anak SAD yang ingin menjadi seperti Budi salah satunya jarang.
Di sekolah Jarang dan Inam ada sekitar 20-an anak SAD yang bersekolah di rumah Madani yang diajarkan oleh seorang guru bernama Reni.
Banyak anak yang tinggal di kawasan Madani ingin mendapatkan pendidikan yang sama dan setara dengan masyarakat sekitar.
Beberapa kelompok lain, telah Melangun atau hidup di Hutan bukit 12 tepat di belakang kampung Madani, karena mendengar kabar Covid-19.