Pilpres Amerika Serikat

Pilpres Amerika Berakhir di Pengadilan, Trump Tak Terima Dikalahkan Joe Biden, Tuding Ada Kecurangan

Selangkah lagi Joe Biden akan duduk di kurid Gedung Putih. Kandidat partai Demokrat itu tampak sedang dalam jalur kemenangan di Pemilu Amerika 2020.

Editor: Teguh Suprayitno
Politico
Donald Trump akan ajukan gugatan ke Mahkamah Agung karena merasa dicurangi di Pilpres AS 

Pilpres Amerika Akan Berakhir di Pengadilan, Trump Tak Terima Dikalahkan Joe Biden, Tuding Adanya Kecurangan

TRIBUNJAMBI.COM - Selangkah lagi Joe Biden akan duduk di kurid Gedung Putih. Kandidat partai Demokrat itu tampak sedang dalam jalur kemenangan di Pemilu Amerika 2020.

Namun, Presiden Donald Trum tak mudah untuk menyerah, masih ada empat negara bagian kunci yang akan menjadi sentaja partai Republik untukmengalahkan Biden.

Lalu apa yang akan terjadi?

Tim kampanye Trump telah mengklaim, tanpa bukti, adanya kecurangan dalam pemilihan presiden dan ingin menghentikan penghitungan suara di Pennsylvania, Wisconsin, Georgia, dan Michigan.

BBC berbicara dengan sejumlah pakar hukum tentang arti perkembangan ini - dan apa yang terjadi ke depannya jika kontes ini berlarut-larut.

Bukankah seharusnya kita sudah tahu hasilnya sekarang?

Iya dan tidak. Biasanya, ketika data menunjukkan bahwa seorang kandidat unggul dan tidak bisa dikejar lagi, jaringan-jaringan berita besar di AS menyatakan kandidat tersebut sebagai pemenang. Ini biasanya terjadi pada waktu dini hari setelah hari pemungutan suara.

Baca juga: Donald Trump Tak Mau Tinggalkan Gedung Putih, Joe Biden Akan Kerahkan Militer untuk Mengusirnya

Hasil ini bukanlah resmi dan final, melainkan proyeksi. Perhitungan resmi dan finalnya selalu butuh waktu berhari-hari.

Akan tetapi tahun ini - di tengah pandemi virus corona - ada sangat banyak orang yang memilih dengan mengirimkan surat suara melalui pos, yang berarti penghitungan suara perlu waktu lebih lama, apalagi dengan beberapa negara bagian kunci tidak mengizinkan penghitungan suara sebelum hari pemilihan.

Banyak suara sudah dihitung, tapi masih banyak yang tersisa.
Banyak suara sudah dihitung, tapi masih banyak yang tersisa. (EPA)

Banyak suara sudah dihitung, tapi masih banyak yang tersisa.
Jadi mereka harus menghitung semuanya pada hari pemilihan Selasa (03/11) lalu, dan menghitung surat suara yang dikirim lewat pos bisa makan waktu lebih lama daripada suara dari pencoblosan langsung karena adanya persyaratan verifikasi.

Jika perolehan suara berbeda tipis, dan tidak ada kandidat yang mengakui kekalahan, biasanya penghitungan terus dilakukan, kata Matthew Weil, direktur proyek pemilu di Bipartisan Policy Research Center.

Berbagai halangan telah muncul sebelum hari pemilihan

Pemilihan presiden kali ini memang telah diramaikan dengan gugatan hukum.

Sebelum hari pemilihan pada Selasa (03/11), sudah ada lebih dari 300 perkara hukum di 44 negara bagian terkait pemungutan suara lewat pos dan pencoblosan lebih awal.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved