Pilpres Amerika Serikat

Joe Biden Akan Duduki Kursi Presiden AS, Donald Trump Bakal Rusak Tradisi Amerika Bila Lakukan Ini

Lalu apakah Donald Trump akan memberikan selamat, atau bahkan merusak sejarah dan tradisi di Amerika Serikat.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
ist
Joe BIden dan Donald Trump 

Namun jika Trump menolak untuk menyampaikan pidato konsesi atau menolak mengucapan selamat kepada Biden, itu akan merusak 124 tahun sejarah Amerika.

Para ahli mengatakan, hal itu juga akan merusak hasil pemilu dan memperburuk ketegangan politik negara.

Dimana kondisi ketegangan di AS sudah terjadi sejak kampanye dan penghitungan suara yang diperpanjang dan diperebutkan.

"Ini akan sangat berbahaya," kata William Howell, ketua departemen ilmu politik di Universitas Chicago.

"Pidato konsesi adalah semacam penegasan tentang legitimasi pemilu," katanya.

"(Mereka bicara tentang kehilangan kandidat yang mengakui hasilnya dan meminta pengikut mereka untuk melakukan hal yang sama) yang penting untuk kesehatan demokrasi kita," katanya.

Sejak 1896, setiap calon presiden yang kalah pemilu menyampaikan pidato konsesi.

Pidato disampaikan baik melalui telegram kepada pemenang atau melalui pidato yang disiarkan televisi secara nasional.

Beberapa kandidat terdengar murah hati, tapi beberapa lainnya tidak begitu.

Baca juga: Ramuan Obat Kuat - Campuran Kopi Hitam, Merica, Telur dan Madu atau Jahe, Madu dan Kuning Telur

Baca juga: Sinopsis Blood Episode 12, Ji Sang Melihat Orang yang Membunuh Sun Young

Baca juga: Daftar Barang Bukti Geng Motor di Kota Jambi yang Disita Polisi, Samurai hingga Linggis

"Beberapa (diantaranya) marah," kata Farris, menyebutkan konsesi 1964 Barry Goldwater untuk Lyndon Johnson dan konsesi 1972 George McGovern untuk Richard Nixon.

Farris mengatakan kedua kandidat ini memang memiliki masalah pribadi dengan orang-orang yang mengalahkan mereka.

Satu diantara yang paling berkesan adalah pidato konsesi Senator John McCain kepada Barack Obama pada 2008.

"Rakyat Amerika telah berbicara, dan mereka telah berbicara dengan jelas. Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat kehormatan untuk menelepon Senator Barack Obama," McCain memulai pidatonya.

Orang-orang menyela pidatonya dengan seruan, tetapi McCain mengangkat tangan untuk menenangkan mereka.

"Please," katanya, sebelum melanjutkan mengatakan bahwa dia akan memberi selamat kepada Obama karena terpilih menjadi Presiden AS berikutnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved