Minat Terbang Naik, Suplai Kursi Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Salah Satu Terbanyak di Dunia

Pasar penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta berada dalam tren positif berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh lembaga penyedia data

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
Istimewa
Suasana di Bandara Soekarno-Hatta 

Tren positif pasar penerbangan didorong naiknya kepercayaan masyarakat terhadap protokol kesehatan di bandara

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA – Pasar penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta berada dalam tren positif berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh lembaga penyedia data penerbangan global, OAG, yang berbasis di Inggris.

Sesuai laporan OAG Frequency & Statistics, kapasitas kursi penerbangan (seat capacity) yang tersedia di Bandara Soekarno-Hatta pada Oktober 2020 tercatat sekitar 2 juta kursi, atau naik 0,2% dibandingkan dengan September 2020.

Di sisi lain, kapasitas kursi pada Oktober 2020 yang sebanyak 2 juta kursi itu sudah mencapai sekitar 57% dari posisi Oktober 2019 saat tidak ada pandemi COVID-19 yakni sebanyak 3,55 juta kursi.

President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan jumlah kapasitas kursi penerbangan yang meningkat sekaligus mengindikasikan membaiknya permintaan masyarakat atas penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Masih Misteri! Sosok Pembuat Video Syur Mirip Gisel, Polisi Ungkap Sumber Awal Video yang Tersebar

Baca juga: TAK Banyak yang Tahu, Nathalie Holscher Sempat Balikan dengan Mantan Saat Sule Lagi Coba PDKT

Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Teman Hidup dari Tulus, Berdua kita hadapi dunia

“Demand tumbuh diikuti peningkatan supply, dan ini dapat berjalan dengan baik di Bandara Soekarno-Hatta."

"Saat minat masyarakat untuk terbang naik, PT Angkasa Pura II dan maskapai mampu menyediakan kursi penerbangan yang dibutuhkan."

"Sehingga, tercipta iklim positif di Bandara Soekarno-Hatta.”

“Peningkatan permintaan terhadap penerbangan sendiri didorong karena masyarakat yang semakin percaya untuk naik pesawat."

"Bahwa sektor penerbangan dapat memberikan rasa aman dan nyaman di tengah pandemi sejalan dengan protokol kesehatan yang ketat dan kesigapan yang dijalankan oleh Bandara Soekarno-Hatta, maskapai dan seluruh stakeholder penerbangan lainnya yaitu AirNav Indonesia, TNI/Polri, pihak ground handling dan sebagainya,” jelas Muhammad Awaluddin.

Adapun sejak Juli 2020 telah dicanangkan Safe Travel Campaign di Bandara Soekarno-Hatta oleh PT Angkasa Pura II bersama stakeholder antara lain Otoritas Bandara Wilayah I, Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), serta Satgas Udara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan KKP Kementerian Kesehatan,

Pulihnya pasar penerbangan, lanjut Muhammad Awaluddin, juga sebagai hasil dari berjalannya strategi perseroan dalam mengoptimalisasikan slot time penerbangan, mengaktifkan kembali rute yang sempat ditutup, dan meningkatkan frekwensi di rute eksisting.

Sementara itu, dorongan diberikan pemerintah melalui kebijakan stimulus passenger service charge (PSC) dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca juga: Kapolri Imbau Masyarakat Terapkan Protokol Kesehatan 3M Untuk Cegah Covid-19

Baca juga: Kisah Hidup Suzzanna Artis Legendaris, Mati pun Saya Ikhlas dan Rela, Asal. . .

“Kebijakan pemerintah memberikan insentif PSC membuat harga tiket pesawat lebih rendah sehingga mendorong pasar penerbangan,” jelas Muhammad Awaluddin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved